pembelajaran  kepada  teman-teman  satu  kelompoknya  sedangkan  siswa  yang menjadi  anggota  dalam  kelompok  dapat  bertanya  mengenai  materi  pembelajaran
yang belum dipahami tanpa rasa malu dan takut karena yang menjadi tutor adalah teman  satu  kelas.  Metode  tutor  sebaya  memberikan  kesempatan  kepada  siswa
untuk belajar secara aktif dengan menunjuk beberapa siswa di kelas tersebut untuk menjadi  tutor  bagi  teman-temannya  yang  lain.  Dengan  menggunakan  metode
pembelajaran tutor sebaya, diharapkan siswa tidak segan lagi untuk mengutarakan pendapat  maupun  mengutarakan  pertanyaan  mengenai  materi  yang  belum
dipahaminya sehingga nantinya siswa akan lebih memahami materi pelajaran serta akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sesuai    dengan    uraian    diatas    maka    peneliti    a k a n   mengadakan penelitian  dengan    judul
“Implementasi  Strategi  Pembelajaran
Active  Learning
dengan  Metode  Tutor  Sebaya  untuk  Meningkatkan  Prestasi  Belajar  Akuntansi pada  Mata  Pelajaran  Dasar-dasar  Perbankan  Siswa  Kelas  X  Akuntansi  3  SMK
Koperasi  Yogyakarta  Tahun  Ajaran  20142015 ”. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui  apakah  dengan  menerapkan  strategi  pembelajaran
active  learning
dengan metode tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  yang  dikemukakan  di  atas  maka  dapat
diindentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Strategi  pembelajaran  yang  dipilih  dan  digunakan  oleh  guru  mata  pelajaran
Dasar-dasar Perbankan di SMK Koperasi Yogyakarta untuk kelas X Akuntansi 3 masih menggunakan strategi pembelajaran secara konvensional yang berpusat
pada  guru  sehingga  keaktifan  siswa  dalam  kegiatan  pembelajaran  dapat dikatakan belum maksimal dan dapat berdampak pada prestasi belajar siswa.
2. Prestasi  Belajar  Akuntansi  siswa  kelas  X  Akuntansi  3  SMK  Koperasi
Yogyakarta  Tahun  Ajaran  20142015  pada  Kompetensi  Dasar  Kredit  masih rendah.  Hal  ini  dibuktikan  dengan  adanya  9  siswa  atau  sebesar  42,86  dari
seluruh siswa di  kelas X Akuntansi  3  yang belum  dapat  mencapai  KKM  yang telah ditentukan pihak sekolah yaitu 75.
3. Siswa lebih sering bertanya pada teman dibandingkan dengan gurunya  ketika
mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan  uraian  yang  terdapat  dalam  latar  belakang  dan  identifikasi masalah  di  atas  maka  perlu  diadakan  pembatasan  masalah.  Hal  ini  dimaksudkan
untuk  memperjelas  permasalahan  yang  ingin  diteliti,  serta  agar  lebih  fokus  dan mendalam,  mengingat  luasnya  permasalahan  yang  ada.  Penelitian  ini  berfokus
pada  penerapan  strategi  pembelajaran  aktif  yang  dikombinasikan  dengan  metode tutor  sebaya  untuk  meningkatkan  prestasi  belajar  akuntansi  siswa  kelas  X
Akuntansi 3 di SMK Koperasi Yogyakarta tahun ajaran 20142015. Mata pelajaran
yang  akan  digunakan  untuk  penelitian  ini  adalah  Dasar-dasar  Perbankan  pada Kompetensi Dasar Kredit.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan  pembatasan  masalah  yang  telah  diuraikan  maka  rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
Apakah  penerapan  Strategi  Pembelajaran
Active  Learning
dengan  Metode  Tutor Sebaya  dapat  meningkatkan  Prestasi  Belajar  Akuntansi  pada  Kompetensi  Dasar
Kredit  Siswa  Kelas  X  Akuntansi  3  SMK  Koperasi  Yogyakarta  tahun  ajaran 20142015?
E. Tujuan Penelitian