Koefisien Determinasi R Uji Signifikan Parsial Uji t

50

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas entrepreneurial networking dan lingkungan bisnis eksternal terhadap variabel terikat kinerja usaha UMKM. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan SPSS 17.0for windows. Menurut Sugiyono 2003:204 model Regresi Linear Berganda yang digunakan adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = Kinerja Usaha UMKM a = Konstanta X 1 = Entrepreneurial Networking X 2 = Lingkungan Bisnis Eksternal b 1 = Koefisien Entrepreneurial Networking b 2 = Koefisien Lingkungan Bisnis Eksternal e = Standard error

3.10.3.1 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi R 2 adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0R 2 1. Hal ini berati R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan penfaruh variabel bebas entrepreneurial networking X1dan lingkungan bisnis eksternal X2 adalah besar terhadap kinerja usaha UMKM Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel bebas yang 51 diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas X1, X2 adalah besar terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 3.10.3.2Uji Signifikan Simultan Uji-F Untuk menguji pengaruh variabel independen Entrepreneurial Networking X1, Lingkungan Bisnis Eksternal X2 secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen Kinerja Usaha UMKM Y digunakan uji statistik F Uji-F dimana sebagai indikator adalah nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F tabel . Hipotesis awal didefinisikan sbb: Ho = Tidak terdapat pengaruh antara Entreprenuerial Networking dan Lingkungan Bisnis Eksternal secara simultan atau serempak dalam Kinerja Usaha UMKM ; Ha = Terdapat pengaruh antara Entrepreneurial Networking dan Lingkungan Bisnis secara simultan atau serempak dalam Kinerja Usaha UMKM. Setelah dilakukan Uji F jika : Nilai F hitung nilai F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika Nilai F hitung nilai F tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. 52 dimana F tabel yang digunakan pada uji F ini adalah F tabel pada tingkat interval kepercayaan confidence interval 90 atau alpha = 0,01, yakni sebesar = 2,96. Sujarweni, 2014: 245

3.10.3.3 Uji Signifikan Parsial Uji t

Untuk menguji pengaruh variabel Entrepreneurial Networking dan Lingkungan Bisnis Eksternal secara parsial dalam Kinerja Usaha UMKM, digunakan uji statistik t t test dimana nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel . Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai t tabel yang digunakan adalah nilai dengan tingkat kepercayaan 90 atau alpha = 0.01 dan df = 30 maka diperoleh nilai t tabel = 1,697. 1. Tidak terdapat pengaruh antara Entreprenuerial Networking dan Lingkungan Bisnis Eksternal secara simultan atau serempak dalam Kinerja Usaha UMKM ; 2. Terdapat pengaruh antara Entrepreneurial Networking dan Lingkungan Bisnis secara simultan atau serempak dalam Kinerja Usaha UMKM. Ha = Variabel bebas yang terdiri dari entrepreneurial networking dan lingkungan bisnis eksternal secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu kinera usaha UMKM. 53 Ho = Variabel bebas yang terdiri dari entrepreneurial networking dan lingkungan bisnis eksternal secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat kedua yaitu minat beli. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Kecamatan Medan Area dan Medan Baru

Kota Medanadalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya [4][5][6] Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat. Perkembangan Kota Medan tidak terlpesa dari dimensi historis , ekonomi, dan karakteristik Kota Medan itu sendiri, sebagai kota yang mengemban fungsi yang luas dan besar. Realitasnya Kota Medan kini berfungsi : 1. Sebagai pusat pemerintahan daerah, baik pemerintahan Propinsi Sumatera Utara, maupun Kota Medan, sebagai tempat kedudukan perwakilankonsulat negara-negara sahabat, serta wilayah kedudukan berbagai perwakilan perusahaan bisnis, keuangan di Sumatera Utara. 2. Sebagai pusat pelayanan kebutuhan sosial, ekonomi masyarakat Sumatera Utara seperti : rumah sakit, perguruan tinggi, stasiun TVRI, RRI, dan lain-lain, termasuk berbagai fasilitas yang dikembangkan swasta, khususnya pusat perdagangan.