Definisi Novel Hakikat Novel
sementara pembaca baru dapat memahami tema bila mereka telah selesai memahami unsur-unsur yang menjadi media pemapar tema
tersebut, menyimpulkan makna yang dikandungnya serta mampu menghubungkan dengan tujuan penciptaan pengarangnya.
11
b. Alur Plot
Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa pada sebuah cerita.
12
Terdapat lima bagian tahapan alur menurut Tasrif.
13
Tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1
Tahapan situation atau tahap penyituasian, tahap yang terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh
cerita. 2
Tahap generating circumstances atau tahap pemunculan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut terjadinya
konflik mulai dimunculkan. 3
Tahap rising action atau tahap peningkatan konflik, konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang
dan dikembangkan kadar intensitasnya. 4
Tahap climax atau tahap klimaks, konflik dan atau pertentangan- pertentangan yang terjadi, yang dilakui dan atau ditimpakan kepada
para tokoh cerita mencapai titik intesitas puncak. 5
Tahap denouement atau tahap peyelesaian, tahap yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan.
c. Penokohan Perwatakan
A novelist may use a character for purposes quite other than characterization. A character may do ‘uncharacteristic’ things in
order to further the plot for the author; a character may be than we learn something about him which pages of description could not give
11
Ibid., h. 161.
12
Stanton, Op. Cit, h. 26.
13
Nurgiyantoro, Op. Cit, h. 209-210.
us.
14
Seorang penulis dapat menggunakan karakter untuk tujuan lain, selain untuk karakterisasi. Karakter dapat dilakukan „seperti biasanya’
berbagai hal untuk melanjutkan plot penulis; dari karakter tersebut pembaca dapat belajar sesuatu tentang penulis yang tidak dijelaskan
dan diberikan kepada pembaca. Aminuddin yang dikutip oleh Siswanto menjelaskan tokoh
adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita rekaan sehingga peristiwa menjalin suatu cerita, sedangkan cara sastrawan
menampilkan tokoh disebut penokohan. Tokoh dalam karya rekaan selalu mempunyai sifat, sikap, tingkah laku, atau watak-watak tertentu.
Pemberian watak pada tokoh suatu karya sastra disebut perwatakan.
15
Tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam sebuah novel dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis. Berikut penjelasannya.
1 Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan
Tokoh utama adalah tokoh yang paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lain, sehingga
sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan. Sementara itu, permunculan tokoh tambahan dalam keseluruhan
cerita lebih sedikit, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama.
16
2 Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai pandangan dan
harapan pembaca, sedangkan tokoh antagonis tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik dengan tokoh protagonis, baik
14
Hawthorn, Op. Cit , h. 48-51.
15
Siswanto, Op. Cit, h. 142-143.
16
Nurgiyantoro, Op. Cit, h. 259.