27 masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini tentunya yang berkaitan dengan
persepsi terhadap partai politik dengan pemberitaan korupsi di Indonesia.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data berkaitan dengan metode pengumpulan data, yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pengolahan dan menganalisis data yang
telah diperoleh, peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Analisis data seperti ini bertujuan untuk menggambarkan
keadaan gejala sosial apa adanya tanpa melihat hubungan-hubungan yang ada Bungin, 2009: 171. Pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dan kemudian data akan dideskripsikan dengan teknik distribusi frekuensi.
Setelah data dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka dilakukan reduksi data dengan cara abstraksi yaitu usaha membuat rangkuman yang terperinci mengenai
hasil yang diperoleh. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan yang dikategorisasikan, setelah itu dianalisis menggunakan dengan
pendekatan kuantitatif.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
28
3.6 Jadwal Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan mulai dari 2013 sampai 2014
No. Jadwal Kegiatan
Bulan ke
1 2
3 4
5 6
7 8
9 1
Pra Observasi √
2 Acc Judul
√ 3
Penyusunan Proposal Penelitian √
4 Seminar Proposal Penelitian
√ 5
Revisi Proposal Penelitian √ √
6 Operasional Penelitian
√ √ √ 7
Pengumpulan dan Analisis Data √ √ √
8 Bimbingan Skripsi
√ √ √ 9
Penulisan Laporan Penelitian √ √
10 Sidang Meja Hijau
√
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
29
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi
Kelurahan Asam Kumbang merupakan bagian dari Kecamatan Medan Selayang yang berada di bagian Barat Daya Wilayah Kota Medan yang memiliki
luas dengan perkiraan sekitar 23,89 km2 atau 4,83 dari seluruh luas wilayah Kota Medan. Kecamatan ini berada pada ketinggian 26-50 meter di atas
permukaan laut. Kelurahan Asam Kumbang sendiri memiliki luas 400 Ha dan memiliki 10 lingkungan.
4.2. Kondisi Demografi
4.2.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kelurahan Asam Kumbang berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Medan tahun 2008 adalah 14758 orang dengan kepadatan
penduduk per Km
2
yaitu 3690 orang. Berdasarkan data jumlah penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat perbandingannya antara jumlah penduduk yang
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan pada Kelurahan Asam Kumbang yaitu laki-laki sebanyak 7375 orang dan perempuan sebanyak 7384 orang.
4.2.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
Jumlah penduduk Kecamatan Medan Selayang menurut kelompok umur dan jenis kelaminnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
30
Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 0-65 Tahun
Di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2008 Kelompok Umur
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
0-4 3625
3800 7425
5-14 7926
7878 15804
15-44 22583
23041 45624
45-64 6593
6335 12928
= 65 1313
1820 3133
Jumlah 42040
42873 84913
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Medan Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk kelompok
umur 15-44 tahun dengan jumlah 45.624 jiwa adalah yang mendominasi dari kelompok umur lainnya. Hal ini dikarenakan berdasarkan kelompok umur, selisih
umur 15-44 tahun adalah selisih umur yang paling jauh dari pada kelompok umur lainnya yaitu 29 tahun banyaknya selisih umur tersebut. Data pada tabel
menunjukkan bahwa umur 15-44 tahun adalah usia produktif maka kelompok umur ini didasarkan atas kelompok usia produktif.
4.2.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Terdapat beberapa mata pencaharian bagi penduduk Kelurahan Asam Kumbang. Di antaranya yaitu Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, ABRI, Petani,
Pedagang, Pensiunan dan lainnya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
31
Tabel 2 Mata Pencaharian Penduduk
No. Jenis Mata Pencaharian
Jumlah Persentase
1. Pegawai Negeri
517 8,5
2. Pegawai Swasta
323 5,3
3. ABRI
832 13,7
4. Petani
293 4,8
5. Pedagang
157 2,6
6. Pensiunan
139 2,3
7. Lainnya
3794 62,7
Jumlah Total 6.055
100
Bila dibandingkan dengan kelurahan lainnya di Kecamatan Medan Selayang, maka data di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk dengan status
bekerja lebih banyak di Kelurahan Asam Kumbang daripada kelurahan lainnya. Hal itu berarti bahwa lebih sedikit penduduk yang berstatus tidak bekerja
pengangguran di Kelurahan Asam Kumbang.
4.2.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut penduduk di Kecamatan Medan Selayang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
32
Tabel 3 Jumlah Penduduk menurut Kategori Agama
Di Kecamatan Medan Selayang Tahun 2005 NO.
Agama Jumlah
Persentase
1. Islam
57.398 60,53
2. Kristen Protestan
29.771 31,40
3. Kristen Katolik
5.488 5,79
4. Budha
1.119 1,18
5. Hindu
1.049 1,11
Jumlah Total 94.825
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di Kecamatan Medan Selayang adalah beragama Islam dengan jumlah 57.398 orang
atau sebesar 60,53 dari total keseluruhan penduduk dan penduduk yang beragama Kristen Protestan adalah mayoritas kedua dengan persentase sebesar
31,40.
4.3. Prasarana Kelurahan Asam Kumbang
Prasarana merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Prasarana umum yang tersedia dapat digunakan oleh masyarakat
untuk melakukan aktifitas sehari-hari, khususnya yang berhubungan dengan kepentingan umum. Untuk itu penting bagi suatu daerah memiliki sarana dan
prasarana yang lengkap. Adapun prasarana yang ada di Kelurahan Asam Kumbang antara lain adalah sebagai berikut:
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
33
4.3.1. Prasarana Rumah Ibadah
Berdasarkan data tahun 2008 disebutkan bahwa mayoritas penduduk di Kelurahan Asam Kumbang adalah beragama Islam maka rumah ibadah yang sangat
menonjol jumlahnya adalah masjid dan langgar. Terdapat 5 buah bangunan masjid dan terdapat 3 buah bangunan langgar. Begitu juga agama lain seperti Agama Kristen
Protestan dan Kristen Katolik, mereka membangun gereja di berbagai tempat. Terdapat 3 buah bangunan gereja yang tersebar di Kecamatan Medan Selayang,
sedangkan rumah ibadah agama Buddha hanya satu buah. Untuk lebih jelasnya, hal ini dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Tabel 4 Prasarana Peribadatan di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2008
No Jenis prasarana
Jumlah
1 Mesjid
5 2
Langgar 3
3 Gereja
3 4
Kelenteng 1
TOTAL 12
Sumber: KUA Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Selayang
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa tempat ibadah dari setiap agama yang dianut penduduk di Kelurahan Asam Kumbang telah tersedia, sehingga
penduduk Kelurahan Asam Kumbang dapat menjalankan ibadahnya dengan baik.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
34
4.3.2. Prasarana Olahraga
Adapun prasarana Olahraga yang tersedia di Kelurahan Asam Kumbang dapat dikatakan cukup lengkap. Tabel di bawah ini akan menunjukkan prasarana
Olahraga apa saja yang ada di Kelurahan Asam Kumbang.
Tabel 5 Prasarana Olahraga di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2008
No Jenis Prasarana
Jumlah
1 Lapangan Bola Kaki
1 2
Lapangan Voli 1
3 Lapangan Bulu Tangkis
2 4
Tenis Meja 3
TOTAL 7
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat satu lapangan bola kaki, satu lapangan voli, dua lapangan bulu tangkis, dan tiga lapangan tenis meja.
Prasarana yang tersedia dan mencukupi ini sangat baik ada di Kelurahan Asam Kumbang, karena melalui kegiatan olahraga penduduk dapat saling bertemu dan
berkumpul dengan begitu sangat mungkin terjadi proses sosialisasi dan bertukar informasi antar penduduk. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, informasi
mengenai pemilihan umum bisa saja diperoleh dengan adanya saling bertukar informasi ketika penduduk Kelurahan Asam Kumbang bertemu ketika melakukan
kegiatan olahraga.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
35
4.3.3. Prasarana Pendidikan
Di Kelurahan Asam Kumbang, prasarana pendidikan tidak begitu banyak. Bangunan-bangunan sekolah formal yang tersedia hanya meliputi jenjang Taman
Kanak-kanak, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Tabel berikut akan memperlihatkan jumlah dari prasarana pendidikan yang tersedia di Kelurahan
Asam Kumbang. Tabel 6
Prasarana Pendidikan di Kelurahan Asam Kumbang No
Jenis Prasarana Jumlah
1 Taman Kanak-kanak
2 2
Sekolah Dasar 3
3 SMP
2 4
SMA -
TOTAL 7
Meskipun belum tersedia Sekolah Menengah Atas di Kelurahan Asam Kumbang, namun penduduknya masih cukup mudah untuk menjangkau Sekolah
Menengah Atas yang terletak di kelurahan lain yang berdekatan. Untuk prasarana pendidikan taman kanak-kanak telah tersedia 2 buah di Kelurahan Asam
Kumbang, Sekolah Dasar sebanyak 3 buah dan Sekolah Menengah Pertama sebanyak 2 buah.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
36
BAB V TEMUAN DATA DAN ANALISIS DATA
5.1. Identitas Responden
Identitas responden
akan dikategorikan
berdasarkan usia,
status perkawinan, agama, dan pendidikan terakhir. Adapun persentase jumlah
responden berdasarkan kategorisasi tersebut akan dipaparkan dalam penjelasan di bawah ini.
5.1.1. Identitas Responden Berdasarkan Usia
Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang yang berusia di atas 17
tahun. Tabel berikut ini akan memperlihatkan persentase jumlah responden berdasarkan usianya.
Tabel 7 Responden Berdasarkan Usia
No. Usia
Frekuensi Persentase
1. 17-30 tahun
10 40
2. 31-40 tahun
5 20
3. 41-50 tahun
4 16
4. 51 tahun ke atas
6 24
TOTAL 25
100
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
37 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden dalam penelitian
ini mayoritas yang berumur antara tujuh belas tahun sampai tiga puluh tahun dengan persentase sebasar 40.
5.1.2. Identitas Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status perkawinan sering kali dapat mempengaruhi seseorang dalam menentukan keputusannya. Dalam penelitian ini, peneliti memandang bahwa akan
ada perbedaan persepsi dari responden yang belum menikah dengan responden yang telah menikah. Hal ini mengingat bahwa lingkungan pergaulan dari dua jenis
responden ini juga berbeda. Adapun persentase responden dalam penelitian ini berdasarkan status perkawinannya akan ditunjukan pada tabel berikut.
Tabel 8 Responden Berdasarkan Status Menikah
No. Status
Frekuensi Persentase
1. Menikah
17 68
2. Belum Menikah
8 32
TOTAL 25
100
Berdasarkan tabel di atas, jumlah reponden yang telah menikah lebih banyak dibandingkan yang belum menikah. Adapun persentase responden yang
telah menikah yaitu sebesar 68 sedangkan yang belum menikah sebesar 32.
5.1.3. Identitas Responden Berdasarkan Agama
Tidak dapat dipungkiri bahwa latar belakang agama seseorang dapat mempengaruhi persepsinya terhadap sesuatu. Dalam penelitian ini, responden
yang diambil tidak didasarkan pada satu agama tertentu saja. Identitas responden
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
38 dalam penelitian ini diupayakan cukup heterogen agar dapat menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun jumlah responden berdasarkan agamanya dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9 Responden Berdasarkan Agama
No. Agama
Frekuensi Persentase
1. Islam
12 48
2. Kristen Protestan
5 25
3. Kristen Katolik
4 16
4. Hindu
1 4
5. Budha
3 12
TOTAL 25
100
Bila melihat tabel di atas, jumlah responden yang beragama Islam memang lebih banyak dibandingkan agama lainnya dimana responden yang beragama
Islam sebesar 48. Namun bila melihat kembali komposisi penduduk Kelurahan Asam Kumbang berdasarkan agama, responden-responden yang ada dalam
penelitian ini cukup mewakili. Hal ini karena mayoritas penduduk Kelurahan Asam Kumbang memang beragama Islam, sedangkan yang beragama lain dari
jumlah responden-responden yang ada dalam penelitian ini sudah terwakili.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
39
5.1.4. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan responden diasumsikan akan mempengaruhi persepsi responden dalam menilai suatu permasalahan. Oleh karena itu, dalam penelitian
ini peneliti juga mengambil responden berdasarkan tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Adapun persentase responden berdasarkan pendidikan terakhirnya
adalah sebagai berikut.
Tabel 10 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan
Frekuensi Persentase
1. Sarjana S1, S2, S3
15 60
2. Diploma
4 16
3. SMA Sederajat
3 12
4. SMP Sederajat
1 4
5. SD Sederajat
1 4
6. Tidak Sekolah
1 4
TOTAL 25
100
Dalam penelitian ini, responden yang memiliki pendidikan sarjana merupakan jumlah yang paling banyak yaitu sebesar 60. Meskipun begitu
penduduk yang memiliki pendidikan rendah dan tidak sekolah juga mendapat perwakilan dalam penelitian ini seperti terlihat dalam tabel di atas.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
40
5.2. Pengetahuan Masyarakat Kelurahan Asam Kumbang Mengenai
Informasi Pemilihan Umum
Pemilihan Umum Pemilu merupakan agenda rutin yang dilaksanakan bangsa Indonesia setiap lima tahun sekali. Pemilihan umum tersebut bertujuan
untuk memilih wakil-wakil rakyat di kursi legislatif dan memilih presiden dan wakil presiden. Setiap warga negara Indonesia yang telah berusia tujuh belas
tahun ke atas telah dapat memiliki hak untuk memilih dalam pemilihan umum. Adapun informasi mengenai pemilihan umum biasanya sudah mulai ramai
pemberitaannya beberapa bulan menjelang waktu pemilihan. Saat ini keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum tahun 2014 tidak cukup
tinggi, hal ini juga disebabkan informasi yang mereka terima tentang pemilu masih terbatas. Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia LSI tahun
2014, 52 persen pemilih menyatakan bahwa mereka merasa informasi tentang pemilu dinilai sedikit, sementara 21 persen menyatakan tidak memiliki informasi
sama sekali, 20 persen menyatakan cukup banyak informasi, sementara yang menyatakan sangat banyak informasi hanya sebesar 2 persen.
Mengenai informasi tentang pemilihan umum di Medan, komposisi responden yang menyatakan tahu sebesar 68 dan yang menyatakan tidak sebesar
32. Tabel berikut akan menunjukan komposisi responden berdasarkan pengetahuan mengenai pemilu tahun 2014 di Medan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
41
Tabel 11 Komposisi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Pemilu di
Medan No.
Jawaban Frekuensi
Persentase
1. Ya, tahu
17 68
2. Tidak tahu
8 32
TOTAL 25
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari dua puluh lima responden yang ditanyakan pendapatnya mengenai pemilihan umum 2014
sebanyak 17 orang atau 68 menjawab mengetahui informasi pemilihan umum, sedangkan yang menyatakan tidak tahu sebanyak 8 orang atau 32. Data ini
menunjukkan bahwa untuk pengetahuan dasar mengenai pemilihan umum masih ada responden yang tidak mengetahuinya, informasi yang dimaksud adalah terkait
kapan pemilihan umum akan dilaksanakan dan kapan masa kampanye berlangsung.
Untuk melihat
pengetahuan responden
mengenai kampanye
yang dilakukan calon anggota legislatif, maka hasil yang didapatkan adalah seperti
dalam tabel berikut:
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
42
Tabel 12 Komposisi Responden yang Pernah Mengetahui Kampanye Calon Anggota
Legislatif No.
Jawaban Frekuensi
Persentase
1. Pernah
20 80
2. Tidak pernah
5 20
TOTAL 25
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa kampanye calon anggota legislatif diketahui sebagian besar responden yaitu sebanyak 80 sedangkan yang
tidak pernah mengetahui adanya kampanye calon anggota legislatif yaitu 20. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai kampanye calon anggota
legislatif dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Saat ini banyak tersedia media untuk mendapatkan berbagai informasi,
baik media cetak maupun media elektronik. Dalam melakukan kampanyenya calon anggota legislatif tentunya tidak hanya menggandalkan kampanye dengan
bentuk sosialisasi bertemu langsung dengan masyarakat, namun sekarang telah banyak menggunakan media lain yang lebih efektif menjangkau banyak
masyarakat. Tabel berikut ini akan memperlihatkan komposisi responden yang pernah
mengikuti kampanye calon anggota legislatif berdasarkan bentuk kampanye yang telak dilakukan.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
43
Tabel 13 Komposisi Responden Berdasarkan Bentuk Kampanye yang Pernah Diikuti
No. Bentuk Kampanye yang
Diikuti Frekuensi
Persentase
1. Media Elektronik dan Cetak
18 72
2. Sosialisasi Partai
4 16
3. Sosialisasi Non Partai
3 12
TOTAL 25
100
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa bentuk kampanye yang dilakukan dengan menggunakan media elektronik dan media cetak lebih banyak diikuti oleh
responden dengan persentase sebanyak 72, sedangkan melalui sosialisasi yang dilakukan partai persentase yaitu 16 dan melalui sosialisasi yang dilakukan
bukan melalui partai persentasenya sebesar 12. Setelah hasil pemilihan umum legislatif tahun 2010 keluar, sebagian
responden menyatakan tidak menerima hasil tersebut. Hal ini diasumsikan bahwa hasil tersebut mengandung kecurangan ataupun anggota legislatif yang terpilih
ternyata tidak mampu menjalankan aspirasi pemilih. Tabel di bawah ini akan memperlihatkan persentase penerimaan responden terhadap hasil pemilihan umum
legislatif pada tahun 2010.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
44
Tabel 14 Responden Berdasarkan Penerimaan Hasil Legislatif Medan 2010
No. Menerima atau Tidak
Frekuensi Persentase
1. Menerima
8 32
2. Tidak Menerima
17 68
TOTAL 25
100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase yang menerima hasil pemilu legislatif pada tahun 2010 dari 25 orang responden, mayoritas menyatakan
tidak menerima hasil pemilihan umum tersebut. Adapun yang menyatakan menerima yaitu sebesar 32 dan yang menyatakan tidak menerima adalah 68.
Mengenai pengetahuan responden tentang perubahan sistem pemilihan umum yang diterapkan pada pemilu 2014, tabel di bawah ini akan menunjukkan
persentasenya.
Tabel 15 Responden Berdasarkan Pengetahuannya Terhadap Perubahan Sistem
Pemilu No.
Pengetahuan Perubahan Sistem Pemilu
Frekuensi Persentase
1. Ya, tahu
15 60
2. Tidak tahu
10 40
TOTAL 25
100
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa antara responden yang mengetahui perubahan sistem pemilihan umum dan responden yang tidak
mengetahui perubahan sistem pemilu hampir sama. Untuk responden yang
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
45 mengetahui adanya perubahan sistem pemilihan umum yaitu sebesar 60,
sedangkan responden yang tidak mengetahui adanya perubahan sistem pemilihan umum yaitu sebesar 40.
Untuk penilaian responden sendiri mengenai sistem pemilu Indonesia mayoritas menyatakan tidak tahu. Tabel di bawah ini akan menunjukkan
bagaiman penilaian responden terhadap sistem pemilihan umum di Indonesia.
Tabel 16 Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap Sistem Pemilu Indonesia
No. Penilaian
Frekuensi Persentase
1. Sudah Baik
8 32
2. Tidak Baik
7 28
3. Tidak Tahu
10 40
TOTAL 25
100
Bila dilihat pada tabel di atas, terdapat 32 responden dari 25 orang responden yang menyatakan bahwa sistem pemilihan umum Indonesia sudah baik,
28 menyatakan tidak baik, dan 40 menyatakan tidak tahu. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat
Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang terhadap partai politik pasca munculnya kasus korupsi yang sedang terjadi di Indonesia. Untuk itu,
peneliti memandang penting untuk melihat apakah responden cukup mengenal yang menjadi calon anggota legislatif yang akan memimpin daerahnya.
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
46 Berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan mengenai hal itu maka
hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 17 Responden Berdasarkan Mengenal Calon Anggota Legislatif yang akan
Memimpin Daerahnya No.
Kenal atau Tidak Frekuensi
Persentase
1. Ya
16 64
2. Tidak
9 36
TOTAL 25
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 64 responden mengenal calon anggota legislatif yang akan memimpin daerahnya dan 36 responden
menjawab tidak mengenal. Banyaknya responden yang tidak mengenal calon anggota legislatif yang akan mewakili aspirasinya menggambarkan bahwa
informasi yang diterima masyarakat belumlah maksimal mengenai calon anggota legislatif yang mencalonkan diri di daerahnya. Hal ini dapat menimbulkan
masyarakat yang ikut memilih dalam pemilihan umum calon anggota legislatif seperti memilih kucing dalam karung, sehingga masyarakat tidak dapat
meyakinkan bahwa calon yang dipilihnya adalah yang terbaik.
5.3. Partisipasi Masyarakat Kelurahan Asam Kumbang dalam Pemilihan