Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

32 b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika. c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. d. Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. e. Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah

3. Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar

Sebagian orang beranggapan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang membutuhkan kecerdasan yang tinggi. Sementara itu siswa yang memiliki kecerdasan yang sedang merasa kurang berminat dalam belajar matematika. Untuk itu, dalam proses pembelajaran guru harus bertindak efektif untuk meningkatkan motivasi belajar Matematika pada siswa dengan cara sebagai berikut. a. “Pembelajaran Matematika di sekolah dasar akan lebih menarik perhatian siswa jika proses pembelajarannya sesuai dengan konteks siswa”. Masykur, 2006: 58. Konteks siswa yang dimaksud adalah melalui pengalaman yang terjadi di lingkungan siswa seperti latar belakang fisik, keluarga, keadaan sosial, keadaan ekonomi dan budaya. b. “Guru membantu dan mendorong siswa untuk mengembangkan pemikiran atau penalaran siswa sendiri” Masykur, 2006: 59. Kemudian menghubungkannya dengan pemikiran orang lain dan disimpulkan sesuai dengan konteks pelajaran. Dan terakhir guru meminta siswa untuk merealisasikan gagasan siswa. 33 c. “Memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pemaham an materi maupun kesulitan mengerjakan soal” Masykur, 2006: 61. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk kecil, pemberian model penyelesaian tugas, pemberitahuan kekeliruan, dan menjaga emosional siswa agar tidak frustasi. d. “Menumbuhkan minat siswa dalam belajar Matematika” Masykur, 2006: 70. Minat akan membantu siswa untuk menyenangi materi pelajaran Matematika. Tanpa minat, siswa akan malas untuk belajar. Menumbuhkan minat siswa akan terkait dengan pendekatan pembelajaran, metode, ruang belajar, dan suasana belajar yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Karakteristik siswa sekolah dasar Karakteristik siswa, menurut Hamzah B Uno 2011: 20, adalah “aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa seperti bakat, motivasi, dan hasil belajar yang dimiliki”. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal fisik maupun psikisnya. Dalam perkembangannya, siswa sekolah dasar mempunyai karakteristik sebagai berikut. Masa kanak- kanak akhir dibagi menjadi dua fase: a. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar SD yang berlangsung antara usia 67 tahun-910 tahun biasanya duduk di kelas 1,2 dan 3. Ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah SD adalah sebagai berikut. 1 Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. 2 Suka memuji diri sendiri. 3 Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggap tidak penting. 4 Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu menguntungkan dirinya. 34 5 Suka meremehkan orang lain. b. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar SD yang berlangsung antara usia 910 tahun-1213 tahun, biasanya duduk di kelas 4,5 dan 6. Ciri- ciri anak masa kelas-kelas tinggi SD adalah sebagai berikut. 1 Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. 2 Ingin tahu, ingin belajar dan realistis. 3 Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 4 Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 5 Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama dan membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya Rita Eka Izzaty dkk, 2008:116-117. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas V SD Negeri Gugus 1 Kecamatan Wates yang rata-rata berusia antara 10-12 tahun memiliki karakteristik diantaranya yaitu mempunyai perhatian pada kehidupan praktis sehari-hari, mempunyai minat pada mata pelajaran tertentu, selalu ingin tahu, ingin belajar, memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenaiprestasi belajarnya di sekolah dan suka membentuk kelompok sebaya dan membuat sendiri aturan dalam kelompoknya.

D. Penelitian yang Relevan