Produksi Lokasi dan Sarana Produksi

dikirim ke bagian produksi dilampiri Catatan Pengolahan Bets Batch, Catatan Pengemasan Bets Batch, Surat Perintah Pengeluran Bahan Baku SPPBB dan Surat Perintah Pengeluran Bahan Kemas SPPBK. Surat Perintah Kerja SPK dibuat rangkap 4 dengan distribusi ke bagian Produksi, bagian Gudang, bagian Laboratorium dan sebagai Arsip. Obat jadi yang telah siap diproduksi dan dikemas kemudian dikirim ke gudang penyimpanan obat jadi setelah dilakukan Finished Pack Analysis Analisis Kemasan Akhir oleh petugas pengawasan mutu. Obat jadi tersebut akan dikirimkan oleh Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI ke Unit Logistik Sentral ULS Jakarta, maka Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI membuat surat ke bagian gudang untuk menyiapkan obat jadi tersebut untuk dikirimkan ke Jakarta akan dilakukan stock opname. Pada bahan yang telah di stock opname akan diberi label stock opname yang dituliskan tanggal dilakukan stock opname, nama bahan dan jumlahnya.

2.3.4 Produksi

Produksi adalah semua kegiatan pembuatan mulai dari penerimaan bahan awal, pengolahan sampai dengan menghasilkan obat jadi. Kegiatan produksi ini dilakukan di area tertutup dan tidak berhubungan langsung dengan bagian gudang ataupun perkantoran. Tugas dari bagian produksi PT Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan: 1. Melaksanakan pembuatan obat sesuai dengan Surat Perintah Kerja SPK dari bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI, mulai dari permintaan bahan baku ke gudang, penimbangan, pengolahan, pengemasan, sampai pengiriman obat jadi ke gudang obat Universitas Sumatera Utara jadi sesuai dengan prosedur tertulis yang telah ditetapkan Prosedur TetapProtap. 2. Melaksanakan dokumentasi atas semua tindakan yang dilakukan selama proses pengolahan dan pengemasan dengan berpedoman pada protap. Sebelum dimulainya kegiatan produksi, petugas yang terlibat dalam kegiatan produksi ataupun yang memasuki area produksi harus memakai pakaian bersih, masker, penutup kepala, dan melakukan desinfeksi tangan dengan desinfektan yang tersedia sebelum memakai sarung tangan. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memulai kegiatan produksi: 1. Ruang produksi harus tetap terjaga kebersihan, dimana kegiatan pembersihan dilakukan tiap pagi sebelum dimulai kegiatan produksi dan sore hari sesudah selesai kegiatan produksi. 2. Temperatur dan kelembaban tiap ruangan produksi diatur sedemikan rupa menggunakan Unit Pengatur Udara Air Handling Unit AHU yaitu Penyejuk Udara Air ConditionerAC sentral. 3. Peralatan yang digunakan harus dipastikan selalu dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan produksi. 4. Ruangan produksi harus mendapat penerangan dan pertukaran udara yang cukup agar kegiatan produksi berjalan lancar. Produksi dilaksanakan setelah adanya Surat Perintah Kerja SPK dari bagian Perencanaan Produksi dan Pengendalian Inventaris PPPI ke bagian Produksi dan dilakukan Produksi sesuai dengan Prosedur TetapProtap yang telah ditetapkan serta mendokumentasi setiap tindakan yang dilakukan selama Universitas Sumatera Utara produksi. Laporan proses produksi memuat Sediaan, No Bets Batch, Besar Bets Batch, Tahapan Proses, Operator, Tanggal, Jam, Hasil, Pengawasan yang berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu Bets Batch sediaan. Laporan proses produksi ini diisi oleh petugas yang melakukan suatu tahapan proses produksi dan diketahui oleh supervisor produksi. Selama proses produksi berlangsung dilakukan Kontrol Selama Proses In Process ControlIPC. Kontrol Selama Proses In Process ControlIPC yang dilakukan ada 2 macam , yaitu: 1. Dilakukan oleh pihak produksi, yaitu setiap 15 menit sekali dilakukan pemeriksaan keseragaman bobot. 2. Dilakukan oleh pihak pengawasan mutu, antara lain: uji kekerasan, waktu hancur, disolusi, friabilitas, keseragaman bobot dan kadar zat berkhasiat. Obat yang telah selesai diproduksi akan dilakukan pengemasan primer di bagian produksi yang selanjutnya diserahkan ke bagian pengemasan melalui Kotak Hantar Passing Box untuk dilakukan pengemasan sekunder sampai dihasilkan obat jadi. Obat jadi yang telah selesai dikemas, ditimbang dan dicatat selanjutnya dibuat permohonan periksa ke bagian pengawasan mutu untuk dilakukan Finished Pack Analysis Analisis Kemasan Akhir. Obat jadi yang lulus pemeriksaan selanjutnya diserahkan ke gudang penyimpanan obat jadi. Bagian Produksi pada PT Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan terdiri dari beberapa jalur, diantaranya: a. Jalur Produksi Krim Universitas Sumatera Utara Jalur produksi krim terpisah dari jalur produksi yang lain dimana pada jalur produksi ini terdiri dari beberapa ruangan tersebut telah diatur suhu, kelembaban dan tekanan dengan AHU. Adapun ruangan pada jalur produksi krim terdiri dari: 1. Ruangan penimbangan Pada rungan ini dilengkapi dengan beberapa alat timbangan digital elektrik, lemari asam, Pengumpul Debu Dust Collector, Unit Pengatur Udara Air Handling Unit AHU. Bahan-bahan yang telah ditimbang akan ditempatkan pada staging area untuk kemudian diambil oleh petugas produksi lain untuk dilakukan proses produksi selanjutnya. Ruangan penimbangan dipakai untuk menimbang bahan sediaan krim, tablet, kapsul. 2. Ruangan pencampuran Pada ruangan ini dilengkapi dengan alat Double Jacket Tank untuk memanaskan air, Ultra Turrax untuk mencampur bahan aktif dengan bahan dasar krim, Pencampur Mixer untuk pengadukan sehingga diperoleh produk ruahan. Alat-alat tersebut dibersihkan setiap pagi hari sebelum digunakan dan sore hari sesudah selesai digunakan. Bila tidak ada kegiatan produksi maka pembersihan dilakukan seminggu sekali. Selama proses produksi Kontrol Selama Proses In Process ControlIPC oleh bagian pengawasan mutu. 3. Ruangan pengisian Ruangan untuk melakukan pengisian sediaan krim ada 3 yaitu: Universitas Sumatera Utara • Ruangan pengisian I: dilengkapi dengan mesin pengisian krim Elemech dengan kapasitas 2400 tubejam dan neraca analitik. • Ruang pengisian II: Dilengkapi dengan mesin pengisian krim Pharmech dengan kapasitas 900-2000 tubejam dan neraca analitik. • Ruang pengisian III: dilengkapi dengan mesin pengisian krim Pharmech dengan kapasitas 1600 tubejam dan neraca analitik. Sebelum pengisian krim, tube kosong yang telah dibersihkan di bagian pengemasan di masukkan ke Kotak Hantar Passing Box, dibawa oleh petugas produksi ke ruang pengisian dan disusun ke mesin pengisian yang telah dimasukkan massa krim kemudian dilakukan pengisian. Setiap 15 menit dilakukan pemeriksaan bobot oleh operator dan pada awal dan akhir pengisian dilakukan pemeriksaan oleh bagian pengawasan mutu. 4. Ruangan karantina Pada ruang ini disimpan produk ruahan untuk menunggu pemeriksaan laboratorium. Produk ruahan yang telah selesai diperiksa oleh bagian pengemasan melalui Kotak Hantar Passing Box untuk dilakukan pengemasan sekunder. Bagan Alur proses Produksi krim dapat dilihat pada Lampiran 2. b. Jalur Produksi Tablet Universitas Sumatera Utara Jalur produksi tablet terletak terpisah dari jalur produksi krim untuk menghindari terjadinya pencemaran silang. Pada unit tablet juga terdapat beberapa jalur. Ruangan tersebut telah diatur suhu, kelembaban dan tekanan dengan Unit Pengatur Udara Air Handling Unit AHU. Juga dilengkapi dengan Pengumpul Debu Dust Collector sentral. Adapun ruangan pada produksi tablet terdiri dari : 1. Ruangan pencampuran Semua bahan tambahan dan bahan aktif dimasukkan ke dalam Super Mixer dan dicampur hingga homogen, pengecualian untuk bahan pelicin dan bahan penghancur luar. Massa di atas digranulasi dengan menggunakan alat Rotary Wet Granulator sehingga didapat granul basah. Untuk selanjutnya granul basah tersebut di pindah ke ruang pengeringan. 2. Ruang pengeringan Granul basah yang dihasilkan dikeringkan di dalam oven dengan suhu 50-60 o 3. Ruang granulasi C selama 10 jam tergantung pada bahan yang akan dikeringkan. Kapasitas oven tersebut 450 kghari. Setelah kering dilakukan pemeriksaan laboratorium dan selanjutnya dipindahkan ke ruangan granulasi untuk pengayakan. Massa granul yang telah dikeringkan digranulasi dengan alat Communiting Fitz Mill, kemudian dibawa ke ruang pencampuran akhir. Universitas Sumatera Utara 4. Ruang pencampuran akhir Massa yang telah digranulasi dimasukkan ke dalam alat V-mixer dan ditambahkan dengan bahan pelicin dan bahan penghancur luar. Hasil yang diperoleh kemudian dilakukan pemeriksaan Kontrol Selama Proses In Process ControlIPC. Massa disimpan di ruang karantina. 5. Ruang pencetakan Ruang untuk pencetakan ada 5, masing-masing terdapat 1 alat cetak dan juga terdapat Pengumpul Debu Dust Collector, neraca analitis, dan Unit Pengatur Udara Air Handling Unit AHU. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan mesin cetak tablet merek Cadimach CU dengan kecepatan mesin 50 ribu tabletjam. Setiap 15 menit operator harus memeriksa keseragaman bobot. Bagian pengawasan mutu di dalam ruang produksi melakukan pemeriksaanpengujian terhadap produk ruahan yang meliputi: pemerian, friabilitas, waktu hancur, kekerasan tablet, disolusi dan keseragaman bobot. 6. Ruang sortir Universitas Sumatera Utara Tablet yang dihasilkan disortir oleh petugas dari debu dan juga untuk bentuk tablet yang tidak baguspecah kemudian dipindahkan ke ruangan pengemasan. 7. Ruang pengemasan Tablet yang telah diluluskan oleh bagian pengawasan mutu dibawa ke ruang pengemasan primer dan dikemas dalam kantong plastik dan diblister. Tiap kantong berisi 1000 tablet dengan menggunakan mesin penghitung dan diberi silika gel. Tiap blister berisi 10 tablet. Setelah selesai dilakukan pengemasan primer dipindahkan ke ruangan melalui Kotak Hantar Passing Box untuk dilakukan pengemasan sekunder. Bagan alur produksi tablet dapat dilihat pada Lampiran 3. c. Jalur Produksi Kapsul Sediaan kapsul yang diproduksi oleh P.T. Kimia Farma Persero Tbk. Plant Medan adalah Kloramphenicol kapsul. Seperti jalur produksi krim dan tablet, jalur produksi kapsul juga terletak terpisah untuk menghindari terjadinya pencampuran atau Mix Up. Pada jalur produksi kapsul juga terdapat beberapa ruangan dimana setiap ruangan tersebut diatur suhu, kelembaban dan tekanan Unit Pengatur Udara Air Handling Unit AHU, juga dilengkapi Pengumpul Debu Dust Collector sentral. Adapun ruangan pada unit kapsul terdiri dari : 1. Ruang pengeringan Bahan yang akan dipakai untuk pembuatan kapsul ditimbang di ruang penimbangan sesuai dengan Surat Perintah Kerja SPK. Untuk Universitas Sumatera Utara bahan pengisi Avicel dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven selama ±12 jam pada suhu 85 o 2. Ruang pencampuran C. Setelah itu semua bahan dipindahkan ke ruang pencampuran. Pada ruang ini dilakukan pencampuran bahan aktif, bahan pengisi dan bahan tambahan lainnya dengan menggunakan alat Pencampur-V V-mixer selama ± 15 menit. Setelah homogen, dilakukan pemeriksaan massa oleh bagian pengawasan mutu dan kemudian dipindahkan ke ruang pengisian kapsul. 3. Ruang pengisian kapsul Massa yang telah homogen di masukkan ke dalam mesin pengisian kapsul Kwang Dah. Pada awal akhir pengisian dilakukan pengisian laboratorium dan setiap 15 menit dilakukan pemeriksaan keseragaman bobot oleh operator. Setelah itu dipindahkan ke ruang seleksi kapsul. Dikemas dan diluluskan oleh bagian pengawasan mutu selanjutnya dikirim ke gudang penyimpanan. Bagan alur produksi kapsul dapat dilihat pada Lampiran 4. 2.3.5 Pengawasan Mutu Dan Pemastian Mutu Pengawasan mutu adalah semua pengawasan yang dilakukan selama pembuatan dan dirancang untuk menjamin agar produk obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi spesifikasi, identifikasi, kekuatan, kemurnian dan karakteristik lain yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu merupakan bagian yang paling penting dari Cara Pembuatan Obat Yang Baik CPOB agar tiap obat Universitas Sumatera Utara yang dibuat memenuhi persyaratan mutu yang sesuai dengan tujuan penggunaannya. Tanggung jawab bagian pengawasan Mutu: 1. Memastikan bahan awal memenuhi spesifikasi yang ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas, dan keamanan. 2. Memastikan tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai prosedur yang ditetapkan dan telah divalidasi. 3. Memastikan semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap suatu Bets Batch obat telah dilaksanakan dan Bets Batch tersebut memilki spesifikasi yang ditetapkan sebelum didistribusi. 4. Memastikan suatu bets obat memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yang ditetapkan. Setiap bahan baku yang dikarantina dilakukan pengujian oleh bagian pengawasan mutu yang mencakup: spesifikasi identitas, kualitas, kekuatanpotensi dan persyaratan lain yang ditentukan.

2.3.6 Pemeriksaan Mutu Bahan Baku dan Bahan Pengemas