2.4 Pengertian Pasar
Faisal Reza, 2011 menguraikan pengertian pasar dan jenis-jenisnya. Pengertian
pasar atau definisi pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli
barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi
adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
2.5 Jenis-Jenis Pasar 2.5.1 Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya.
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata abstrak. Maka kita lihat penjabaran berikut ini:
1 Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
2 Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang- barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya
dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
2.5.2 Jenis pasar menurut cara transaksinya.
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
1 Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-
barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
Universitas Sumatera Utara
2 Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
2.5.3 Jenis Pasar menurut jenis barangnya.
Beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan daging serta pasar loak.
2.5.4 Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi .
Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
1
Pasar Lokal
2
Pasar Daerah
3
Pasar Nasional dan
4
Pasar Internasional
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan di bahas secara khusus penentuan variabel dominan atau perangkingan keriteria dan alternatif yang mempengaruhi minat belanja di pasar
modern dengan metode Analitic Hierarchy Process AHP.
3.1 Pengumpulan Data
3.1.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer berupa pengisian kuisioner perbandingan antar keriteria dan perbandingan antar alternatif
oleh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada stambuk 2010-2013.
3.1.2 Sampel
Untuk menghasilkan data yang lebih baik, maka responden dari penelitian ini dipilih dari seluruh mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang
masih aktif yang jumlahnya ditentukan dengan menggunakan perhitungan sampel acak sederhana J.Supranto, 1992. Supranto mendefinisikan bahwa sampel acak
sederhana adalah jika suatu n elemen dipilih dari suatu populasi dengan N elemen sedemikian hingga setiap kemungkinan sampel n elemen mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih. Adapun perhitungan sampel acak sederhana untuk menghitung jumlah responden
adalah : n =
� . �
2
�−1 � + σ
2
�
2
= �
����� 4
�
2
D = �
� Z
� 2
�
2
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : n
= Ukuran sampel N
= Ukuran populasi B
= Batas kesalahan nilai yang ditoleransi �
2
= Tingkat variansi
Z
� 2
= Diambil dari table distribusi normal D
= Tingkat keyakinan dari Z
� 2
Range = Interval penilaian
Dalam penelitian ini, populasinya adalah jumlah mahasiswa Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam yaitu 3.382 mahasiswa Data dari Direktori
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Maret 2014. Tingkat keyakinan 95 merupakan persentase keyakinan yang dianjurkan oleh supranto dalam sebuah
penelitian. Dengan keyakinan 95 dan B=1, maka : α = 0,05
�
0,025
= 1,96 dari table distribusi normal D =
1 1,96
2
= 0,26 �
2
=
16 4
2
= 16 Maka jumlah responden adalah
n =
3382.16 3382
−1.0,26+16
n =
54.112 895,06
= 60,46 ≈ 61
Maka dari 3.382 jumlah Mahasiswa Fakultas MIPA USU sebagai populasi dibutuhkan 61 responden.
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kampus Fakultas MIPA USU Medan Jl. Biotegnologi No 1 Medan Kampus USU. Pada tanggal 6 Maret 2014 sampai 20 Maret 2014.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Keriteria
Hasil analisis preferensi gabungan dari 61 responden untuk 6 keriteria penentuan variabel dominan atau perangkingan keriteria yang mempengaruhi minat belanja
mahasiswa FMIPA USU di pasar modern yaitu perbandingan berpasangan antara harga Ha, Lokasi Lok, Pelayanan Pel, kelengkapan produk Kel, kenyamanan
Ken dan Promosi Pro. Hasil gabungan perbandingan menunjukkan bahwa keriteria harga Ha, tiga 3 kali lebih penting dari keriteria lokasi Lok, keriteria
kelengkapan produk Kel enam 6 lebih penting dari pelayanan Pel, keriteria promosi Pro 3 kali lebih penting dari pelayanan Pel dan lebih lengkapnya seperti
pada table 4.1.1
Tabel 4.1.1 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kerite ria
Keriteria Ha
Lok Pel
Kel Ken
Pro Ha
1 3
7 2
4 3
Lok 1
3 1
5 1
2 3
2 Pel
1 7
1 5
1 1
6 1
2 1
3 Kel
1 2
2 6
1 5
3 Ken
1 4
1 3
2 1
5 1
2 Pro
1 3
1 2
3 1
3 1
2 1
Matriks perbandingan berpasangan pada table 4.1 adalah hasil analisis preferensi gabungan dari 61 rensponden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk
Universitas Sumatera Utara
setiap perbandingan berpasangan antar keriteria. Perhitungan matriks untuk setiap perbandingan antar keriteria selanjutnya adalah menyederhanakan matriks
perbandingan pembobotan. Setelah matriks disederhanakan selanjutnya menjumlahkan setiap kolom, hasilnya seperti table 4.1.2
Tabel 4.1.2 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Keriteria yang Disederhanakan
Keriteria Ha
Lok Pel
Kel Ken
Pro Ha
1.000 3.000
7.000 2.000
4.000 3.000
Lok 0.333
1.000 5.000
0.500 3.000
2.000 Pel
0.143 0.200
1.000 0.167
0.500 0.333
Kel 0.500
2.000 6.000
1.000 5.000
3.000 Ken
0.250 0.333
2.000 0.200
1.000 2.000
Pro 0.333
0.500 3.000
0.333 0.500
1.000 ∑
2,560 7,033
24,000 4,200
14,000 11,333
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat pada tabel 4.3 berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1.3 Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Keriteria yang Dinormalkan
Keriteria Ha
Lok Pel
Kel Ken
Pro Vector
eigen Ha
0.391 0.427
0.292 0.476
0.286 0.265
0.356 Lok
0.130 0.142
0.208 0.119
0.214 0.176
0.165 Pel
0.056 0.028
0.042 0.040
0.036 0.029
0.038 Kel
0.195 0.284
0.250 0.238
0.357 0.265
0.265 Ken
0.098 0.047
0.083 0.048
0.071 0.176
0.087 Pro
0.130 0.071
0.125 0.079
0.036 0.088
0.088
Selanjutnya nilai eigen maksimum �
���
didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat
diperoleh adalah: �
���
= 2,560 x 0,356 + 7,033 x 0,165 + 24,000 x 0,038 + 4,200 x 0,265 + 14,000 x 0,087 + 11,333 x 0,088 = 6,331
Karena matriks berordo 6 yakni terdiri dari 6 kriteria, nilai indeks konsistensi yang diperoleh :
CI =
�
���
− � �−1
=
6,331 −6
6 −1
=
0,331 5
=
0,066 Untuk n = 6, RI = 1,240 table Saaty, maka :
CR =
�� ��
=
0,066 1,240
=
0,053 0,100 Karena CR 0,100 berarti preferensi rensponden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada matriks keriteria yang dinormalkan menunjukkan bahwa : kriteria harga Ha merupakan kriteria yang paling dominan mempengaruhi
minat mahasiswa FMIPA USU belanja di pasar modern dengan bobot 0,356 atau 35,6
Universitas Sumatera Utara
, berikutnya adalah kriteria kelengkapan produk Kel dengan bobot 0,265 atau 26,5 , kriteria lokasi Lok dengan bobot 0,165 atau 16,5 , kriteria promosi Pro
dengan bobot 0,088 atau 8,8 , kriteria kenyamanan Ken dengan bobot 0,087 atau 8,7 dan untuk kriteria pelayanan Pel dengan bobot 0,038 atau 3,8.
4.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Keriteria Harga