120
walaupun menemui beberapa kendala, antara lain siswa masih kesulitan dalam memahami petunjuk dan cara penyelesaian masalah dalam LKS sehingga peran
guru sebagai valisitator dan pendamping bagi siswa sangat diperlukan. Kendala lain yaitu keterbatasan waktu dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
presentasi hanya dilakukan oleh beberapa perwakilan kelompok saja. Kendala- kendala dalam pelaksaan pembelajaran dengan LKS dapat diselesaikan
secepatnya. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan RPP dan LKS, peneliti mengadakan tes hasil belajar pada pertemuan kelima
yaitu tanggal 17 Januari 2017. Kegiatan tes hasil belajar dilakukan siswa kelas VIII E MTs Negeri Yogyakarta 1. Soal tes hasil belajar terdiri dari 5 soal
uraian.
e. Hasil Tahap Evaluation Evaluasi
Tahap pengembangan selanjutnya adalah tahap evaluasi. Evaluasi yang telah dilakukan terhadap perangkat pembelajaran berbentuk RPP dan LKS
dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah meliput penilaian:
1 Kevalidan produk oleh ahli materi dan media
Berdasarkan pengisian lembar penilaian RPP oleh dosen ahli diperoleh X = 185,
̅
�
=123 dan sb
i
= 27,33. Hasil penilaian RPP oleh dosen ahli mempunyai kriteria sangat baik. Hasil penilaian LKS oleh dosen ahli materi
diperoleh X = 83, ̅
�
=60 dan sb
i
= 13,33. Penilaian kualitas, hasil penilaian LKS oleh dosen ahli materi mempunyai kriteria baik. Hasil penilaian LKS oleh
dosen ahli media diperoleh X = 43, ̅
�
=36 dan sb
i
= 8. Kualitas hasil penilaian LKS oleh dosen ahli media mempunyai kriteria baik. Hasil penilaian LKS oleh
121
dosen ahli materi dan ahli media diperoleh X = 126, ̅
�
=96 dan sb
i
= 21,33. Hasil penilaian LKS oleh dosen ahli mempunyai kriteria baik. Dari hasil
penilaian RPP dan LKS tersebut, perangkat pembelajaran tersebut dikategorikan valid.
2 Kepraktisan LKS
Aspek kepraktisan dilihat dari hasil penilaian LKS oleh guru, penilaian LKS oleh siswa, serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran kegiatan
siswa dan guru. Hasil penilaian LKS oleh guru diperoleh X = 63, ̅
�
= 42,5 dan sb
i
= 8,5. Berdasarkan tabel 23 kriteria penilaian kualitas, hasil penilaian LKS oleh guru mempunyai kriteria sangat baik. Hasil penilaian LKS oleh siswa
diperoleh X = 32,81, ̅
�
=27,5 dan sb
i
= 5,5. Berdasarkan tabel 24 kriteria penilaian kualitas, hasil penilaian LKS oleh siswa mempunyai kriteria baik.
Hasil penilaian observasi kegiatan mengajar guru pada penggunaan LKS oleh observer diperoleh X = 69,75,
̅
�
= 45 dan sb
i
= 9. Berdasarkan tabel 26 kriteria penilaian keefektifan, hasil penilaian observasi kegiatan mengajar
guru pada penggunaan LKS oleh observer mempunyai kriteria sangat baik. Hasil penilaian observasi kegiatan siswa pada penggunaan LKS oleh observer
diperoleh X = 68,25, ̅
�
= 45 dan sb
i
= 9. Berdasarkan tabel 28 kriteria penilaian keefektifan, hasil penilaian observasi kegiatan siswa pada penggunaan LKS
oleh observer mempunyai kriteria sangat baik. 3
Keefektifan LKS Dari hasil analisis tes hasil belajar diketahui bahwa persentase
ketuntasan belajar klasikal kelas VIII E MTs Negeri Yogyakarta 1 sebesar
122
90,62. Berdasarkan tabel 30 ketuntasan belajar klasikal, dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa ketuntasan belajar klasikal mencapai kriteria sangat
baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang digunakan efektif.
2. Kualitas Perangkat Pembelajaran