Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian

40 adalah 1-4.Kemungkinan tertinggi adalah butir 4 dari setiap responden memperoleh nilai maksimal 120 dan mungkin terendah adalah butir 1 dari setiap responden mendapatkan nilai 30 paling minimal. Data yang dikumpul nilai terendah dari responden adalah 81 dan tertinggi adalah 116. Berdasarkan data penelitian minat belajar yang diperoleh dari perhitungan program SPSS untuk kecenderungan harga yang diperoleh dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 7. Data deskriptif minat belajar Statistik Deskriptif Minat Belajar Mean 99.82 Std. Error of Mean 1.038 Median 101.00 Mode Std. Deviation 9.515 Variance 90.534 Range 35 Minimum 81 Maximum 116 Sum 8385 Dari penggolongan tingkat gejala yang diamati yaitu minat belajar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu kategori tinggi, sedang, dan rendah. Sehingga kategori yang didasarkan pada simpangan baku ideal dan skor ideal adalah sebagai berikut. 3. Dari identifikasi atau kecenderungan sedang dan tingginya minat belajar yang didasarkan pada tiga kategori di atas harga mean Tinggi : X ≥ M+ 1SD Sedang : M - 1SD ≤ X M + 1 SD Rendah : X ≤ M– 1SD 41 10 20 30 40 50 60 70 Rendah Sedang Tinggi 16 68 yang diperoleh untuk variabel minat belajar sebagaimana yang di cantumkan dalam tabel deskriptif diatas sebesar 99.82 dan Std. Deviation sebesar 9.515. Berdasarkan kriteria di atas maka diperoleh kategori minat belajar pada tabel di bawah ini. Frekuency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sedang Tinggi Total 16 68 84 19.0 81.0 100.0 19.0 81.0 100.0 19.0 100.0 Dari hasil di atas dapat menunjukan bahwa minat belajar siswa kelas V SD Negeri Se-Gugus 3 Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul berada dalam kategori tinggi yaitu dengan frekuensi 68 siswa 81.0. 16 siswa 19.0 berada dalam kategori sedang. Gambar 3. Diagram batang kategorisasi minat belajar Dari data kedua variabel tersebut normal sehingga dapat digunakan sebagai populasi penelitian dan tidak menggunakan sampel.