78
Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance 0,1 sedangkan Variance Inflation Factor VIF 5.
Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2015 Pada tabel 4.11 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolarance
Value 0,1atau VIF 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Multikolinearitas.
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel bebas yang terdiri dari entrepreneurial networking X
1
, lingkungan bisnis eksternal X
2
dan variabel terikat yaitu kinerja usaha UMKM
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
9.344 4.444
2.102 .040
Entrepreneurial networking
.312 .081
.415 3.843 .000
.902 1.108
2.Lingkungan bisnis eksternal
.435 .121
.386 3.580 .001
.902 1.108
a. Dependent Variable: Kinerja_usaha_UMKM
79
Y. Yang nantinya berguna untuk dapat mengetahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut. Dengan model persamaan yang digunakan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9.344
4.444 2.102
.040 entrepreneurial_networkin
g .312
.081 .415
3.843 .000
Lingkungan_bisnis_ekster nal
.435 .121
.386 3.580
.001 a. Dependent Variable: Kinerja_usaha_UMKM
Sumber :Hasil Pengolahan SPSS 2015 Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.12 kolom unstandardized coefficients
bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y= 9,344 + 3,12 X
1
+ 4,35 X
2
Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Koefisien Regresi X1 Entrepreneurial Networking dan X2 Lingkungan
Bisnis Eksternal adalah 0 maka Kinerja Usaha UMKM Y akan sebesar 9,344.
b. Koefisien Regresi X
1
Entrepreneurial Networking = 3,12 menunjukkan bahwa variabel entrepreneurial networking berpengaruh positif terhadap
80
kinerja usaha UMKM Y, artinya jika pemilik UMKM meningkatkan Entrepreneurial Networking sebesar satu satuan maka kinerja usaha UMKM
yang dimilikinya akan bertambah sebesar nilai koefisien regeresi X1 yaitu 3,12.
c. Koefisien Regresi X
2
Lingkungan Bisnis Eksternal = 4,35 menunjukkan bahwa variabel lingkungan bisnis eksternal berpengaruh positif terhadap
kinerja usaha UMKM Y, artinya jika pemilik usaha UMKM meningkatkan pemahaman lingkungan bisnis eksternal sebesar satu satuan maka kinerja usaha
UMKM akan bertambah sebesar koefisien regresi X2 yaitu 4,35.
4.5.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent. Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R
2
1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.12
berikut ini:
Tabel 4.13 UJI KOEFISIEN DETERMINAN R
2
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.649
a
.422 .401
4.44221 a. Predictors: Constant, X2, X1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.13 menunjukkan bahwa:
81
a. NilaiAdjusted R
2
adalah 0,401 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Entrepreneurial Networking X
1
, Lingkungan Bisnis Eksternal X
2
dengan Kinerja Usaha UMKM Y sebesar 40,1 . Sedangkan sisanya sebesar 59,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini seperti, entrepreneurial marketing, modal usaha, dan lain-lain.
b. Nilai R Square adalah 0,422 angka ini menunjukkan bahwa sebesar 42,2 Kinerja Usaha UMKM Y dapat dipengaruhi oleh Entrepreneurial
Networking X
1
dan Lingkungan Bisnis Eksternal X
2
sedangkan sisanya sebesar 57,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini seperti strategi bisnis, inovasi produk, dan lain-lain.
4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: H
: b
1
= b
2
= 0 Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen yaitu Entrepreneurial Networking X
1
, Lingkungan Bisnis Eksternal X
2
terhadap variabel dependent yaitu Kinerja Usaha UMKM. H
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu Entrepreneurial Networking X
1
, Lingkungan Bisnis Eksternal X
2
terhadap variabel dependent yaitu Kinerja Usaha UMKM Y.
82
Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H
diterima apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 10 H
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
pada α = 10 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 58 orang dan jumlah
keseluruhan variabel k adalah 3 sehingga diperoleh: a. Df Pembilang = k – 1 3 – 1 = 2
b. Df Penyebut = n – k 58 – 3 = 58 Diperoleh nilai F
tabel
pada tingkat α = 10 2:58 = 2,96. Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.14:
Tabel 4.14 Uji Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
791.104 2
395.552 20.045
.000
a
Residual 1085.327
55 19.733
Total 1876.431
57 a. Predictors: Constant, X2, X1
b. Dependent Variable: Y1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 20,045 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F
tabel
adalah 2,96. Dari hasil tersebut F
hitung
20,045 F
tabel
2,96 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,01. Sehingga dapat dapat dilihat bahwa variabel Entrepreneurial Networking X
1
, Lingkungan Bisnis
83
Eksternal X
2
, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Usaha UMKM.
4.5.3 Uji Ssignifikansi Parsial Uji-t
Uji t dilakukan untuk mengetaui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu Store Atmosphere X
1
, Lokasi X
2
, terhadap variabel dependentyaitu Minat Beli Konsumen. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H diterima apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 10 H
ditolak apabila t
hitung
t
tabel
pada α = 10 Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 58 orang sehingga
diperoleh: Derajat bebas Df = 30
Diperoleh nilai t
tabel
pada tingkat α = 1030 = 1.697 Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.15, yaitu:
Tabel 4.15 Uji Parsial Uji-t
Coefficientsa
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 9.344
4.444 2.102
.040 X1
.312 .081
.415 3.843
.000
84
X2 .435
.121 .386
3.580 .001
a. Dependent Variable: Y1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.15 menunjukkan nilai t
hitung
yang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Variabel Entrepreneurial Networking X
1
memiliki t
hitung
sebesar 3,843 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan t
table
adalah sebesar 1,697. Oleh karena itu t
hitung
3,843 t
table
1,697 dan tingkat signifikansiya 0,000 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Entrepreneurial
Networking secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha UMKM.
b. Variabel Lingkungan Bisnis Eksternak X
2
memiliki t
hitung
sebesar 3,580 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan t
table
adalah sebesar 1,697. Oleh karena itu t
hitung
3,580 t
table
1,697 dan tingkat signifikansinya 0,000 0,01. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Lingkungan
Bisnis Eksternal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Usaha UMKM.
4.6 Pembahasan