Berpendirian sebagai DV Menyadari Keterbatasan sebagai DV

Dengan demikian, IV yang signifikan adalah bebas dari hambatan lingkungan. Jika dilihat arah koefisiennya ditemukan dampak yang positif, yang berarti bahwa semakin tinggi bebas dari hambatan lingkungan, maka semakin tinggi penerimaan diri. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah seseorang bebas dari hambatan lingkungan, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen orientasi keluar diri.

4.2.1.5 Berpendirian sebagai DV

Berpendirian sebagai DV dihasilkan R 2 : 0.182, yang berarti 18,2 dari bervariasinya penerimaan diri ditentukan oleh ke 10 IV tersebut. Selanjutnya, nilai F yang dihasilkan 2.11. Karena nilai F memiliki probabilitas p 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa R 2 yang dihasilkan tersebut signifikan secara statistik, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara berpendirian dengan penerimaan diri dikalangan Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani. Kemudian, koefisien regresi yang dihasilkan serta tingkat signifikan pada masing-masing IV dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini: 66 Pemahaman diri Tidak ada tekanan emosi yang berat Perspektif diri Pengaruh keberhasilan Harapan yang realistik Bebas dari hambatan lingkungan Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan Identifikasi dengan seseorang yang mempunyai penerimaan diri Pola asuh di masa kecil yang baik -0.17 0.02 0.22 0.08 -0.00 0.6 -0.89 0.67 -0.09 -0.29 Berpendirian Konsep diri yang stabil Dengan demikian, IV yang signifikan antara lain: 1. Pengaruh keberhasilan Dengan arah koefisien negatif, yang berarti bahwa semakin tinggi pengaruh keberhasilan, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen berpendirian. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pengaruh keberhasilan, 67 maka semakin tinggi penerimaan dirinya, yang berarti semakin tinggi pengaruh keberhasilan, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen berpendirian. 2. Pola asuh di masa kecil yang baik Dengan arah koefisien positif, yang berarti bahwa semakin tinggi pola asuh di masa kecil yang baik, maka semakin tinggi penerimaan diri untuk komponen berpendirian. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pola asuh di masa kecil yang baik, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen berpendirian.

4.2.1.6 Menyadari Keterbatasan sebagai DV

Menyadari keterbatasan sebagai DV dihasilkan R 2 : 0.152, yang berarti 15,2 dari bervariasinya penerimaan diri ditentukan oleh ke 10 IV tersebut. Selanjutnya, nilai F yang dihasilkan 1.7. Karena nilai F memiliki probability p 0.05, maka dapat dikatakan tidak signifikan, yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara menyadari keterbatasan dengan penerimaan diri dikalangan Anak Berhadapan Hukum ABH di Panti Sosial Marsudi Putra PSMP Handayani. Kemudian, koefisien regresi yang dihasilkan serta tingkat signifikan pada masing-masing IV dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini: 68 Pemahaman diri Tidak ada tekanan emosi yang berat Perspektif diri Pengaruh keberhasilan Harapan yang realistik Bebas dari hambatan lingkungan Sikap-sikap anggota masyarakat yang menyenangkan Identifikasi dengan seseorang yang mempunyai penerimaan diri Pola asuh di masa kecil yang baik -0.23 -0.9 0.39 0.02 -0.01 -0.28 -0.23 0.29 0.82 -0.5 Menyadari Keterbatasan Konsep diri yang stabil Dengan demikian, IV yang signifikan antara lain: 1. Pengaruh keberhasilan Dengan arah koefisien negatif, yang berarti bahwa semakin tinggi pengaruh keberhasilan, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen menyadari keterbatasan. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah pengaruh keberhasilan, semakin tinggi penerimaan dirinya, yang berarti semakin tinggi 69 pengaruh keberhasilan, maka semakin rendah penerimaan diri untuk komponen menyadari keterbatasan. 2. Identifikasi dengan seseorang yang mempunyai penerimaan diri Dengan arah koefisien positif, yang berarti bahwa semakin tinggi identifikasi dengan seseorang yang mempunyai penerimaan diri, maka semakin tinggi penerimaan diri untuk komponen menyadari keterbatasan. Sebaliknya, semakin rendah identifikasi dengan seseorang yang mempunyai penerimaan diri, maka semakin rendah penerimaan dirinya untuk komponen menyadari keterbatasan.

4.2.1.7 Menerima Sifat Kemanusiaan sebagai DV