39
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih
Sugiyono, 2012:11. Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah entrepreneurial networking X1, lingkungan bisnis eksternal X2, dan
kinerja usaha UMKM Y.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di daerah sekitar Kampus USU yaitu Jalan Dr. Mansyur dan Jalan Setiabudi Medan dan di daerah sekitar Jalan Halat Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncakanan akan dilaksanakan sejak bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.
3.3 Batasan Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh entrepreneurial
networking lingkungan bisnis eksternal terhadap kinerja usaha UMKM dan dalam hal ini UMKM yang bergerak di bidang kuliner di sekitar kampus USU dan
sekitar Jalan Halat.
40
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Independent X. yaituEntrepreneurial Networking dan
X1Lingkungan Bisnis Eksternal X2. b. Variabel Dependent Y, yaitu Kinerja Usaha UMKM Y
3.4 Definisi Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi
Dimensi Indikator
Skala Ukur
Entrepreneurial Networking
X1
Hubungan yang
mengikat yang
terbentuk di level antar
perseorangan dan antar
organisasi. 1. Membangun
hubungan pribadi kepada
pelanggan Building
Personal Relationship
to customer
1. Membangun hubungan untuk
memperluas pasar
2. Membangun hubungan
dengan pelanggandalam
memperoleh informasi
3. Membangun hubungan untuk
mencegah resiko dan
permasalahan yang akan
terjadi
Semantic Defferens
ial
41
2. Membangun hubungan
pribadi kepada
mitra bisnis usaha
UMKM
Building Personal
Relationship to business
partner 1. Membangun
hubugan pemasok
2. Membangun hubungan baik
dengan mitra bisnis
3. Memiliki sikap yang
baik kepada pelanggan
Having a Favorable
Attitude to Costumer
1. Menunjukkan sikap yang baik
pada para pelanggan
4. Memiliki sikap yang
baik kepada rekan bisnis
Having a Favorable
Attitude to Business
Partner 1. Memiliki sikap
yang baik dengan mitra
bisnis
Lingkungan Bisnis Eksternal
X2 keterkaitan
faktor fisik dan sosial di
luar organisasi
yang menjadi pertimbanga
n sebuah organisasi
dalam mengambil
keputusan. 1. Kompleksitas
lingkungan eksternal
1. Persaingan usaha
2. Gangguan dari lingkungan di
sekitar usaha berdiri
Semantic Defferens
ial
2. Dinamika lingkungan
eksternal 1. Kemampuan
para pembeli 2. Perubahan
preferensi konsumen
3. Teknologi inovasi produk
4. Kenaikan harga
42
3. Daya dukung lingkungan
eksternal 1. Peran
pemerintah dalam
mendukung UMKM
2. Kemudahan akses kredit
perbankan yang diperoleh
UMKM
Kinerja Usaha Y
kinerja didefinisikan
sebagai tingkat
pencapaian hasil atau
tingkat pencapaian
tujuan organisasi
1. Kuantitatif 1. Pertumbuhan
penjualan 2. Pertumbuhan
pendapatan 3. Pertumbuhan
jumlah tenaga kerja
4. Pertumbuhan laba
Semantic Deferensi
al
2. Kualitatif 1. Kedisiplinan
yang ada pada tenaga kerja
2. Kualitas dari pencapaian
tujuan 3. Perilaku
individual dalam kegiatan
usaha
Sumber:Taormina dan Lao s 2007, Wahyuni 2005, Purnomo dan Lestari 2010.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah enterpreneurial networking X
1
, lingkungan bisnis eksternalX
2
, dan kinerja usaha UMKM Y yang diukur dengan Semantic Defferensial.
Semantic-differensialadalah skala yang menggunakan dua buah nilai ekstrim dan subjek diminta untuk menentukan responsnya diantara dua nilai tersebut di ruang
yang disediakan yang disebut dengan ruang semantik Jogiyanto, 2004: 67. Skala
43
pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang
dipunyai seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi terseusun secara satu garis kontinum Sugiyono, 2009:140. Dalam penelitian ini,
responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawab yang positif sampai dengan negative.
Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
Setuju __ __ __ ____ __Tidak setuju 1 2 3 4 5 6
Pintar __ __ __ __ __ __ Naif 1 2 3 4 5 6
Besar __ __ __ __ __ __ Kecil 1 2 3 4 5 6
Sumber : Jogiyanto, 2004 :67
Gambar 3.1 Instrument Skala Semantic-differensial
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Kuncoro 2003:103, Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik
untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner di kawasan sekitar Kampus USU, Jalan
Setia Budi dan Jalan Dr. Mansyur dan disekitar kawasan Jalan Halat yang berjumlah58.Ada pun kriteria populasi adalah UMKM yang bergerak di bidang
44
kuliner dalam skala ukuran PKL Pedagang Kaki Lima yang telah berdiri dua tahun atau lebih.
3.6.2 Sampel
Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel Sugiyono,2005. Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 58 UMKM yang
bergerak di bidang kuliner di kawasan sekitar Kampus USU, Jalan Setia Budi dan Jalan Dr. Mansyur dan disekitar kawasan Jalan Halat.
3.7 Jenis Data
Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka. Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan Marzuki, 2005:55.
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan
kuesioner kepada UMKM yang bergerak di bidang kuliner di kawasan Kampus USU dan sekitaran Jalan Halat Medan.
45
b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan
mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan
teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-
buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
dalam penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
A. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
B. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh
dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha pada wanita
wirausaha.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa
nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala
46
pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan
konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama. Realibitas
menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya Situmorang dan Lutfi, 2011:76. Uji validitas dan Realibilitas akan dilakukan pada 30 responden yang
terdiri dari UMKM yang bergerak di bidang kuliner yang ada di kawasan Kecamatan Medan Johor dan Medan Tuntungan Kota Medan yang
karakteristiknya sama dengan responden, namun merupakan diluar responden.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Situmorang dan Lufti 2011:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.
Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji
validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan r
hitung
pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r
tabel
. Sunyoto 2009: 72 menyatakan sebagai berikut: 1. Jika r
hitung
positif dan r
hitung
≥ r
tabel ,
maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan
jika r
hitung
negatif atau r
hitung
≤ r
tabel
, maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.
1. r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
47
2. Nilai r
tabel
dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10 adalah 0,361.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Situmorang dan Lufti 2011:79, Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila
suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.
Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil
yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat
konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali
saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60.
3.10 Teknik Analisis Data. 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat
48
memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan Analisis Regresi Linear Berganda, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni :
3.10.2.1Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikutimendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak
berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression
Standarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 10 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas
nilai signifikan 10 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2011:107. Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig
signifikansi 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig signifikansi 0,01.
3.10.2.2Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui
ada tidaknyagejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence
49
dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah :
Melihat nilai Tolerance - Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1.
- Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan 0,1.
Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor - Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00.
- Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.
3.10.2.3 Uji Heteroskedostisitas
Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi
heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dimana
dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan
Situmoran dan Lufti, 2011:119 : - Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi 0,05.
- Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih 0,05