11 peranan mereka dalam decision making process untuk sementara akan tetap
terbatas. Pada tahun 1973 terjadi penyederhanaan partai. Empat partai Islam, yaitu Nahdatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Partai Syarikat Indonesia dan Perti
bergabung menjadi Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, Partai Murba dan Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
IPKI bergabung menjadi Partai Demokrasi Pembangunan.
2.2 Defenisi Partai Politik
Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan
cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan cara konstitusionil
– untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.
Kegiatan seseorang dalam partai politik merupakan suatu bentuk partisipasi politik. Partisipasi politik mencakup semua kegiatan sukarela melalui
mana seseorang turut serta dalam proses pemilihan pemimpin-pemimpin politik dan turut serta secara langsung atau tak langsung dalam pembentukan
kebijaksanaan umum. Kegiatan-kegiatan ini mencakup kegiatan memilih dan pemilihan umum, menjadi anggota golongan politik seperti partai, kelompok
penekan, kelompok kepentingan; duduk dalam lembaga politik seperti dewan perwakilan rakyat atau mengadakan komunikasi dengan wakil-wakil rakyat yang
duduk dalam badan itu; berkampanye,dan menghadiri kelompok diskusi, dan sebagainya. Kebalikan dari partisipasi adalah apatis. Seseorang dinamakan apatis
secara politik jika dia tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut di atas.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
12 Di bawah ini beberapa definisi mengenai partai politik antara lain:
1. Carl J.Friedrich
Partai politik adalah sekolompok manusia yang teroganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan
tethadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan,berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan
yang bersifat idiil maupun materiil.
2. R.H Soltau
Partai politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik dan yang
dengan memanfaatkan
kekuasaannya untuk
memilih, bertujuan
menguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka.
3. Sigmund Neumann
Neumann dalam
karangannya Modern
Political Parties
mengemukakan definisi partai politik sebagai organisasi dari aktivis- aktivis
politik yang
berusaha untuk
menguasai kekuasaan
pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas persaingan dengan suatu
golongan atau
golongan-golongan lain
yang mempunyai
pandangan yang berbeda.
Perlu diterangkan bahwa partai berbeda dengan gerakan movement. Suatu gerakan merupakan kelompok atau golongan yang ingin mengadakan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga politik atau kadang-kadang malahan
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
13 ingin menciptakan suatu tata masyarakat yang baru sama sekali, dengan memakai
cara-cara politik. Dibanding dengan partai politik, gerakan mempunyai tujuan yang lebih terbatas dan fundamental sifatnya, dan kadang-kadang malahan
bersifat ideologi. Partai politik juga berbeda dengan kelompok penekan pressure group.
Istilah yang lebih banyak dipakai dewasa ini adalah ‘kelompok kepentingan’ interest group. Kelompok ini bertujuan untuk memperjuangkan
sesuatu kepentingan
dan mempengaruhi
lembaga-lembaga politik
agar mendapatkan keputusan yang menguntungkan atau menghindarkan keputusan
yang merugikan. Kelompok kepentingan tidak berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam dewan perwakilan rakyat, melainkan cukup mempengaruhi
satu atau beberapa partai di dalamnya atau instansi pemerintah atau menteri yang berwenang. Teranglah bahwa kelompok kepentingan mempunyai orientasi yang
jauh lebih sempit daripada partai politik, yang karena mewakili berbagai golongan, lebih banyak memperjuangkan kepentingan umum Miriam, 1992:160-
162.
2.3 Fungsi Partai Politik