2.2 Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan perpustakaan merupakan pelayanan informasi yang dilakukan oleh perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Layanan ini merupakan
aktivitas perpustakaan dalam memberikan jasa perpustakaan ke pengguna. Jenisdivisi layanan pengguna cukup banyak. Adapun penyelenggaraan semua
jenisdivisi layanan tersebut disesuaikan dengan kondisi di setiap perpustakaan. Setiap perpustakaan besar maupun kecil harus memperhatikan benar
hubungan dengan pengguna, maksudnya bahwa perpustakaan harus memperbaiki pelayanan pada pengguna secara baik, benar dan tepat dimana pelayanannya
langsung berhubungan dengan pengguna perpustakaan. Jenis layanan yang ditawarkan perpustakaan tergantung besar kecilnya perpustakaan.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:71, dalam memberikan pelayanan, perlu diperhatikan asas-asas berikut:
a. Berorientasi pada kebutuhan dan kepentingn pengguna
b. Diberikan kepada pengguna atas dasar keseragaman, keadilan, dan
kemerataan c.
Dilaksanakan secara optimal dan dilandasi oleh peraturan yang jelas d.
Dilaksanakan secara cepat, tepat, dan mudah melalui cara yang teratur, terarah, dan cermat.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan adalah kegiatan memperoleh informasi yang berupa layanan
informasi, bimbingan informasi dan pengarahan agar pengguna perpustakaan dapat menggunakan bahan pustaka dengan mudah, cepat dan tepat serta jelas
dimengerti oleh pengguna.
2.2.1 Jenis Pelayanan Perpustakaan
Jenis pelayanan pengguna yang diberikan perpustakaan akan menentukan mutu dari pelayanan perpustakaan tersebut. Menurut Buku Pedoman Perpustakaan
Perguruan Tinggi 2004:71, jenis-jenis layanan pengguna adalah sebagai berikut: 1.
Pelayanan sirkulasi 2.
Pelayanan referensi 3.
Layanan multimedia 4.
Pelayanan jasa kesiagaan informasi
Universitas Sumatera Utara
5. Pelayanan pendidikan pengguna
6. Silang layan
2.2.2 Pelayanan Sirkulasi
Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti perputaran dan peredaran. Dalam ilmu perpustakaan kata sirkulasi dikenal
sebagai kegiatan pertukaran peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan. Jenis bahan yang dapat dipinjamkan dapat berupa buku, jurnal, kaset, CD, atau
bahan perpustakaan lainnya. Bagian sirkulasi merupakan bagian yang bertugas memberikan service kepada pembaca. Sehingga bagian sirkulasi ini merupakan
bagian yang langsung berhubungan dengan pengguna atau pengunjung yang selalu terus berkembang. Kegiatan sirkulasi dapat dipakai untuk mengukur
kegiatan suatu perpustakaan. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan sesudah buku- buku selesai diproses lengkap dengan label-labelnya seperti kartu buku, kartu
tanggal kembali, kantong kartu buku, dan call number pada punggung buku. Menurut Sutarno 2006: 93, “layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani
pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian adminstrasinya”.
Menurut Lasa 2008: 213 “layanan sirkulasi adalah kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, dan penggunaan koleksi dengan tepat guna
dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna jasa perpustakaan”. Menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum
2000 : 5, tugas layanan sirkulasi adalah sebagai berikut: 1.
Menerima bahan pustaka dari bagian pengelolahan. 2.
Menyimpan bahan pustaka menurut susunan yang sesuai dengan peraturan.
3. Menyimpan kartu katalog pada raklemari katalog sesuai dengan
peraturan. 4.
Melakukan pendaftaran peminatpengguna bahan pustaka. 5.
Melayani calon dan anggota perpustakaan. 6.
Melayani peminjaman dan penagihan. 7.
Mengenakan denda pada anggota yang terlambat mengembalikan. 8.
Secara berkala meneliti dan menggumpulkan bahan pustaka yang rusak untuk diperbaiki.
9. Membuat laporan tertulis dan statistik secara berkala.
10. Menyampaikan laporan kepada kepala perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
Semua kegiatan pelayanan sirkulasi saling berkaitan, maka hendaknya pelayanan sirkulasi disusun dan dikoordinir dengan baik sesuai dengan jenis tugas
pada setiap bagian. Proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai berikut: 1.
Keanggotaan 2.
Peminjaman 3.
Pengembalian 4.
Perpanjangan 5.
Penagihan 6.
Pemberian sanksi 7.
Bebas pustaka 8.
Statistik pengunjung
2.2.2.1 Keanggotaan
Menurut Rahayuningsih 2007:95-96, Pendaftaran anggota adalah suatu tugas layanan sirkulasi. Untuk beberapa perpustakaan tugas menerima anggota
perpustakaan ada yang menjadi tanggung jawab bagian administrasi perpustakaan. Mengenai syarat dan jenis keanggotaan berbeda-beda tergantung kepada
kebijakan perpustakaan.
Syarat keanggotaan pada perpustakaan yang sudah terotomasi tentu saja
berbeda dengan perpustakaan yang masih tradisional. Jenis keanggotaan meliputi:
1. Keanggotaan intern
Anggota yang terdiri dari orang atau sekelompok orang yang berkaitan langsung dengan lembaganya.
2. Keanggotaan ekstern
Anggota yang terdiri dari orang atau sekelompok orang yang tidak ada kaitannya dengan lembaganya. Jenis keanggotaan yang serigkali
merupakan sarana untuk menggalang dana perpustakaan, karena menarik sejumlah uang sebagai syarat keanggotaan.
Dari uraian diatas menggambarkan bahwa perpustakaan dapat mengambil kebijakan sesuai dengan kondisi kemampuan perpustakaan, sehingga anggota
yang akan mendaftar dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.2 Peminjaman
Perpustakaan mempunyai tugas antara lain memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan dan berusaha membangkitkan kegairahan
membaca ditengah-tengah masyarakat. Untuk memenuhi tugas tersebut, pihak perpustakaan hendaknya berusaha mempertemukan bahan pustaka dengan
pengunjung ak mempunyai atau pembaca. Apabila pengunjung atau pembaca tidak mempunyai waktu yang cukup
untuk membaca diperpustakaan, pihak perpustakaan sebaiknya memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat meminjam bahan pustaka untuk dapat
dibawa pulang. Dilatar belakangi hal tersebut maka perpustakaan selalu menyediakan jasa peminjaman bagi pengguna.
Menurut Rahayuningsih 2007: 96, “ layanan peminjaman merupakan salah satu kegiatan utama dalam sirkulasi. Kegiatn peminjaman adalah suatu
proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi”.
Menurut Syihabuddin Qalyubi 2007: 224. “Kegiatan peminjaman adalah suatu proses pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas perpustakaan
dengan pengguna pada saat pengguna meminjam koleksi. Jenis koleksi yang umum dipinjamkan adalah koleksi yang berupa buku. Dalam proses peminjaman
perlu dilakukan pencatatan agar koleksi yang dipinjam mudah diidentifikasi, tempat koleksi mudah dikontrol, pengguna koleksi mudah diketahui dan batas
waktu pengembalian mudah diprediksi”.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:74, prosedur peminjaman bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1 Pengguna menunjukan tanda pengenal sebagai anggota perpustakaan.
2 Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna.
3 a Pada perpustakaan yang menganut sistem tetutup, langkah ketiga
berlangsung sebagai berikut: 1
pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah diisi,
2 petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir.
Universitas Sumatera Utara
b Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga berlangsung sebagai berikut:
1 pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah dipilihnya,
2 petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku
yang tersimpan pada katalog buku, 3
petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali,
4 petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali.
4 Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan.
5 Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut pada pengguna.
6 Petugas menyusun kartu pada kotak sebagai berikut:
a menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian
b setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun
menurut urutan kode bahan perpustakaan. 7
Petugas menyusun kartu peminjaman dalam kotak kartu pinjaman menurut nama pengguna, kemudian menurut urutan nomor tanda pengenal.
2.2.2.3 Pengembalian
Bahan pustaka yang dipinjamkan kepada pengguna harus kembali pada waktunya. Pengembalian merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang
dikembalikan pengguna kepada perpustakaan. Dalam pengembalian bhan pustaka, disesuaikan dengan prosedur sistem pengembalian pada masing-masing
perpustakaan. Petugas harus melihat keadaan buku tersebut apakah dalam keadaan baik atau tidak. Hal ini erat hubungannya dengan keterbatasan jumlah buku yang
dimiliki perpustakaan. Menurut Rahayuningsih 2007:96, pengembalian adalah kegiatan
pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:81, langkah kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan
perpustakaan adalah: a.
Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal kembali, setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan
dikembalikan b.
Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali c.
Mengambil kartu pinjam dari kotak kartu pinjam berdasarkan nomor anggota yang tertera pada kartu buku
d. Membubuhkan stempel tanda ‘kembali’ pada kartu buku, lembar tanggal
kembali, dan kartu pinjam e.
Mengembalikan kartu buku pada kantong buku f.
Mengembalikan kartu pinjam kedalam kotak kartu pinjam g.
Mengelompokkan buku menurut kode bukunya untuk dikembalikan ke dalam rak
h. Memilah buku:
a. Yang rusak tetapi masih ada diperbaiki diletakkan pada satu tempat
untuk dikirim ke unit perawatan b.
Yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain untuk disiangi
Dalam proses pengembalian pengguna perpustakaan dapat melakukan pencatatan pemesanan peminjaman untuk meminta buku yang sedang dipinjam
oleh pengguna lain, setelah kembali ke perpustakaan, dipinjamkan kepadanya. Tata cara peminjaman bahan perpustakaan diuraikan sebagai berikut:
a. Menerima formulir pemesanan yang telah diisi
b. Memeriksa kartu buku dan kartu pinjam untuk mengetahui peminjaman
buku itu dan waktu pengembalian c.
Menyimpan bahan yang dipesan dalam rak khusus d.
Memberitahu pemesan bahwa bahan yang dipesan telah tersedia
2.2.2.4 Perpanjangan
Perpanjangan peminjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menambah batas waktu pengembalian. Memperpanjang masa pinjam merupakan ijin untuk
memperpanjang peminjaman bahan pustaka setelah habis masa pinjamnya. Perpanjangan ini dilakukan karena pengguna merasa belum selesai memperoleh
ilmu yang terdapat pada bahan tersebut atau mungkin pengguna sangat memerlukan bahan tersebut. Menurut Rahayuningsih 2007:96, “memperpanjang
masa pinjam adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam
Universitas Sumatera Utara
sesuai kurun waktu yang ditentukan dan biasanya perpanjangan koleksi dilakukan satu kali periode peminjaman”.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:82, prosedur peminjaman adalah sebagai berikut:
1. Pengguna membawa bahan yang dipinjam ke meja layanan
2. Petugas memeriksa formulir pemesanan
3. Jika tidak ada yag memesan, petugas membubuhka tanggal kembali yang
baru pada lembar tanggal kembali untuk perpanjangan sistem manual, tanggal kembali baru perlu juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan kartu
buku
4. Jika ada yang memesan, petugas tidak memeberikan perpanjangan
Untuk melakukan prosedur perpanjangan masa pinjam diperlukan: a.
Kartu pinjam b.
Kartu buku c.
Stempel tanggal kembali Lazimnya perpanjangan bahan pustaka dapat dilakukan satu kali. Dari
uraian diatas dapat disimpulkam bahwa perpanjangan peminjaman buku pustaka dapat dilakukan apabila tidak ada pengguna lain yang memesan bahan
perpustakaan tersebut.
2.2.2.5 Penagihan
Bila pengguna tidak mengembalikan bahan perpustakaan tepat pada waktunya, maka pihak perpustakaan mempunyai tugas untuk mengadakan
penagihan. Hal ini dilakukan agar peminjam mengingat mengembalikan bahn pustaka yang dipinjamnya. Penagihan bahan pustaka biasanya dilakukan untuk
keterlambatan pengembalian yang melebihi batas peminjaman. Menurut
Rahayuningsih 2007:96, kegiatan penagihan adalah pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjam
karena telah melampaui batas waktu peminjaman. Penagihan biasanya dilakukan paling banyak tiga kali pada setiap keterlambatan, misalnya penagihan pertama
dilakukan tiga hari setelah keterlambatan, penagihan kedua dilakukan dua minggu
Universitas Sumatera Utara
setelah keterlambatan, dan penagihan ketiga dilakukan sebualan setelah keterlambatan.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:83, prosedur penagihan berlangsung sebagai berikut:
1. Petugas memeriksa keterlambatan pengambalian berdasarkan tanggal
kembali bahan perpustakaan; pekerjaan ini harus dilakukan setiap hari 2.
Petugas membuat surat penagihan rangkap dua; lembar pertama dikirimkan kepada peminjam, sedang lembar kedua disimpan sebagai
pertinggal 3.
Bila bahan dikmbalikan setelah ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan proses pengembalian
Sarana yang diperlukan proses penagihan ialah: a.
Kartu indeks batas tanggal kembali yang dipergunakan untuk menegetahui batas akhir pengembalian
b. Kartu buku untuk mengetahui
1. Nomor anggota yang terlambat mengembalikan
2. Keterangan bahan perpustakaan yang terlambat dikembalikan
c. Kartu pinjam untuk mengetahui identitas peminjam
d. Formulir penagihan yang memuat:
1. Nama dan alamat pengirim
2. Keterangan bahan perpustakaan yang ditagih
3. Batas tanggal pengembalian
4. Tahapan penagihan ke-1, ke-2, ke-3
5. Sanksi bila tagihan tidak diindahkan
Dengan adanya penagihan bahan pustaka maka perpustakaan dapat mengetahui koleksi apa saja yang telah dipinjam dan belum dikembalikan
pengguna kepada perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat mengambil langkah- langkah yang sesuai seperti pemberian sanksi.
2.2.2.6 Pemberian Sanksi
Pemberian sanksi adalah suatu kegiatantugas pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna
serta pemberian sanksi atas pelanggaran tersebut. Sanksi yang akan diberikan kepada setiap pengguna yang melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti:
Universitas Sumatera Utara
1. Terlambat mengembalikan bahan perpustakaan
2. Mengembalikan bahan perpustakaan dalam keadaan rusak
3. Membawa bahan perpustakaan dari perpustakaan tanpa melalui prosedur
yang benar 4.
Menghilangkan bahan perpustakaan 5.
Melanggar tata tertib perpustakaan Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:83,
dinyataan ada beberapa jenis sanksi yang akan dikenakan kepada pengguna antara lain:
a. Denda
b. Sanksi administratif, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan
dalam waktu tertentu c.
Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar-mengajar Sanksi yang diberikan kepada pengguna yang melanggar peraturan perpustakaan
hendaknya bersifat mendidik agar mereka menyadari bahwa bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan juga dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan yang lain.
Pemberian sanksi kepada pengguna dilakukan dengan prosedur yang ditetapkan perpustakaan. Prosedur pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran
ialah sebagai berikut: 1.
Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna 2.
Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksinya 3.
Untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya menurut peraturan perpustakaan
4. Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkannya kepada
pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut Dengan adanya prosedur pemberian sanksi diatas maka pengguna harus
berkewajiban menjaga kedisiplinan dan ketaatan kepada peraturan. Pemberian sanksi dimaksudkan untuk menanamkan disiplin para pengguna dan petugas
perpustakaan agar peredaran buku dapat dilaksanakan seadil-adilnya dianatar para pengguna, terutama kalau koleksi perpustakaan masih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.7 Bebas Pustaka
Untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka setiap anggota yang telah habis masa keanggotaannya atau untuk keperluan lain seperti pengguna
yang akan dipindah ke lembaga pendidikan yang lain atau bagi staf pengajar yang kan pensiun akan diperlukan keterangan bebas pinjam pustaka. Bagi pengguna,
keterangan bebas pinjaman diperlukan untuk: 1.
Ujian akhir 2.
Yudisium 3.
Penerimaan ijazah 4.
Pindah studi ke perguruan tinggi lain Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:84,
prosedur bebas pinjaman adalah sebagai berikut: a.
Pengguna yang membutuhkan keterangan ‘Bebas Pinjaman’ menyerahkan tanda pengenal
b. Petugas mengambil kartu pinjam berdasarkan nomor anggota yang
tertera pada tanggal pengenal c.
Petugas memeriksa ada tidaknya pinjaman yang belum dikembalikan pada kartu pinjam
d. Kartu pinjam yang menunjukkan bahwa pengguna tidak mempunyai
pinjaman distempel ‘Bebas pinjaman’ e.
Petugas mengisi tanda bukti ‘Bebas pinjaman’ dengan identitas pengguna
Menurut Lasa 2007:171, untuk menjaga keutuhan koleksi secara keseluruhan, maka tiap anggota yang telah habis masa keanggotaannya atau untuk
keperluan lain, diperlukan keterangan bebas pinjam. Kegunaan bebas pinjam ini untuk mengecek apakah pinjaman telah kembali semua atau belum.
2.2.2.8 Statistik Pengunjung
Setiap perpustakaan selayaknya mengumpulkan dan statistik sebagai bahan informasi bagi kemajuan perpustakaan yang bersangkutan. Untuk mendapat
gambaran mengenai aktivitas dan kesibukan bagian pelayanan kepada pengunjung perlu dikupulkan data tentang pekerjaan dibagian ini. Pada setiap harinya
pengunjung diruang baca, jumlah bahan pustaka yang dipinjam, dan jumlah anggota baru dicatat pada tabel statistik harian, dan pada akhir bulan data statistik
harian ini dikumpulkan dan diisi pada statistik bulanan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Rahayuningsih 2007:98, statistik pengunjung adalah kegiatan pengumpulan data kegiatan sirkulasi sebagai bahan untuk melihat keadaan dan
perkembangan perpustakaan. Statistik yang dikerjakan meliputi data pengunjung, keanggotaan, jumlah peminjam, koleksi yang dipinjam, dan koleksi yang
dikembalikan. Fungsi statistik pengunjung adalah:
1. Menyusun laporan tahunan perpustakaan
2. Menyusun rencana kegiatan perpustakaan
3. Menyajikan tingkat keberhasilan perpustakaan kepada lembaga dan
pengguna 4.
Memperkuat alasan dalam penambahan anggaran dan tenaga Menurut Syihabuddin Qalyubi 2007: 224, pustakawan menggunakan
statistik untuk berbagai keperluan, yaitu untuk menyusun laporan tahunan, mengukur efisiensi berbagai bagian perpustakaan, menyusun rencana dan jasa
perpustakaan, memperkuat alasan dalam menunjang penambahan anggaran dan tenaga, serta menyajikan keberhasilan perpustakaan pada pengguna dan pimpinan.
2.2.3 Pelayanan Referensi
Kata referensi berasal dari bahasa inggris “Reference” yang berarti menunjuk kepada, menyebut dan sering diartikan pula dengan acuan atau rujukan,
sebab jenis koleksi ini sengaja dipersiapkan untuk memberikan informasi penjelasan dalam hal-hal tertentu. Pelayanan referensi merupakan salah satu
kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan. Layanan referensi mempunyai peran penting dalam perpustakaan, karena melalui dialog dan
komunikasi dapat membantu pengguna menemukan informasi yang dicari. `
Menurut Rahayuningsih 2007:87, pelayanan referensi adalah suatu kegiatan layanan yang berupa pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan
agar dapat menentukan informasi yang dibutuhkan. Menurut Darmono 2001:141, “Layanan Referensi adalah layanan yang
diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak
Universitas Sumatera Utara
boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan tetapi hanya untuk dibaca ditempat”.
2.2.3.1 Ragam Kegiatan
Macam kegiatan referensi menurut Rahayuningsih 2007:105, dapat dibagi menjadi dua kegiatan pokok dengan kegiatan masing-masing sebagai
berikut: a.
Kegiatan Pokok Pelayanan Referensi 1.
Memberikan informasi yang bersifat umum, baik mengenai perpustakaan yang bersangkutan pada umumnya maupun khususnya
mengenai unit layanan referensi. 2.
Memberikan informasi yang bersifat khusus, untuk itu diperlukan koleksi referensi yang ada di perpustakaan yang bersangkutan dan
bahkan di perpustakaan lain. 3.
Memberikan bantuan untuk menelusur bahan pustaka 4.
Memberikan bimbingan pengguna koleksi referensi b.
Kegiatan Penunjang Pelayanan Referensi 1.
Memberikan informasi mengenai penggunaan alat-alat penelusuran koleksi
2. Menyelenggrakan pameran koleksi referensi perpustakaan, terutama
untuk memperkenalkan bahan pustaka yang baru diterima 3.
Mengorganisasikan koleksi referensi dengan baik sehingga mudah digunakan
4. Mencatat dan mengumpulkan data statistik kegiatan layanan
referensi 5.
Mengadakan kerja sama dengan perpustakaan dan atau jasa informasi lain dalam bidang penggunaan informasi.
2.2.3.2 Koleksi Referensi
Secara umum, setiap bahan pustaka koleksi referensi dapat dibedakan menurut sifat maupun macam dan informasi isinya. Koleksi referensi umumnya
memberikan informasi berupa fakta, dan ada yang berupa data, ada yang memberikannya dalam bentuk uraian singkat, tapi ada yang memberikannya
berupa uraian panjang. Susunan koleksi referensi pada umumnya berdasarkan abjad. Dalam perpustakaan besar maupun kecil hendaknya diusahakan supaya
tersedia koleksi referensi yang mengandung informasi mutkhir.
Universitas Sumatera Utara
Jenis-jenis koleksi menurut Rahayuningsih 2007:106, adalah sebagai berikut:
a. Menurut sifat informasi
1. Koleksi referensi umum
Adalah koleksi referensi yang memebrikan informasi secara umum, ruang lingkup yang luas tanpa batas-batas subyek atau batas lain yang
dapat memberikan spesifik tertentu. 2.
Kolekis referensi khusus Adalah koleksi referensi yang memberikan informasi secara khusus
mengenai subyek atau pokok bahasan tertentu. b.
Menurut jenis informasinya 1.
Almanak dan Buku tahunan 2.
Buku pegangan dan manual 3.
Direktori 4.
Ensiklopedi 5.
Kamus 6.
Sumber biografi 7.
Sumber geografi 8.
Bibliografi 9.
Indek dan abstrak 10.
Lain-lain Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa koleksi referensi mempunyai
fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan jenis-jenis koleksi referensi yang dimiliki oleh suatu perpustakaan. Biasanya koleksi ini khusus digunakan.
2.2.4 Pelayanan Multimedia
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004:90, pelayanan multimedia adalah kegiatan melayankan bahan multiedia kepada
pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam perpustakaan, misalnya film dengan proyektornya.
Pelayanan multimedia bertujuan untuk: 1.
Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan rekreasi
2. Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas
perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan
4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan perpustakaan
multimedia di samping lewat bacaan. Proedur pelayanan multimedia terdiri atas dua langkah:
1. Peminjaman
a. Penggunaan menunjukkan identitasnya
b. Petugas memeriksa identitas pengguna
c. Petugas memberikan formulir kepada pengguna untuk diisi dan
ditandatangani d.
Formulir yang sudah diisi diberi stempel tanggal pengembalian e.
Petugas memeriksa keadaan mesin multimedia yang akan dipinjamkan, kemudian menyerahkannya kepada pengguna
2. Pengembalian
a. Peminjam mengembalikan multimedia yang dipinjamnya
b. Petugas mengambil formulir peminjaman dan memeriksa tanggal
pengembalian media tersebut c.
Petugas memeriksa keadaan media -
Media yang rusak selama peminjaman ditempatkan terpisah disertai keterangan bahwa media itu rusak pada waktu
dikembalikan -
Peminjam diminta untuk mengganti biaya perbaikan atau baiaya pergantiaanya sesuai dengan peraturan yang berlaku
- Petugas mengambil kartu media yang dikembalikan, dan
membubuhkan cap pengambalian pada formulir peminjaman -
Petugas mengembalikan media yang dalam keadaan baik ke tempat semula.
2.2.5 Pelayanan Jasa Kesiagaan Informasi JKI