1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan diri dikalangan Anak
Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani? 2.
Dan diantara faktor-faktor tersebut, faktor manakah yang paling besar pengaruhnya dibandingkan dengan faktor yang lainnya?
3. Apakah faktor-faktor tersebut saling berinteraksi dalam mempengaruhi
penerimaan diri dikalangan Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani?
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.3.1 Pembatasan Masalah Penelitian
Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diuraikan, yaitu:
1. Penerimaan diri yang dimaksud adalah kemampuan individu yang
mencerminkan perasaan menerima kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, serta dapat mengelola potensi dan keterbatasan dirinya dengan baik.
Penerimaan diri akan diukur dengan menggunakan skala berdasarkan aspek penerimaan diri menurut Sheerer Cronbach, 1963 sebagai berikut:
a. Perasaan sederajat
b. Percaya kemampuan diri
c. Bertanggung jawab
9
d. Orientasi keluar diri
e. Berpendirian
f. Menyadari keterbatasan
g. Menerima sifat Kemanusiaan
2. Penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang digunakan berdasarkan pada
teori Hurlock 1974, yaitu: a.
Pemahaman diri b.
Harapan yang realistik c.
Bebas dari hambatan lingkungan d.
Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan e.
Tidak ada tekanan emosi yang berat f.
Pengaruh keberhasilan g.
Identifikasi dengan seseorang yang mempunyai penerimaan diri h.
Perspektif diri i.
Pola asuh di masa kecil yang baik j.
Konsep diri yang stabil
3. Faktor non psikologis yang akan digunakan sebagai variabel kontrol dalam
penelitian ini adalah Anak Berhadapan Hukum ABH usia 12-18 tahun. 4.
Subjek dalam penelitian ini adalah Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani. Dengan beberapa alasan dari
peneliti, antara lain:
10
a. Penerimaan diri akan terlihat lebih mencolok atau dominan pada Anak
Berhadapan Hukum ABH untuk menentukan masa depan mereka dibandingkan anak-anak biasa yang tidak memiliki masa lalu di penjara.
b. Penerimaan diri lebih bervariasi pada Anak Berhadapan Hukum ABH
dibandingkan tidak. c.
Dapat lebih terlihat dampak pengaruh penerimaan dirinya pada Anak Berhadapan Hukum ABH jika dibandingkan dengan anak-anak biasa
yang tidak memiliki pengalaman-pengalaman selama di penjara.
1.3.2 Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah ditentukan, maka pertanyaan penelitian yang bisa dirumuskan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi penerimaan diri dikalangan
Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani.
2. Serta bagaimana variabel tersebut saling berinteraksi dalam mempengaruhi
penerimaan diri dikalangan Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani.
11
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian 1.4.1.1 Tujuan secara Khusus
Tujuan penelitian secara khusus adalah untuk menemukan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi tinggi rendahnya penerimaan diri dikalangan
Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani.
1.4.1.2 Tujuan secara Umum
Tujuan penelitian secara umum adalah: 1.
Agar bisa diketahui subjek yang penerimaan dirinya tinggi atau rendah. 2.
Supaya dapat diberikan perlakuan treatment yang tepat bagi mereka yang memiliki penerimaan diri yang rendah.
1.4.2 Manfaat Penelitian 1.4.2.1 Manfaat secara Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini berguna sebagai sumbangan ilmiah bagi pengembangan wacana dan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
penerimaan diri dikalangan Anak Berhadapan Hukum ABH.
1.4.2.2 Manfaat secara Praktis
Secara praktis, dapat dirumuskan kebijakan khusus atau saran di bidang pendidikan mengenai penerimaan diri, untuk menghindari penerimaan diri yang
rendah.
12
1.5 Sistematika Penulisan
Penulis menggunakan sistematika yang sudah baku dalam penulisan skripsi, seperti pada petunjuk penulisan skripsi baku yang diterbitkan khusus oleh
Fakultas Psikologi UIN Jakarta: Bab 1 Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
Bab 2 Kajian pustaka yang berisikan segala teori yang menunjang penelitian. Bab ini berisikan mengenai teori penerimaan diri self acceptance dan
Anak Berhadapan Hukum ABH. Bab ini dilengkapi dengan kerangka berpikir dan hipotesis.
Bab 3 Metode Penelitian. Bab ini berisikan populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen pengumpulan data, metode analisa data.
Bab 4 Hasil Penelitian. Pada bab ini dijelaskan dan dijabarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan berikut analisis data berdasarkan
statistika dan kesimpulan. Bab 5 Diskusi dan Saran. Pada bab akhir ini penulis mendiskusikan seluruh data
yang diperoleh dari penelitian dengan teori dan penelitian-penelitian terkait dengan penelitian ini dan menyampaikan saran berdasarkan atas
proses dan hasil penelitian yang dilakukan.
13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan pada penelitian, kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Penerimaan Diri
Self Acceptance 2.2.1 Definisi Penerimaan Diri
Self Acceptance
Chaplin 2006 menyatakan bahwa penerimaan diri adalah sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat
sendiri, serta pengakuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri. Elizabeth Bergner Hurlock 1974, mengemukakan bahwa penerimaan diri
sebagai gelar yang diberikan oleh individu itu sendiri setelah mengetahui dan mempertimbangkan karakteristik pribadinya, serta mampu dan dapat
menerimanya. Menurut Lee J. Cronbach 1963, penerimaan diri merupakan karakteristik
yang lebih dalam hingga batas tertentu, yang menjelaskan mengapa orang bertindak seperti yang dilakukannya. Dengan arti keadaan di mana seorang
individu memiliki penilaian positif terhadap dirinya, menerima serta mengakui segala kelebihan maupun segala keterbatasan yang ada dalam dirinya tanpa
merasa malu atau merasa bersalah terhadap kodrat dirinya.
14