Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah
10
berinteraksi. Fungsi kelompok teman sebaya itu juga paling penting bagi anak-anak dimana bisa menyediakan suatu informasi dan perbandingan
tentang dunia di luar keluarga. Kelly dan Hansen dalam Samsunuwiyati Mar’at 2007: 220,
menyatakan enam fungsi teman sebaya sebagai berikut: 1 Dengan adanya interaksi dengan teman sebaya yang ada anak belajar
dengan cara bagaimana memecahkan pertentangan-pertentangan dengan bentuk atau cara yang bervariasi dengan bentuk tindakan yang
bersifat agresi langsung dan tersampaikan dengan tujuan yang dimaksud dalam suatu informasi berbentuk pesan.
2 Mendapatkan dorongan dengan tingkat emosional dengan sosial kehidupan yang menjadi lebih independen yang membentuk sebuah
interaksi antara teman-teman dan kelompok dengan teman sebayanya dengan
memberikan dorongan
bagi remaja
untuk lebih
mengimplementasikan melalui pengambilan peran dan tanggung jawab yang baru didapatkan oleh setiap teman-teman sebayanya.
Bentuk dorongan yang sudah dapat diperoleh setiap remaja dan dari teman-teman sebaya mereka itu akan menyebabkan berkurangnya
ketergantungan setiap anak remaja dengan dorongan dari setiap keluarga mereka masing-masing.
3 Teman sebaya juga dapat meningkatkan keterampilan sosial bakat anak dengan mengembangkan kemampuan penalaran anak dengan
belajar untuk mengekspresikan sesuatu yang ada pada diri mereka
11
dengan perasaan-perasaan dengan bentuk cara-cara yang beda dan lebih matang, sehingga dengan adanya percakapan dan perdebatan
antar teman sebaya setiap anak remaja dapat belajar mengekspresikan pendapat-pendapat dan yang timbul dalam perasaan-perasaan mereka
serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang dihadapi dalam pergaulan bersosial.
4 Dapat mengembangkan sikap perilaku terhadap seksualitas yang ada dengan bentuk tingkah laku dan peran jenis kelamin yang dimiliki
oleh masing-masing remaja itu, bentuk-bentuk sikap seksual yang dapat timbul dari tingkah laku kehidupan anak dengan peran jenis
kelamin bermula dari proses pertemanan yang terbentuk dalam proses interaksi antara teman sebaya dalam kelompok pergaulan hidup para
remaja. Para remaja belajar dari berbagai kehidupan sosial dan belajar mengenai tingkah laku dan sikap-sikap yang dilakukan oleh para anak
remaja itu dengan menjadi laki-laki dan perempuan muda yang berbentuk teman sebaya.
5 Mempertahankan dan memperkuat penyesuaian nilai dan moral yang mengatur akan cara berteman dengan sebaya. Secara umumnya juga
orang dewasa dapat memberikan pengajaran kepada anak-anak remaja untuk mengetahui yang benar dan yang salah dalam kehidupan remaja
itu bersosial. Dalam kelompok teman sebaya remaja dapat mencoba mengambil keputusan dari dalam diri mereka sendiri untuk mencoba
melihat kembali dengan mengevaluasi nilai-nilai yang ada dalam diri