, berikutnya adalah kriteria kelengkapan produk Kel dengan bobot 0,265 atau 26,5 , kriteria lokasi Lok dengan bobot 0,165 atau 16,5 , kriteria promosi Pro
dengan bobot 0,088 atau 8,8 , kriteria kenyamanan Ken dengan bobot 0,087 atau 8,7 dan untuk kriteria pelayanan Pel dengan bobot 0,038 atau 3,8.
4.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Keriteria Harga
Hasil analisis preferensi gabungan dari 61 responden untuk perbandingan berpasangan kriteria harga pada 5 pasar modern adalah perbandingan berpasangan
antara Ramayana Pringgan RP, Metro Medan Plaza MMP, Macan Yaohan MY, Brastagi Mall BM dan Carrefour Plaza Medan Fair CPM. Hasil gabungan
menunjukkan bahwa Ramayana Pringgan RP 3 kali lebih penting dari Macan Yaohan MY, Metro Medan Plaza MMP 2 kali lebih penting dari Macan Yaohan
MY. Selengkapnya diperoleh hasil preferensi dalam matriks resiprokal pada tabel 4.2.1
Tabel 4.2.1 Matriks Faktor Evaluasi untuk Keriteria Harga
Alternatif RP
MMP MY
BM CPM
RP 1
2 3
2 1
3 MMP
1 2
1 2
5 1
3 MY
1 3
1 2
1 1
2 1
7 BM
1 2
1 5
2 1
1 5
CPM 3
3 7
5 1
Matriks perbandingan berpasangan pada tabel 4.2.1 adalah hasil analisis preferensi gabungan dari 61 responden dengan cara menghitung rata-rata geometrik untuk setiap
perbandingan berpasangan antar alternatif menurut kriteria harga. Perhitungan matriks untuk perbandingan antar alternatif selanjutnya adalah menyederhanakan
Universitas Sumatera Utara
matriks perbandingan pembobotan. Setelah matriks disederhanakan selanjutnya menjumlahkan setiap kolom, hasilnya seperti pada tabel 4.2.2
Tabel 4.2.2 Matriks Faktor Evaluasi untuk Keriteria Harga yang Disederhanakan
Alternatif RP
MMP MY
BM CPM
RP 1.000
2.000 3.000
2.000 0.333
MMP 0.500
1.000 2.000
5.000 0.333
MY 0.333
0.500 1.000
0.500 0.143
BM 0.500
0.200 2.000
1.000 0.200
CPM 3.000
3.000 7.000
5.000 1.000
∑ 5,333
6,700 15,000
13,500 2,010
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Perhitungan untuk
menormalkan matriks yang disederhanakan diformulasikan sebagai berikut : a
11
pada matriks yang dinormalkan dihasilkan dari a
11
pada matriks yang disederhanakan dibagi jumlah kolom 1 a, a
12
pada matriks yang dinormalkan dihasilkan dari a
12
pada matriks yang disederhanakan dibagi jumlah kolom 2 b dan seterusnya. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya seperti
pada tabel 4.2.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2.3 Matriks Faktor Evaluasi untuk Keriteria Harga yang Dinormalkan
Alternatif RP
MMP MY
BM CPM
Vector eigen
RP 0.188
0.299 0.200
0.148 0.166
0.200 MMP
0.094 0.149
0.133 0.370
0.166 0.183
MY 0.063
0.075 0.067
0.037 0.071
0.062 BM
0.094 0.030
0.133 0.074
0.100 0.086
CPM 0.563
0.448 0.467
0.370 0.498
0.469
Selanjutnya nilai eigen maksimum �
���
didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat
diperoleh adalah: �
���
= 5,333 x 0,200 + 6,700 x 0,183 + 15,000 x 0,062 + 13,500 x 0,086 + 2,010 x 0,469 = 5,330
Karena matriks berordo 5 yakni terdiri dari 5 alternatif, nilai indeks konsistensi yang diperoleh :
CI =
�
���
− � �−1
=
5,330 −5
5 −1
=
0,330 4
=
0,083 Untuk n = 5, RI = 1,120 table Saaty, maka :
CR =
�� ��
=
0,083 1,120
=
0,074 0,100 Karena CR 0,100 berarti preferensi rensponden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel 4.2.3 diperoleh urutan alternatif untuk keriteria harga yakni Carrefour Plaza Medan Fair CPM dengan nilai bobot 0,469
atau 46,9, kemudian Ramayana Pringgan RP 0,200 atau 20, Metro Medan Plaza MMP dengan nilai bobot 0,183 atau 18,3, Brastagi Mall BM dengan nilai
bobot 0,086atau 8,6, dan Macan Yaohan MY dengan nilai bobot 0,062 atau 6,2.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Keriteria Lokasi