Metode Analisis Data Pengaruh penerapan PMK NO-121/PMK.011/2013 atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang elektronika: studi empiris konsumen barang elektronika di Wilayah DKI Jakar

63 Corrected Item- Total Correlation dengan r tabel , jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Ghozali, 2011:54. b. Uji Reliabilitas Setelah menentukan validitas instrumen penelitian tahap selanjutnya adalah mengukur realibilitas data dari instrumen penelitian. Reliabilitas adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini digunakan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan. Variabel-variabel tersebut dikatakan cronbach alpha nya memiliki nilai lebih besar 0,70 yang berarti bahwa instrumen tersebut dapat dipergunakan sebagai pengumpul data yng handal yaitu hasil pengukuran relatif koefisien jika dilakukan pengukuran ulang. Uji realibilitas ini bertujuan untuk melihat konsistensi Ghozali, 2011:48. 3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, iji normalitas dan uji heteroskedastisitas. 64 a. Uji Normalitas Data Menurut Ghozali 2011:160 uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen terikat dan variabel independen bebas mempunyai kontribusi atau tidak. Penelitian yang menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal Probability Plot. Model Regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal grafik. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik uji Kolmogorov-smirnov. Ghozali, 2011:160.. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas independen. Pengujian multikolinearitas dilihat dari besaran VIF variance inflation factor dan tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF = 1tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Ghozali, 2011:106. 65 c. Uji Heteroskesdastisitas Menurut imam Ghozali 2013:105 Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastistitas. Dasar keputusan untuk uji heteroskedastistitas : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur bergelombang, melebur kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastistitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastistitas. Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik Plot Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:105. 66 4. Analisis Regresi Linier Berganda a. Koefisien Determinasi Adjusted R 2 Menurut Ghozali 2011:97 menyatakan koefisien determinasi bertujuan untuk melihat sebagian besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variable terkait yang dilihat melalui adjusted R 2 . Adjusted R 2 ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh 0.5 maka medel yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi. Semakin besar angka R 2 maka semakin baik model yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebasterhadap variable terikatnya. Jika R 2 semakin kecil maka semakin lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya. b. Regresi Linier Berganda Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat analisis statistik karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen setelah dan sebelum dikeluarkannya Peraturan Mentri Meuangan PMK ditahun 67 2013. Adapun perumusan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e i Dimana: Y : daya beli konsumen a : Konstanta b 1 …b 2 : Koefisien regresi X 1 : Pajak pertambahan nilai X 2 : Pajak penjualan atas barang mewah e : Standar Error 5. Uji Hipotesis Penelitian a. Uji secara parsial Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen Ghozali 2011:98 Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan H o yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda sama dengan = pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan ≠ pada hipotesis alternatif. Tanda = dan ≠ ini tidak menunjukan satu arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah Suharyadi dan Purwanto S.K., 2009:88. 68 Kriteria dalam uji parsial Uji t menurut Riduwan 2010:48 dapat dilihat sebagai berikut, Apabila -t tabel ≤ t hitung ≤ +t tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi a Jika angka sig. 0,05, maka H o diterima, b Jika angka sig. 0,05, maka H o ditolak, b. Uji Secara Simultan Uji F Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel- variabel independen X secara simultan bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependenY. Ghozali, 2011:98. Apabila F hitung F tabel , maka H o ditolak dan H a diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5, jika nilai F hitung F tabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 untuk tingkat signifikansi = 5, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. kemudian akan diketahui 69 apakah hipotesis dalam penelitian ini secara simultan ditolak atau diterima.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatanyang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian menarik sebuah kesimpulan. Sugiyono 2011:60-64. Hubungan satu variabel dengan variabel yang lain dalam penelitian ini terbagi dalam: a. Variabel Independen variabel bebas Meupakan variabel bebas atau yang mempengaruhi variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pajak Pertambahan Nilai X 1 , Pajak atas Penjualan Parang Mewah X 2 . b. Variabel Dependen variabel terikat Variabel dependen terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel dependen terikat dalam penelitian ini adalah daya beli konsumen Y. 70 Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Butir pertanyaan Skala pengukuran Pajak Pertambahan Nilai PPN X 1 Dyah ayuningtyas 2010:15 Pengusaha Kena Pajak PKP 1. Tarif PPN 1 Likert 2. Kepatuhan Terhadap PPN 2 Likert 3. Objek PPN 3 Likert 4. Mekanisme Pengenaan PPN 4.7.8 Likert 5. Subjek PPN 5 Likert 6. Pemungutan PPN 6.9.10 Likert Pajak Atas Barang Mewah PPnBM X 2 Fadilah 2013:25 Pengusaha Kena Pajak PKP 1. Tarif atas PPnBM 11 Likert 2. Karakteristik PPnBM 12.13 Likert 3. Objek PPnBM 14 Likert 4. Subjek PPnBM 15 Likert 5. Mekanisme PPnBM 16.17 Likert 6. Fungsi PPnBM 18 Likert Daya Beli Konsumen Y Risky Amalina 2011:53 Wajaib Pajak WP 1. Perubahan Pendapatan Konsmen 19.20 Likert 2. Perubahan Harga Barang 21.22.23 Likert 3. Daya Tarik Iklan 24.25 Likert 4. Kualitas Produk 26.27 Likert 5. Minat Membeli 28.29 Likert

Dokumen yang terkait

Prosedur pembayaran Dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) Di KPP Pratama Medan Kota

1 83 72

Analisis Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) terhadap Daya Beli Konsumen pada Barang Elektronika (Studi Empiris pada Konsumen Barang Elektronika di Glodok Jakarta Kota)

10 103 127

Analisis pengaruh pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualanatas barang mewah (PPNBM) terhadap daya beli konsumen pada barang elektronika : studi empiris pada konsumen barang elektronikka di wilayah tangerang selatan

1 21 105

Pengaruh Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Terhadap Daya Beli Konsumen (Studi Kasus di KPP Pratama Cirebon)

17 77 46

Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Penghapusan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) (Studi Kasus Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten)

1 48 491

Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) terhadap Daya Beli Konsumen Barang Elektronika (Studi Empiris pada Konsumen Barang Elektronika di Wilayah Jalan ABC Kota Bandung).

1 10 35

Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPNBM) terhadap Daya Beli Konsumen Alat Fotografi (Studi Empiris pada Perhimpunan Amatir Foto di Kota Bandung).

1 7 18

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

0 0 26

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

0 0 49

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Pajak Penjualan Atas Barang Mewah

0 1 55