realistik, maka semakin tinggi penerimaan diri untuk komponen percaya kemampuan diri.
2. Perspektif diri
Dengan arah koefisien positif, yang berarti bahwa semakin tinggi perspektif diri, maka semakin tinggi penerimaan diri untuk komponen percaya
kemampuan diri. Sebaliknya, semakin rendah perspektif diri, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen percaya kemampuan diri.
4.2.1.3 Bertanggung Jawab sebagai DV
Bertanggung jawab sebagai DV dihasilkan R
2
: 0.155, yang berarti 15.5 dari bervariasinya penerimaan diri ditentukan oleh ke 10 IV tersebut. Selanjutnya, nilai
F yang dihasilkan adalah 1.74. Karena nilai F yang dihasilkan memiliki probability p 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa R
2
yang dihasilkan tersebut signifikan secara statistik, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara
bertanggung jawab dengan penerimaan diri dikalangan Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani. Kemudian, koefisien
regresi yang dihasilkan serta tingkat signifikan pada masing-masing IV dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini:
63
Pemahaman diri
Tidak ada tekanan emosi yang berat
Perspektif diri Pengaruh keberhasilan
Harapan yang realistik Bebas dari hambatan
lingkungan Sikap-sikap anggota
masyarakat yang menyenangkan
Identifikasi dengan seseorang yang
mempunyai penerimaan diri
Pola asuh di masa kecil yang baik
-0.00 0.5
0.3 0.16
-0.07 0.23
-0.75 0.71
-0.4 0.98
Bertanggung Jawab
Konsep diri yang stabil
Dengan demikian, IV yang signifikan adalah konsep diri dengan arah koefisien negatif, yang berarti semakin tinggi konsep diri, maka semakin rendah
penerimaan diri untuk komponen bertanggung jawab. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendahkonsep diri, maka semakin tinggi penerimaan diri untuk komponen bertanggung jawab.
64
4.2.1.4 Orientasi Keluar Diri sebagai DV
Orientasi keluar diri sebagai DV dihasilkan R
2
: 0.139, yang berarti 13.9 dari bervariasinya penerimaan diri ditentukan oleh ke 10 IV tersebut. Selanjutnya, nilai
F yang dihasilkan 1.53. Karena nilai F memiliki probability p 0.05, maka dapat dikatakan tidak signifikan, yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara
orientasi keluar diri dengan penerimaan diri dikalangan ABH di PSMP Handayani. Kemudian, koefisien regresi yang dihasilkan serta tingkat signifikan
pada masing-masing IV dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini:
65
Pemahaman diri
Tidak ada tekanan emosi yang berat
Perspektif diri Pengaruh keberhasilan
Harapan yang realistik Bebas dari hambatan
lingkungan Sikap-sikap anggota
masyarakat yang menyenangkan
Identifikasi dengan seseorang yang
mempunyai penerimaan diri
Pola asuh di masa kecil yang baik
0.36 -0.25
0.46 0.18
-0.24 0.75
-0.29 0.01
-0.18 -0.27
Orientasi Keluar Diri
Konsep diri yang stabil
Dengan demikian, IV yang signifikan adalah bebas dari hambatan lingkungan. Jika dilihat arah koefisiennya ditemukan dampak yang positif, yang berarti bahwa
semakin tinggi bebas dari hambatan lingkungan, maka semakin tinggi penerimaan diri. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah seseorang bebas dari hambatan
lingkungan, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen orientasi
keluar diri.
4.2.1.5 Berpendirian sebagai DV