Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sehingga
mengangkat judul skripsi yaitu: “Peran Organisasi Kompas USU Dalam Meningkatkan Partisipasi Anggota Untuk Menjaga Lingkungan Hidup Studi
Deskriptif Pada Korps Mahasiswa Pecinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah organisasi kompas USU
berperan dalam meningkatkan partisipasi anggota untuk menjaga lingkungan hidup ? 1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah organisasi kompas USU berperan dalam meningkatkan partisipasi anggota
untuk menjaga lingkungan hidup dalam konteks ilmu sosiologi, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang hal tersebut.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a.
Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang
jelas dan nyata tentang peran dari organisasi kompas USU dalam meningkatkan partisipasi anggota untuk menjaga lingkungan hidup yang dikaji secara sosiologis
serta dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
b. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur kajian terhadap perkembangan ilmu sosiologi sekaligus menjadi acuan bagi penelitian
berikutnya, khusunya kajian yang berhubungan dengan peran organisasi kompas USU dalam meningkatkan partisipasi anggota untuk menjaga lingkungan hidup yang
dikaji secara sosiologis.
1.5 Kerangka Teori 1.5.1 Teori Peran
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh
keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi sosial tertentu yang
merupakan bentuk pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya. Peranan merupakan aspek dinamis dari kedudukan, yaitu seorang yang
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya. Artinya, apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah menjalankan
perannya. Suatu peranan paling tidak mencakup tiga hal berikut :
1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat
2. Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi
Universitas Sumatera Utara
3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial
http:www.scribd.comdoc13055094Makalah-Sosiologi-Peran-Norma- Status
diakses pada Jumat 15 Juli 2011 pukul 10.41 WIB. Dalam masyarakat, peran dianggap sangat penting karena peran mengatur
perilaku seseorang berdasarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dengan demikian pola peran sama dengan pola perilaku. Peran yang berupa cara bertindak
seseorang didalam hidup bermasyarakat tidak lepas dari pada posisi atau kedudukan yang dimilikinya dalam masyarakat. Jelasnya peranan seseorang tidak lepas dari pada
statusnya. Dapat dikatakan bahwa peran itu merupakan aspek dinamis dari pada status, yaitu yang berupa segala cara, sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang di
dalam hidup bermasyarakat sesuai dengan statusnya Wiyargi, 2008: 121 . Dengan demikian antara status dan peranan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain, tidak mungkin ada status tanpa ada peranan dan sebaliknya tidak mungkin ada peranan tanpa status. Dalam hal ini dilihat dari adanya peran organisasi Kompas USU
sesuai dengan status Kompas sebagai sebuah organisasi yang bergerak pada kecintaan terhadap lingkungan hidup.
1.5.2 Teori Partisipasi Dalam Berorganisasi Dalam menjalani kehidupan, manusia mempunyai beberapa kebutuhan seperti
kebutuhan biologis, kebutuhan sosial, kebutuhan cita-cita dan lain-lain. Disamping itu mereka juga mempunyai berbagai keinginan yang selalu mereka usahakan guna
memuaskan apa yang mereka butuhkan. Psikolog mengatakan bahwa individu mempunyai berbagai keinginan yang tidak terhingga. Keinginan ini belum pernah
dapat terpenuhi sepenuhnya. Kenyataan yang ada hanya memperlihatkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan yang pertama menjadi penting sampai dapat dipenuhi. Setelah itu akan muncul kebutuhan kedua, ketiga dan seterusnya. Untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan tersebut, setiap individu selalu akan terlibat dalam kehidupan
bermasyarakat ataupun kehidupan berkelompok.
Partisipasi menurut Soerjono Soekanto 1993: 355 merupakan setiap proses identifikasi atau menjadi peserta, suatu proses komunikasi atau kegiatan berasama
dalam suatu situasi sosial tertentu. Partisipasi itu terdiri dari beberapa jenis diantaranya partisipasi sosial dan partisipasi politik. Partisipasi sosial merupakan
derajat partisipasi individu dalam kehidupan sosial. Dalam hidup bersama atau berkelompok, manusia menginginkan penampilannya sebaik mungkin yang dapat
memberikan manfaat bagi orang lain. Kesemuanya itu akhirnya akan menimbulkan kehidupan berkelompok yang dinamakan kelompok sosial atau organisasi sosial.
Keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi sosial biasanya disebabkan oleh banyak faktor diantaranya faktor kepentingan, minat, kesadaran atas dasar sukarela
dan lain-lain. Kepentingan-kepentingan itu tidak disalurkan melalui lembaga-lembaga sosial melainkan disalurkan melalui bentuk-bentuk persekutuan manusia yang relatif
teratur dan formal.
Keterlibatan seseorang dalam berorganisasi atau berkelompok, ditentukan oleh adanya daya tarik. Daya tarik ini ditimbulkan oleh adanya interaksi antara
sesama organisasi. Kesempatan berinteraksi ini secara langsung mempunyai pengaruh terhadap daya tarik dan pembentukan kelompok. Disamping itu, keterlibatan juga
didasarkan atas teori kedekatan. Menurut teori ini, seseorang tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan orang lain karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya. Yang terpenting dalam teori ini adalah bahwa kelompok-kelompok itu cenderung
memberikan kepuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dan substansial dari orang-orang yang mengelompok tersebut
http:lppbi- fiba.blogspot.com200903teori-partisipasi-dalam-dinamika-sosial.html
diakses pada tanggal 5 Juni 2011 pukul 16:17 WIB.
Dalam suatu organisasi, baik organisasi formal, informal, sukarela, maupun bukan sukarela peran anggotanya dipandang penting. Arti pentingnya partisipasi
anggota juga berkaitan dengan loyalitas anggotanya. Semakin tinggi partisipasi anggota semakin tinggi kecenderungan mereka menunjukkan loyalitas dan pada
gilirannya loyalitas akan menghasilkan kohesi kelompok, selanjutnya kohesi kelompok ini akan mengakibatkan para anggota tetap setia tinggal sebagai anggota
organisasi. Partisipasi juga ikut meningkatkan perasaan ikut memiliki yang menghasilkan suatu “we felling” atau rasa memiliki dengan organisasi. Setiap
organisasi yang mempunyai anggota yang aktif berpartisipasi akan menyebabkan terjadi pertukaran pendapat, komunikasi yang lebih erat dan konflik argumentasi yang
lebih menonjol yang pada gilirannya akan membawa serta pengembangan organisasi itu sendiri.
Partisipasi merupakan salah satu cara untuk memotivasi yang mempunyai ciri khas yang lain daripada yang lain. Hal ini disebabkan partisipasi lebih ditekankan
pada segi psikologis daripada segi materi, artinya dengan jalan melibatkan seseorang didalamnya, maka orang tersebut akan ikut bertanggung jawab. Menurut Allport
Universitas Sumatera Utara
Sastropoetro, 1998 : 12, seseorang yang berpartisipasi sebenarnya mengalami keterlibatan dirinyaegonya yang sifatnya lebih daripada keterlibatan dalam pekerjaan
atau tugas saja. Ini berarti bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang didalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan
kontribusi kepada tujuan kelompok atau berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Dari beberapa definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa partisipasi
memiliki tiga gagasan penting, yakni keterlibatan, kontribusi, dan tanggung jawab http:ejournal.unud.ac.idabstrakkartika20dewi.pdf
diakses pada Selasa 13 Juli 2011 pukul 16:05 WIB.
Adapun dibawah ini penjelasan dari ketiga gagasan penting dari partisipasi organisasi, yaitu :
a. Keterlibatan mental dan emosionalinisiatif Partisipasi berarti keterlibatan mental dan emosional yang tidak hanya berupa
aktivitas fisik. Diri orang itu sendiri yang terlibat, bukan hanya keterampilannya. Keterlibatan ini bersifat psikologis tidak hanya fisik, seseorang yang berpartisipasi
berarti terlibat egonya tidak hanya terlibat tugas. b. Motivasi kontribusi
Gagasan kedua yang penting dalam partisipasi adalah memotivasi orang- orang yang memberikan kontribusi. Mereka diberi kesempatan untuk menyalurkan
sumber inisiatif dan kreativitasnya untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian, partisipasi berbeda dari kesepakatan. Partisipasi lebih dari sekadar upaya
untuk memperoleh kesepakatan atas sesuatu yang telah diputuskan. Partisipasi sangat
Universitas Sumatera Utara
bernilai karena dapat meningkatkan motivasi dan membantu anggota untuk memahami dan menjelaskan mereka mencapai tujuan.
c. Tanggung jawab Gagasan ketiga adalah partisipasi mendorong orang-orang untuk menerima
tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. Ini juga merupakan proses sosial yang melaluinya orang-orang menjadi terlibat sendiri dalam organisasi dan mau
mewujudkan keberhasilannya. Pada saat orang-orang mau menerima tanggung jawab aktivitas kelompok, mereka melihat adanya peluang untuk melakukan hal-hal yang
mereka inginkan, yaitu merasa bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaannya.
Teori lain, dikemukakan oleh George Hommans yang melihat keterlibatan itu didasarkan pada aktifitas-aktifitas, interaksi-interaksi dan sentimen-sentimen
perasaan ataupun emosi. Ketiga elemen ini saling berhubungan secara langsung dengan alasan bahwa semakin banyak dilakukan aktifitas seseorang dengan hal yang
berhubungan dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan juga semakin kuat tumbuhnya sentimen-sentimen mereka. Semakin banyak interaksi antara
seseorang dengan yang lainnya, maka semakin banyak kemungkinan aktifitas dan sentimen yang ditularkan kepada orang lain. Dan yang terakhir, semakin banyak
aktifitas yang ditularkan kepada orang lain dan semakin banyak sentimen seseorang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak pula kemungkinan ditularkannya
aktifitas-aktifitas dan interaksi-interaksi.
Sementara itu, menurut Helbert dan Ray keterlibatan seseorang dalam berorganisasi didasarkan pada keinginan untuk memuaskan tujuan-tujuan pribadinya.
Universitas Sumatera Utara
Organisasi dapat menuntunnya untuk mencapai cita-citanya yang tidak dapat dicapai dengan sendirian. Dasar lainnya ialah karena organisasi merupakan mobilitas bagi
usaha pencapaian tersebut. Menurut Abdulsyani keterlibatan seorang dalam kelompok didasarkan karena hasratnya untuk bersatu dengan manusia-manusia yang
lain disekitarnya, karena naluri manusia itu ingin hidup bersama atas kehendak dan kepentingan yang tidak terbatas.
Dalam usaha untuk memenuhi kehendak dan kepentingan tersebut, tidak dapat dilakukan sendirian melainkan harus dilakukan secara bersama-sama. Dengan
demikian, proses untuk mencapai tujuan tersebut dapat melalui kerjasama dan berfikir secara bersama-sama pula.
http:lppbi-fiba.blogspot.com200903teori-partisipasi- dalam-dinamika-sosial.html
diakses pada tanggal 5 Juni 2011 pukul 16:17 WIB.
1.5.3 Manusia dan Lingkungan Hidup
Dalam perkembangan hidup manusia mulai sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia dibina oleh lingkungannya, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Tetapi dipihak lain, bagaimanapun kondisinya manusia juga mempengaruhi lingkungan disekitarnya. Dengan kata lain, antara manusia dan lingkungannya terjadi
interaksi, dan interaksi ini dapat berlangsung positif dalam arti mengembangkan daya dukung lingkungan dalam menjamin hidupnya, tetapi dapat pula berlangsung negatif
dengan pengertian merusak lingkungan tersebut. Manusia yang hidup dalam suatu lingkungan, mengadakan interaksi
sesamanya dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya. Dari hasil interaksi tadi, maka diperoleh pangalaman yang mengembangkan nilai hubungan antar manusia dan
Universitas Sumatera Utara
nilai hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Ditinjau dari kondisi lingkungan, manusia juga di satu pihak menjadi penjaga dan pelindung alam, tetapi
dilain pihak dapat juga disebut sebagai perusak. Sifat dan sikap merusak lingkungan ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh agar kondisi lingkungan tidak
menjadi bumerang bagi dirinya dan bagi umat manusia pada umumnya.
Dalam hal ini jika dikaitkan dengan harapan atas terciptanya manusia, semakin baik lingkungan tempat beradanya manusia, maka semakin besar
kemungkinan manusia yang ada didalamnya untuk berperilaku baik. Kondisi yang sama dapat terjadi pada ilustrasi sebaliknya, oleh karena itu itu sebuah lingkungan
memiliki arti yang sangat penting atas eksistensi manusia sebagai makhluk yang memiliki multi potensi
http:blog.unila.ac.idyoungsosiologi-lingkungan diakses
pada tanggal 25 Oktober 2010 pukul 10:01 WIB.
1.6 Hipotesis
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian mengenai peran organisasi kompas USU dalam upaya meningkatkan partisipasi anggota untuk
menjaga lingkungan hidup adalah: - Hipotesis Nol H
adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen X dan variabel dependen Y, dalam hal ini yakni tidak adanya
peran dari organisasi Kompas USU dalam membentuk tindakan sosial anggota sehingga meningkatkan partisipasi anggota untuk menjaga lingkungan hidup tersebut.
- Hipotesis Kerja H
1
adalah menyatakan adanya hubungan antara variabel independen X dan variabel dependen Y, dalam hal ini yakni terdapat adanya
Universitas Sumatera Utara
peran dari organisasi Kompas USU dalam membentuk tindakan sosial anggota sehingga meningkatkan partisipasi anggota untuk menjaga lingkungan hidup tersebut.
1.7 Defenisi Konsep