Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

AHP ini dapat memberikan informasi perilaku mahasiswa sebagai konsumen kepada Pemasar, baik pasar tradisional dan pasar modern dalam memperebutkan para konsumen. Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari perbandingan berpasangan yang diskrtit maupun kontinu. Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif. AHP memiliki perhatian khusus tentang penyimpangan dari konsistensi, pengukuran dan pada ketergantungan di dalam dan diantara kelompok elemen strukturnya.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah menentukan variabel dominan yang mempengaruhi minat belanja di pasar modern dengan metode Analitic Hierarchy Process AHP.

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan pembahasan menjadi lebih terarah, maka akan dilakukan beberapa pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Objek penelitian ini dititikberatkan hanya pada mahasiswa FMIPA USU stambuk 2010 sampai dengan stambuk 2013. 2. Klasifikasi pasar modern yang dipilih adalah jenis swalayan, plaza dan mal 3. Studi kasus pada Pasar modern di kota Medan yaitu Ramayana Pringgan, Metro Medan Plaza, Macan Yaohan, Brastagi Mall dan Carrefour Plaza Medan Fair. Keriteria yang digunakan sebagai dasar penelitian adalah harga, lokasi, pelayanan, kelengkapan produk dan promosi. 4. Metode yang digunakan adalah Analytic Hierarchy Process AHP. Universitas Sumatera Utara

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel dominan yang mempengaruhi minat belanja mahasiswa FMIPA USU di pasar modern dengan metode Analitic Hierarchy Process AHP.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat dijadikan acuan bagi pelaku pasar atau pemasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern untuk mengetahui keriteria terpenting sebagai penarik minat belanja konsumen khususnya mahasiswa. 2. Dapat dijadikan referensi bagi Mahasiswa FMIPA USU atau konsumen lainnya dalam hal mengambil keputusan pemilihan tempat belanja di pasar tradisonal dan modern dengan melihat variabel dominan atau keriteria terpentingnya. 3. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan untuk mahasiswa, terlebih bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian serupa. 4. Membantu penulis dalam menerapkan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama masa perkuliahan ke dalam dunia nyata.

1.6 Tinjauan Pustaka

AHP merupakan suatu teori pengukuran yang digunakan untuk menderivasikan skala rasio baik dari perbandingan-perbandingan berpasangan diskrit maupun kontinu. Diperlukan suatu hirarki dalam menggunakan AHP untuk mendefenisikan masalah dan perbandingan berpasangan untuk menentukan hubungan dalam struktur tersebut. Struktur hirarki digambarkan dalam suatu diagram pohon yang berisi goal tujuan masalah yang akan dicari solusinya, keriteria, subkeriteria dan alternatif. Thomas Lorie Saaty 1993 menguraikan metode AHP yang dilakukan dengan cara memodelkan permasalahan secara bertingkat yang terdiri dari kriteria dan alternatif. Penggunaan AHP yang dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, keriteria, sub keriteria dan alternatif yang akan dibahas. Perbandingan Universitas Sumatera Utara berpasangan dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalam struktur. Matriks berciri positif dan berbalikan, yakni ji ij a a 1 = . Metode AHP dapat memecahkan masalah kompleks, dimana keriteria yang diambil cukup banyak, struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian persepsi pembuat keputusan serta ketidakpastian tersedianya data statistik yang akurat. Adakalanya timbul masalah keputusan yang sulit untuk diukur secara kuantitatif dan perlu diputuskan secepatnya dan sering disertai dengan variasi yang beragam dan rumit sehingga data tersebut tidak mungkin dicatat secara numerik karena data kualitatif saja yang dapat diukur yaitu berdasarkan pada persepsi, preferensi, pengalaman, dan intuisi. Adapun yang menjadi kelebihan dengan menggunakan metode AHP adalah yaitu: 1. Struktur yang berbentuk hierarki sebagai konsekuensi dari keriteria yang dipillih sampai pada subkriteria yang paling dalam. 2. Memperhatikan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai keriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan. 3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan keluaran analisis sensitivitas pembuat keputusan. Selain itu metode AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multiobjektif dan multikriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki. Jadi metode AHP merupakan suatu bentuk pemodelan pembuatan keputusan yang sangat komprehensif. Tahapan-tahapan pengambilan keputusan dengan Metode AHP adalah sebagai berikut: a Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. b Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan keriteria, sub kriteria dan alternatif pilihan yang ingin di ranking. c Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan Universitas Sumatera Utara berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. d Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom. e Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten pengambil data preferensi perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah nilai eigen vector maximum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun manual. f Mengulangi langkah c, d, dan e untuk seluruh tingkat hirarki. g Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini mensintesis pilihan dan penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan. h Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR 0,100 maka penilaian harus diulang kembali. Jika A adalah sebuah matriks n x n, maka sebuah vektor taknol x pada � � disebut vector eigen eigenvectordari A jika Ax adalah sebuah kelipatan skalar dari x yaitu Ax = �x untuk skalar sebarang �. skalar � disebut nilai eigen eigenvalue dari A dan x disebut sebagai vektor eigen dari A yang terkait dengan �. Dalam � 2 dan � 3 , perkalian dengan A memetakan setiap vektor eigen x dari A jika memang ada ke garis yang sama melewati titik asal tempat di mana x berada. Bergantung pada tanda dan besarnya nilai eigen � yang terkait dengan x, operator linear Ax = �x akan memperkecil atau memperbesar x dengan faktor �, dan membalikkan arahnya apabila � adalah negatif. Universitas Sumatera Utara

1.7 Metodologi Penelitian