Morfofonemik Proses Pembubuhan Afiks Menyatakan banyak

30 me- + lupe + -ke melupeke „melupakan‟ me- + padam + -ke madamke „memadamkan‟ me- + tambah + -ke nambahke „menambahkan‟ G. Simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang Contoh: pe- + cepat + -an pecepatan „percepatan‟ pe- + damai + -an pedamaian „perdamaian‟ pe- + dalam + -an pedalaman „pedalaman‟

4.4 Morfofonemik

Afiks pada bahasa Melayu Tamiang juga mengalamai proses morfofonemik. Morfofonemik merupakan perubahan fonem yang timbul sebagai akibat pertemuan morfem satu dengan morfem lain. Adapun afiks yang mengalami proses morfofonemik pada bahasa Melayu Tamiang adalah afiks me-, pe- dan be-. Afiks me- misalnya, terdiri dari dua fonem yaitu m dan e. Akibat pertemuan morfem itu dengan morfem pakai maka fonem p dan e akan hilang dan morfem yang dihasilkan adalah makai pada bahasa Melayu Tamiang. Perubahan inilah yang disebut proses morfofonemik.

4.5 Proses Pembubuhan Afiks

Proses pembubuhan afiks afiksasi merupakan salah satu proses morfologi. Proses pembubuhan afiks afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada satuan, baik berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks untuk membentuk kata baru. Universitas Sumatera Utara 31 Proses pembubuhan afiks afiksasi dapat merubah kelas kata dan fungsi pada kata dasar tergantung pada afiks yang melekatinya. Contoh: Penulis akan mengambil contoh kata raket pada bahasa Melayu Tamiang. me- + raket meraket „merakit‟ di- + raket diraket „dirakit‟ raket + -an raketan „rakitan‟ raket + -ke raketke „rakitkan‟ pe- + raket + -an peraketan „perakitan Dari contoh di atas, dapat dibuktikan bahwa dengan melekatnya afiks pada bentuk dasar menimbulkan perubahan pada kelas kata, perubahan bentuk dan perubahan arti yang dilambangkannya. Bentuk adalah satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksis maupun gramatis. Distribusi adalah kesanggupan afiks melekat pada kelas katakata dasar. Fungsi adalah kesanggupan afiks merubah kelas kata. Sedangkan nosi adalah arti baru yang ditimbulkan oleh proses afiksasi setelah melekatnya afiks pada kata dasar. Berikut ini penulis akan menyajikan analisis proses pembubuhan afiks berdasarkan proses morfofonemik yang terjadi pada afiks..

4.6 Prefiks Awalan

Pada penelitian yang telah penulis lakukan, penulis menemukan ada tujuh prefiks pada bahasa Melayu Tamiang. Adapun ketujuh prefiks pada bahasa Melayu Tamiang tersebut yang penulis jumpai antara lain adalah me-, be-, di-, te-, pe-, se- Universitas Sumatera Utara 32 dan ke- . Berikut ini penulis akan menganalisis satu persatu prefiks pada Bahasa Melayu Tamiang.

4.6.1 Prefiks me-

Afiksasi tidak terlepas dari bentuk, distribusi, fungsi dan nosi. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks me- mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Adapun proses morfofonemik prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang yang penulis jumpai adalah seperti yang tampak pada bagan di bawah ini: me- me- m- n- ng- ny- Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang prefiks me- tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang hanya dapat melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks me- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: Universitas Sumatera Utara 33 prefiks me- + fonem konsonan apiko alveolar [l] me- + lambat melambat „melambat‟ me- + lempar melempar „melempar‟ me- + lihat melihat „melihat‟ me- + lompat melompat „melompat‟ me- + lilet melilet „melilit‟ prefiks me- + fonem konsonan nasal bilabial [m] me- + makan memakan „memakan‟ me- + minom meminom „meminum‟ me- + masak memasak „memasak‟ me- + minte meminte „meminta‟ me- + muat memuat „memuat‟ prefiks me- + fonem konsosnan apiko alveolar [r] me- + raket meraket „merakit‟ me- + rase merase „merasa‟ me- + rebos merebos „merebus‟ me- + rendah merendah „merendah‟ me- + robek merobek „merobek‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk me- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar berfonem konsonan baik fonem konsonan [l], [m] dan [r]. Prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan bentuk menjadi prefiks m- ketika melekat pada kata dasar yang diawali fonem konsonan Universitas Sumatera Utara 34 letup bilabial. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks me- + fonem konsonan letup bilabial [b] me- + basoh mbasoh „membasuh‟ me- + bawe mbawe „membawe‟ me- + baya mbaya „membayar‟ me- + belah mbelah „membelah‟ me- + besar mbesar „membesar‟ Selain konsonan letup bilabial [b] di atas, prefiks me- juga akan mengalami perubahan menjadi prefiks m- jika melekat pada fonem konsonan letup bilabial [p]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks me- + fonem konsonan letup bilabial [p] me- + piker miker „memikir‟ me- + pukol mukol „memukul‟ me- + potong motong „memotong‟ me- + parot marot „memarut‟ me- + panjang manjang „memanjang‟ Pada analisis di atas menunjukkan bahwa prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan menjadi prefiks m- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan letup bilabial [b] dan [p]. Ketika prefiks me- melekat pada kata dasar berawalan fonem konsosnan letup bilabial [p] maka fonem Universitas Sumatera Utara 35 [p] pada kata dasar akan hilang dan diganti dengan prefiks m-. Dapat kita lihat juga prefiks m- ini hanya mampu melekat pada fonem konsonan letup bilabial [b] dan [p] seperti yang telah penulis analisis di atas. Prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perbuhan bentuk menjadi prefiks n- ketika melekat pada fonem konsonan apiko platal [d], konsonan medio platal [c] dan [j] serta konsonan apiko dental [t]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks n- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks me- + fonem konsonan apiko platal [d] dan konsonan medio platal [c] dan [j] me- + cabot ncabot „mencabut‟ me- + cukor ncukor „mencukur‟ me- + didek ndidek „mendidik‟ me- + dayong ndayong „mendayung‟ me- + jalen njalen „menjalin‟ Dapat kita lihat pada contoh di atas bahwa prefiks n- yang melekat pada kata dasar yang berawalan konsonan tidak berubah. Selain fonem konsonan apiko platal [d] dan fonem konsonan medio platal [c] dan [j]. Selain perubahan bentuk ketika melekat pada fonem konsosnan di atas, prefiks me- juga akan mengalami perubahan bentuk menjadi prefiks n- ketika melekat pada kata dasar dengan fonem konsonan apiko dental [t]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks n- ketika melekat dengan fonem konsonan apiko dental [t]. Contoh: prefiks me- + fonem konsonan apiko dental [t] Universitas Sumatera Utara 36 me- + tambah nambah „menambah‟ me- + tepes nepes „menepis me- + tikam nikam „menikam‟ me- + timbang nimbang „menimbang‟ me- + tules nules „menulis‟ Pada analisis di atas, dapat kita lihat proses perubahan prefiks me- menjadi prefiks n- pada bahasa Melayu Tamiang. Ketika prefiks me- melekat pada kata dasar berfonem konsonan apiko dental [t] pada bahasa Melayu Tamiang maka, fonem konsonan apiko dental [t] akan hilang dan akan berubah menjadi prefiks n-. Prefiks n- ini hanya dapat melekat pada kata dasar yang diawali fonem konsonan. Prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perbuahan bentuk menjadi prefiks ng- ketika melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem vokal [a], [e], [i], [o] dan [u]. Berikut ini penulis akan menganalisis proses perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks me- + fonem vokal [a], [e], [i], [o] dan [u] me- + adok ngadok „mengaduk‟ me- + ekor ngekor „mengekor‟ me- + injak nginjak „menginjak‟ me- + olah ngolah „mengolah‟ me- + ukor ngukor „mengukur‟ Pada analisis di atas, kita dapat melihat bagaimana proses melekat dan perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ng- pada bahasa Melayu Tamiang. Ketika prefiks me- melekat pada kata dasar yang diawali oleh fonem vokal [a], [e], Universitas Sumatera Utara 37 [i], [o] dan [u] maka, prefiks me- berubah bantuk menjadi prefiks ng-. Prefiks me- juga akan mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran laringal [h], dan juga fonem konsonan dorso velar [g] dan [k]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ng- ketika melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem konsonan geseran laringal [h] dan fonem konsonan dorso velar [g] dan [k]. Contoh: prefiks me- + fonem konsonan geseran laringal [h] me- + hadang nghadang „menghadang‟ me- + hadap nghadap „menghadap‟ me- + halau nghalau „menghalau‟ me- + hapos nghapos „menghapus‟ me- + hitong nghitong „menghitung‟ Pada analisis di atas dapat kita lihat bagaimana proses perubahan bentuk prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang. Ketika prefiks me- melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran lariangal [h] maka, prefiks me- berubah bentuk menjadi prefiks ng-. Berikutnya penulis akan menganalisis proses perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ng- ketika melekat pada kata dasar berawalan fonem konsonan dorso velar [g] dan [k]. Contoh prefiks me- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] me- + gergaji nggergaji „menggergaji‟ me- + gule nggule „menggulai‟ me- + kecik ngecik „mengecil‟ Universitas Sumatera Utara 38 me- + keras ngeras „mengeras‟ me- + kikes ngikes „mengikis‟ Pada contoh di atas dapat kita lihat proses perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ny- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan dorso velar [g] dan [k]. Ketika prefiks me- melekat pada kata dasar yang berawalan fonem dorsovelar [g] maka prefiks me- berubah bentuk menjadi prefiks ng-. Namun ketika prefiks me- melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan dorso velar [k] maka, prefiks me- berubah bentuk menjadi prefiks ng- dan fonem konsosnan dorso velar [k] akan hilang. Perubahan me- ini dapat berubah bentuk menjadi prefiks ng- ketika melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem vokal maupun fonem konsonan. Prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan bentuk menjadi prefiks ny- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran lamino alveolar [s]. Berikut ini penulis akan menganalisis proses perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks me- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] me- + sambot nyambot „menyambut‟ me- + sedot nyedot „menyedot‟ me- + sileh nyileh „menyilang‟ me- + sokong nyokong „menyokong‟ me- + sumbat nyumbat „menyumbat‟ Dapat kita lihat pada contoh di atas bagaimana proses perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ny- pada bahasa Melayu Tamiang. Prefiks me- akan Universitas Sumatera Utara 39 berubah bentuk menjadi prefiks ny- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran lamino alveolar [s]. Prefiks me- hanya akan berubah bentuk menjadi prefiks ny- ketika melekat pada kata dasar berawalan fonem konsonan geseran lamino alveolar [s].

B. Distribusi

Distribusi merupakan kesanggupan melekat suatu afiks pada kelas kata seperti kelas kata nomina, verba, adjektiva maupun nomina. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks me- dan kemudian akan penulis analisis. Distribusi prefiks me- Contoh: me- + raket N me- + lempar V me- + lebar Adj Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa prefiks me- dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba dan adjektiva. Kemudian penulis akan menyajikan dan menganalisis prefiks me- yang mengalami perubahan bentuk saat melekat dengan kata dasar. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks m- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks m- + kelas kata m- + bace V m- + berat Adj Universitas Sumatera Utara 40 m- + bibet N Pada contoh di atas dapat kita ketahui prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan kelas kata verba, adjektiva dan nomina. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks n- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks n- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks n-+ kelas kata n- + cabot V n- + dayong N n- + jaoh Adj n- + due Num Pada contoh di atas dapat kita ketahui prefiks n- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan kelas kata verba, nomina adjektiva dan numeralia. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks ng- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks ng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks ng- + kelas kata ng- + kecik Adj ng- + ambel V ng- + gunteng N Universitas Sumatera Utara 41 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks ng- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan kelas kata adjektiva, verba dan nomina. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks ny- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks ny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks ny- + kelas kata ny- + sapu N ny- + sepak V ny- + sise Adv ny- + satu N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks ny- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba, adverbia dan nomina.

C. Fungsi

Fungsi merupakan perubahan kelas kata dasar setelah afiks melekat pada kelas kata dasar. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks me- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: me- + raket N = meraket V me- + maki V = memaki Adj me- + nanti Adj = menanti V Universitas Sumatera Utara 42 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba, verba menjadi adjektiva dan adjektiva menjadi verba. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks m- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks m- + kelas kata m- + bibet N = mbibet V m- + parot N = marot V m- + baik Adj = mbaik Adv m- + puje Adj = muje V Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba, adjektiva menjadi adverbia dan adjektiva menjadi verba. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks n- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks n- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh n- + dayong N = ndayong V n- + dekat Adj = ndekat V n- + due Num = ndue Adj Universitas Sumatera Utara 43 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba, adjektiva menjadi verba dan numeralia menjadi adjektiva. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks ng- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks ng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks ng- + kelas kata ng- + akar N = ngakar Adj ng- + gela Adj = nggela V ng- + gergaji N = nggergaji V Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi adjektiva, adjektiva menjadi verba dan nomina menjadi verba. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks ny- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks ny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks ny- + kelas kata ny- + sapu N = nyapu V ny- + sambot Adv = nyambot V ny- + satu Num = nyatu Adj Universitas Sumatera Utara 44 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks m- pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba, adverbia menjadi verba dan numeralia menjadi adjektiva.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk m- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk m- + kelas kata = nosi m- + bibet N = mbibet V „membuat jadi‟ m- + bace V = mbace V „melakukan pekerjaan‟ m- + panjang Adj = manjang Adv „menjadi seperti… ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk m- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan kata dasar. Selanjutnya ketika bentuk m- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Terakhir ketika bentuk m- melekat pada kelas kata adjektiva maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya berubah menjadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk n- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk n- + kelas kata = nosi n- + dayong V = ndayong V „melakukan pekerjaan‟ Universitas Sumatera Utara 45 n- + dekat Adj = ndekat V „membuat jadi‟ n- + due Num = ndue Adj „membuat jadi‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk n- melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Selanjutnya ketika bentuk n- melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Terakhir ketika bentuk n- melekat pada kelas kata numeralia maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk ng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk ng- + kelas kata = nosi ng- + gergaji N = nggergaji V „melakukan pekerjaan… ‟ ng- + antar V = ngantar V „melakukan pekerjaan‟ ng- + kecik Adj = ngecik Adj „membuat jadi‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk ng- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan alat. Selanjutnya ketika bentuk ng- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Terakhir ketika bentuk ng- melekat pada kelas kata adjektiva maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata adjektiva dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Universitas Sumatera Utara 46 Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk ny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk ny- + kelas kata = nosi ny- + sapu N = nyapu V „melakukan pekerjaan… ‟ ny- + sambot V = nyambot V „melakukan pekerjaan‟ ny- + satu Num = nyatu V „membuat jadi… ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk ny- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan alat. Selanjutnya ketika bentuk ny- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Terakhir ketika bentuk ny- melekat pada kelas kata numeralia maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar.

4.6.2. Prefiks pe-

Prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang mengalami proses morfofonemik. Adapun proses morfofonemik prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang yang penulis jumpai adalah seperti yang tampak pada bagan di bawah ini: pe- pe- pen- pem- peng- peny- Universitas Sumatera Utara 47 Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks pe- tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang hanya dapat melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks pe- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pe- + fonem konsonan apiko platal [l] pe- + lapih pelapih „pelapis‟ pe- + lari pelari „pelari‟ pe- + lembab pelembab „pelembab‟ pe- + lontar pelontar „pelontar‟ pe- + lupe pelupe „pelupa‟ prefiks pe- + fonem konsonan nasal bilabial [m] pe- + malas pemalas „pemalas‟ pe- + manes pemanes „pemanis‟ pe- + minte peminte „peminta‟ pe- + mule pemule „pemula‟ pe- + murah pemurah „pemurah‟ prefiks pe- + fonem konsosnan apiko alveolar [r] pe- + raket peraket „merakit‟ Universitas Sumatera Utara 48 pe- + rase perase „merasa‟ pe- + rebos perebos „merebus‟ pe- + rendah perendah „merendah‟ pe- + robek perobek „merobek‟ Dapat kita lihat dari contoh di atas, prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika bertemu dengan kata dasar berfonem konsonan baik fonem konsonan [l], [m] dan [r]. Prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan bentuk menjadi prefiks pen- ketika melekat pada kata dasar yang diawali fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j]. Berikut ini penulis akan menganalisi perubahan bentuk prefik pe- menjadi prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pe- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] pe- + cabot pencabot „pencabut‟ pe- + cukor pencukur „pencukur‟ pe- + cuci pencuci „pencuci‟ pe- + jage penjage „penjaga‟ pe- + jerat penjerat „penjerat‟ Selain fonem konsonan hambat medio platal [c] dan [j] di atas, prefiks me- juga akan mengalami perubahan menjadi prefiks pen- ketika melekat pada kata dasar yang diawali fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: Universitas Sumatera Utara 49 Prefiks prefiks pe- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] pe- + dahulu pendahulu „pendahulu‟ pe- + dukong pendukong „pendukung‟ pe- + dorong pendorong „pendorong‟ pe- + tebang penebang „penebang‟ pe- + tules penules „penulis‟ Pada contoh di atas menunjukkan bahwa prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan menjadi prefiks pen- ketika melekat dengan kata dasar yang berawalan fonem konsonan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t]. Ketika prefiks pe- melekat dengan kata dasar berawalan fonem konsosnan hambat apiko alveolar [t] maka fonem [t] pada kata dasar akan hilang dan diganti dengan prefiks pen-. Dapat kita lihat juga prefiks pen- ini hanya mampu melekat pada fonem konsonan hambat medio platal [c] dan [j] serta fonem konsonan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] seperti yang telah penulis analisis di atas. Prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perbuhan menjadi prefiks pem- ketika melekat pada fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefika pe- menjadi prefiks pem- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pe- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] pe- + bace pembace „pembaca‟ pe- + basoh pembasoh „pembasuh‟ pe- + bawe pembawe „pembawa‟ Universitas Sumatera Utara 50 pe- + pimpen pemimpen „pemimpin‟ pe- + potong pemotong „pemotong‟ Pada contoh di atas, dapat kita lihat bahwa prefiks pe- berubah bentuk menjadi prefiks pem- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p]. Jika prefiks pe- melekat pada konsonan hambat letup bilabial [b] maka hanya akan merubah bentuk prefiks pe- menjadi prefiks pem-, namun ketika melekat pada konsonan hambat letup bilabial [p] maka prefiks pe- berubah bentuk menjadi prefiks pem- dan fonem [p] pada kata dasar akan hilang. Prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan bentuk menjadi prefiks peng- ketika melekat pada kata dasar yang diawalai dengan fonem vokal [a], [i], [o] dan [u], fonem konsonan geseran laringal [h] serta fonem konsosnan hambat letup dorso velar [h] dan [k]. Berikut ini penulis akan menganalisis proses perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks peng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pe- + fonem vokal [a], [i], [o] dan [u] pe- + ambel ngadok „pengaduk‟ pe- + ikot pengikot „pengikut‟ pe- + olah pengolah „pengolah‟ pe- + ulor pengulor „pengulur‟ pe- + ungket pengungket „pengungkit‟ Pada contoh di atas, kita dapat melihat bagaimana proses melekat dan perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks peng- pada bahasa Melayu Tamiang. Universitas Sumatera Utara 51 Ketika prefiks pe- melekat pada kata dasar yang diawali oleh fonem vokal [a], [i], [o] dan [u] maka, prefiks pe- berubah bantuk menjadi prefiks peng-. Prefiks pe- juga akan mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran laringal [h]. Berikut ini penulis akan menganalisis perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks peng- ketika melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem konsonan geseran laringal [h] pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pe- + fonem konsonan geseran laringal [h] pe- + hasel penghasel „penghasil‟ pe- + hadang penghadang „penghadang‟ pe- + halau penghalau „penghalau‟ pe- + hapos penghapos „penghapus‟ pe- + hitong penghitong „penghitung‟ Pada contoh di atas dapat kita lihat bagaimana proses perubahan bentuk prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamian. Ketika prefiks pe- melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran lariangal [h] maka, prefiks pe- berubah bentuk menjadi prefiks peng-. Berikutnya penulis akan menganalisis proses perubahan bentuk prefiks me- menjadi prefiks ng- ketika melekat pada kata dasar berawalan fonem konsonan dorso velar [g] dan [k]. Contoh prefiks pe- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] pe- + gunteng penggunteng „penggunting‟ pe- + gares penggares „penggaris‟ Universitas Sumatera Utara 52 pe- + ganti pengganti „pengganti‟ pe- + kecik pengecik „pengecil‟ pe- + keras pengeras „pengeras‟ Pada contoh di atas dapat kita lihat proses perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks peng- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan dorso velar [g] dan [k]. Ketika prefiks pe- melekat pada kata dasar yang berawalan fonem dorsovelar [g] maka prefiks pe- berubah bentuk menjadi prefiks peng-. Namun ketika prefiks pe- melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan dorso velar [k] maka, prefiks pe- berubah bentuk menjadi prefiks peng- dan fonem konsonan dorso velar [k] akan hilang. Prefiks pe- hanya dapat berubah bentuk menjadi prefiks peng- ketika melekat pada kata dasar yang diawali dengan fonem vokal maupun fonem konsonan seperti contoh di atas. Prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang akan mengalami perubahan bentuk menjadi prefiks peny- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran lamino alveolar [s]. Berikut ini penulis akan menganalisis proses perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks peny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks pe- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] pe- + saket penyaket „penyakit‟ pe- + sapu penyapu „penyapu‟ pe- + selam penyelam „penyelam‟ pe- + simpan penyimpan „penyimpan‟ pe- + siram penyiram „penyiram‟ Universitas Sumatera Utara 53 Dapat kita lihat pada analisis di atas dapat kita lihat bagaimana proses perubahan bentuk prefiks pe- menjadi prefiks peny- pada bahasa Melayu Tamiang. Prefiks pe- akan berubah bentuk menjadi prefiks peny- ketika melekat pada kata dasar yang berawalan fonem konsonan geseran lamino alveolar [s]. Prefiks me- hanya akan berubah bentuk menjadi prefiks peny- ketika melekat pada kata dasar berawalan fonem konsonan geseran lamino alveolar [s].

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks pe- dan kemudian akan penulis analisis. Distribusi prefiks pe- Contoh: prefiks pe- + kelas kata pe- + raket N pe- + lari V pe- + tinggi Adj Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa prefiks pe- dapat berdistribusi dengan semua kelas kata kecuali kelas kata numeralia. Kemudian penulis akan menyajikan dan menganalisis prefiks pe- yang mengalami perubahan bentuk saat melekat dengan kata dasar. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks pen- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pen- + kelas kata Universitas Sumatera Utara 54 pen- + cabot V pen- + dayong N pen- + due Num Pada contoh di atas dapat kita ketahui prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang hanya dapat berdistribusi dengan kelas kata numeralia, verba dan nomina saja. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks pem- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks pem- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pem-+ kelas kata pem- + bace V pem- + bungkos N pem- + besar Adj Pada contoh di atas dapat kita ketahui prefiks pem- pada bahasa Melayu Tamiang hanya dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba dan adjektiva saja. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks peng- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks peng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks peng- + kelas kata peng- + kecik Adj peng- + angkat V Universitas Sumatera Utara 55 peng- + gunteng N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks peng- pada bahasa Melayu Tamiang hanya dapat berdistribusi dengan kelas kata adjektiva, verba dan nomina. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks peny- juga mampu berdistribusi dengan kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks peny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks peny- + kelas kata peny- + sapu N peny- + siram V peny- + saket Adj peny- + satu Num Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks peny- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan semua kelas yaitu kelas kata nomina, verba, adjektiva dan numeralia.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks me- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks pe- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: pe- + dagang V = pedagang N pe- + larot Adj = pelarot N pe- + padam Adv = pemadam N Universitas Sumatera Utara 56 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks pen- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata verba menjadi nomina, adjektiva menjadi nomina dan adverbia menjadi nomina. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks pen- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks pen- + kelas kata pen- + cuci V = pencuci N pen- + due Num = pendue N pen- + dahulu Adv = pendahulu N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks pen- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks pen- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata verba menjadi nomina, numeralia menjadi nomina dan adverbia menjadi nomina. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks pem- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks pem- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks pem- + kelas kata pem- + besar Adj = pembesar N pem- + beli V = pembeli N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks pem- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks pem- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata adjektiva menjadi nomina dan verba menjadi nomina. Universitas Sumatera Utara 57 Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks peng- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks peng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks peng- + kelas kata peng- + adok V = pengadok N peng- + kecik Adj = pengecil N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks peng- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks peng- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata verba menjadi nomina dan adjektiva menjadi nomina. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks peny- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks peny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks peny- + kelas kata peny- + saket Adj = penyaket N peny- + selam V = penyelam N peny- + satu Num = penyatu N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks peny- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks peny- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata adjektiva menjadi nomina, verba menjadi nomina dan numeralia menjadi nomina.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks pe- pada bahasa Melayu Tamiang. Universitas Sumatera Utara 58 Contoh prefiks pe- + kelas kata = nosi pe- + dagang V = pedagang N „orang yang melakukan pekerjaan… ‟ pe- + larot Adj = pelarot N „alat‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika prefiks pe- melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan. Selanjutnya ketika prefiks pe- melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya alat. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk pen- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk pen- + kelas kata = nosi pen- + dayong N = pendayong N „orang yang melakukan pekerjaan‟ pen- + cuci V = pencuci N „orang yang melakukan pekerjaan‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk pen- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan suatu pekerjaan. Selanjutnya ketika bentuk pen- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk pem- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk pem- + kelas kata = nosi pem- + bungkos N = pembungkos N „benda untuk mewadahi‟ Universitas Sumatera Utara 59 pem- + bawe V = pembawe N „orang yang melakukan pekerjaan‟ pem- + besar Adj = pembesar N „alat untuk merubah ukuran‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk pem- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata nomina dan nosinya benda untuk mewadahi. Selanjutnya ketika bentuk pem- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan. Terakhir ketika bentuk pem- melekat pada kelas kata adjektiva maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya alat untuk merubah ukuran seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk peng- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk peng- + kelas kata = nosi peng- + kunci N = pengunci N „orang yang melakukan pekerjaan me…‟ peng- + adok V = pengadok N „orang yang melakukakan pekerjaan‟ peng- + kecik Adj = pengecik N „alat untuk merubak ukuran‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk peng- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan menggunakan alat. Selanjutnya ketika bentuk pem- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan. Terakhir ketika bentuk pem- melekat pada kelas kata adjektiva maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya alat untuk merubah ukuran seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Universitas Sumatera Utara 60 Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi bentuk peny- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh bentuk peny- + kelas kata = nosi peny- + sapu N = penyapu N „orang yang melakukan pekerjaan me… ‟ peny- + sedot V = penyedot N „orang yang melakukan pekerjaan‟ peny- + saket Adj = penyaket N „hal yang mempengaruhi ke… ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika bentuk peny- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan menggunakan alat. Selanjutnya ketika bentuk pem- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang melakukan pekerjaan. Terakhir ketika bentuk peny- melekat pada kelas kata adjektiva maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya hal yang mempengaruhi keadaan.

4.6.3. Prefiks be-

Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang prefiks be- tidak mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawalai dengan fonem vokal dan konsonan. Universitas Sumatera Utara 61 Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks be- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks be- + fonem vokal [a], [e], [i], [o] dan [u] be- + amal beamal „beramal‟ be- + empat beempat „berempat‟ be- + isi beisi „berisi‟ be- + obat beobat „berobat‟ be- + ubah beubah „berubah‟ prefiks be- + fonem konsonan nasal bilabial [m] be- + maen bemaen „bermain‟ be- + makne bemakne „bermakna‟ be- + maksod bemaksod „bermaksud‟ be- + malam bemalam „bermalam‟ be- + mule bemule „bermula‟ prefiks be- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] be- + lapih belapih „berlapis‟ be- + lari belari „berlari‟ be- + lateh belateh „berlatih‟ be- + lebeh belebeh „berlebih‟ be- + lime belime „berlima‟ prefiks be- + fonem konsosnan apiko alveolar [r] be- + racon beracon „beracun‟ be- + rempoh berempoh „berladang‟ Universitas Sumatera Utara 62 be- + rembok berembok „berembuk‟ be- + rubah berubah „berubah‟ be- + rume berume „bersawah‟ prefiks be- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] be- + cucu becucu „bercucu‟ be- + cabang becabang „bercabang‟ be- + cermin becermin „bercermin‟ be- + jamu bejamu „bertamu‟ be- + judu bejudu „berjodoh‟ prefiks be- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] be- + detak bedetak „berdetak‟ be- + daon bedaon „berdaun‟ be- + dagang bedagang „berdagang‟ be- + tanye betanye „bertanya‟ be- + tungkek betungkek „bertongkat‟ Prefiks be- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] be- + bagi bebagi „berbagi‟ be- + bares bebares „bebaris‟ be- + bunge bebunge „berbunga‟ be- + payong bepayong „berpayung‟ be- + puta beputa „berputar‟ prefiks be- + fonem konsonan geseran laringal [h] be- + hasel behasel „berhasil‟ be- + hitong behitong „berhitung‟ Universitas Sumatera Utara 63 be- + harap beharap „berharap‟ be- + hati behati „berhati‟ be- + hutang behutang „berhutang‟ prefiks be- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] be- + gantong begantong „bergantung‟ be- + gares begares „bergaris‟ be- + gune begune „berguna‟ be- + kate bekate „berkata‟ be- + kerje bekerje „bekerja‟ prefiks be- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] be- + sarang besarang „bersarang‟ be- + sarong besarong „bersarung‟ be- + sodare besodare „bersaudara‟ be- + sileh besileh „bersilang‟ be- + sisek besisek „bersisik‟ Pada contoh yang telah penulis sajikan di atas, dapat kita lihat bahwa prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berwalan vokal maupun konsonan

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks be- dan kemudian akan penulis analisis. Distribusi prefiks be- prefiks be- + fonem vokal [a], [e], [i], [o] dan [u] be- + ayon V Universitas Sumatera Utara 64 be- + enam Num be- + iman Adj be- + obat N be- + ulat N prefiks be- + fonem konsonan nasal bilabial [m] be- + maen V be- + mude Adv be- + motor N prefiks be- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] be- + lambat Adv be- + lari V be- + lentera N prefiks be- + fonem konsosnan apiko alveolar [r] be- + rume N be- + renang V be- + rembok Prefiks be- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] be- + cerdek Adv be- + cermen N be- + jalan V prefiks be- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] be- + due Num be- + daon N be- + tue Adv Universitas Sumatera Utara 65 be- + tanye V Prefiks be- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] be- + bahagie Adv be- + bunge N be- + pijak V prefiks be- + fonem konsonan geseran laringal [h] be- + hutan N be- + hitong V be- + hangat Adv prefiks be- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] be- + gembire Adj be- + goyang V be- + keluarge N prefiks be- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] be- + satu Num be- + selua N be- + sedeh Adj Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan semua kelas yaitu kelas kata nomina, verba, adjektiva dan numeralia.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks be- juga Universitas Sumatera Utara 66 memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: be- + obat N = beobat V be- + racon N = beracon Adj be- + lime Num = belime Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks be- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba, nomina menjadi adjektiva dan numeralia menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks be- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks be- + kelas kata = nosi be- + daon N = bedaon N „mempunyai… ‟ be- + dagang V = bedagang V „melakukan pekerjaan‟ be- + gembire Adj = begembire Adj „dalam keadaan… „ be- + lime Num = belime Adj „terdiri atas… „ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika prefiks be- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata nomina dan nosinya memiliki atau mempunyai. Pada saat prefiks be- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Ketika prefiks be- melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan tetap menjadi kelas kata adjektiva dan nosinya situasi yang merubah keadaan. Terakhir ketika Universitas Sumatera Utara 67 prefiks be- melekat pada kelas kata numeralia maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adjektiva dan nosinya adalah terdiri atas.

4.6.4. Prefiks te-

Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang prefiks te- tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawalai dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks te- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks te- + fonem vokal [a], [i], [o] dan [u] te- + adok teadok „teraduk‟ te- + ikat teikat „terikat‟ te- + olah teolah „terolah‟ te- + ucap teucap „terucap‟ prefiks te- + fonem konsonan nasal bilabial [m] te- + makan temakan „termakan‟ te- + masak temasak „termasak‟ te- + minom teminom „terminum‟ te- + mudah temudah „termudah‟ te- + murah temurah „termurah‟ Universitas Sumatera Utara 68 prefiks te- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] te- + lame telame „terlama‟ te- + larot telarot „terlarut‟ te- + lebar telebar „terlebar‟ te- + lihat telihat „terlihat‟ te- + lilet telilet „terlilit‟ Prefiks te- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] te- + cabot tecabot „tercabut‟ te- + cantek tecantek „tercantik‟ te- + cepat tecepat „tercepat‟ te- + jage tejage „terjaga‟ te- + jareng tejareng „terjaring‟ prefiks te- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] te- + dahulu tedahulu „terdahulu‟ te- + didek tedidek „terdidik‟ be- + denga tedenga „terdengar‟ te- + tuhe tetuhe „tertua‟ te- + tules tetules „tertulis‟ Prefiks te- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] te- + bawe tebawe „terbawa‟ te- + besa tebesa „terbesar‟ te- + buke tebuke „terbuka‟ te- + pukol tepukol „terpukul‟ te- + pendek tependek „terpendek‟ Universitas Sumatera Utara 69 prefiks te- + fonem konsonan geseran laringal [h] te- + halos tehalos „terhalus‟ te- + hapos tehapos „terhapus‟ te- + hempas tehempas „terhempas‟ te- + hine tehine „terhina‟ te- + hingge tehingge „terhingga‟ prefiks te- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] te- + gantong tegantong „tergantung‟ te- + gores tegores „tergores‟ te- + gunteng tegunteng „tergunting‟ te- + kecik tekecik „terkecil‟ te- + keras tekeras „terkeras‟ prefiks te- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] te- + sapu tesapu „tersapu‟ te- + sebar tesebar „tersebar‟ te- + sepak tesepak „tersepak‟ te- + siram tesiram „tersiram‟ te- + sumbat tesumbat „tersumbat‟ Pada contoh yang telah penulis sajikan di atas, dapat kita lihat bahwa prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berwalan vokal maupun konsonan

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks te- dan kemudian akan penulis analisis. Universitas Sumatera Utara 70 Distribusi prefiks te- prefiks te- + fonem vokal [a], [i], [o] dan [u] te- + ambel V te- + indah Adj te- + olah N te- + urot V prefiks te- + fonem konsonan nasal bilabial [m] te- + minom V te- + murah Adv prefiks te- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] te- + lambat Adv te- + larot Adj te- + lateh V Prefiks te- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] te- + cepat Adj te- + jareng N te- + jemor V prefiks te- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] te- + denga V te- + tuhe Adv te- + tinggi Adj Prefiks te- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] te- + besa Adj te- + bungkos N Universitas Sumatera Utara 71 te- + pukol V prefiks te- + fonem konsonan geseran laringal [h] te- + hapos V te- + halos Adj prefiks te- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] te- + gunteng N te- + gantong V te- + kecik Adj prefiks te- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] te- + sapu N te- + sedot v Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan semua kelas yaitu kelas kata nomina, verba, adjektiva dan numeralia.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks te- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: te- + jareng N = tejareng Adv te- + cantek Adj = tecantek Adv Universitas Sumatera Utara 72 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks te- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi adverbial dan adjektiva menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks te- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks te- + kelas kata = nosi te- + kunci N = tekunci Adv „tidak sengaja… ‟ te- + adok V = teadok Adv „tidak sengaja… ‟ te- + tinggi Adj = teinggi Adv „menerangkan objek… „ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika prefiks te- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya sesuatu hal yang tidak disengaja. Pada saat prefiks te- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya sesuatu hal yang tidak disengaja. Ketika prefiks te- melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya menerangkan keadaan objek seperti yang dikatakan oleh kata dasar.

4.6.5. Prefiks di-

Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang. Universitas Sumatera Utara 73

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang prefiks di- tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawalai dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks di- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks di- + fonem vokal [a], [i], [o] dan [u] di- + angkat diangkat „diangkat‟ di- + injak diinjak „diinjak‟ di- + olah diolah „diolah‟ di- + umpame diumpame „diumpama‟ prefiks di- + fonem konsonan nasal bilabial [m] di- + maki dimaki „dimaki‟ di- + manje dimanje „dimanja‟ di- + masak dimasak „dimasak‟ di- + minte diminte „diminta‟ di- + minom diminom „diminum‟ prefiks di- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] di- + lateh dilateh „dilatih‟ di- + lawan dilawan „dilawan‟ di- + lempa dilempa „dilempar‟ di- + lepas dilepas „dilepas‟ di- + lilet dililet „dililit‟ Universitas Sumatera Utara 74 Prefiks di- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] di- + cube dicube „dicoba‟ di- + cuci dicuci „dicuci‟ di- + curi dicuri „dicuri‟ di- + jinjeng dijinjeng „dijinjing‟ di- + jareng dijareng „dijaring‟ prefiks di- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] di- + dapat didapat „didapat‟ di- + denga didenga „didenga‟ di- + dorong didorong „didorong‟ di- + tanam ditanam „ditanam‟ di- + timpe ditimpe „ditimpa‟ Prefiks di- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] di- + bagi dibagi „dibagi‟ di- + bantu dibantu „dibantu‟ di- + bawe dibawe „dibawa‟ di- + parot diparot „diparut‟ di- + petek dipetek „dipetik‟ prefiks di- + fonem konsonan geseran laringal [h] di- + hadang dihadang „dihadang‟ di- + halau dihalau „dihalau‟ di- + himpon dihimpon „dihimpun‟ di- + hitong dihitong „dihitung‟ di- + hukom dihukom „dihukum‟ Universitas Sumatera Utara 75 prefiks di- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] di- + gares digares „digaris‟ di- + ganti diganti „diganti‟ di- + gergaji digergaji „digergaji‟ di- + ketok diketok „diketuk‟ di- + kunci dikunci „dikunci‟ prefiks di- + fonem konsonan getar apiko alveolar [r] di- + raket diraket „dirakit‟ di- + rendam direndam „direndam‟ di- + robek dirobek „dirobek‟ di- + rubah dirubah „dirubah‟ di- + rusak dirusak „dirusak‟ prefiks di- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] di- + sambot disambot „disambut‟ di- + sepak disepak „disepak‟ di- + simpan disimpan „disimpan‟ di- + sisep disisep „disisip‟ di- + sokong disokong „disokong‟ Pada contoh yang telah penulis sajikan di atas, dapat kita lihat bahwa prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berwalan vokal maupun konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks te- dan kemudian akan penulis analisis. Universitas Sumatera Utara 76 Distribusi prefiks te- prefiks di- + fonem vokal [a], [i], [o] dan [u] di- + angkat V di- + injak Adj di- + olah N di- + ukor V prefiks di- + fonem konsonan nasal bilabial [m] di- + makan V di- + maki Adv prefiks di- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] di- + lambat Adv di- + larot Adj di- + lateh V prefiks di- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] di- + cuci V di- + cepat Adj di- + jareng N prefiks di- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] di- + dorong V di- + timbon V prefiks di- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] dan [p] di- + bace V di- + bungkos N di- + pukol V Universitas Sumatera Utara 77 prefiks di- + fonem konsonan geseran laringal [h] di- + halau V di- + hina Adv prefiks di- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] di- + gendong V di- + kunci N prefiks di- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] di- + siser N di- + sepak v Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan semua kelas yaitu kelas kata nomina, verba, adjektiva dan numeralia.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks di- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: di- + gunteng N = digunteng V di- + buke V = dibuke Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks di- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi adverbia dan adjektiva menjadi adverbia. Universitas Sumatera Utara 78

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks di- + kelas kata = nosi di- + kunci N = dikunci Adv „telah… ‟ di- + bace V = dibace Adv „telah… ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika prefiks di- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya telah atau sudah dilakukan. Pada saat prefiks di- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya telah atau sudah dilakukan.

4.6.6. Prefiks ke-

Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang prefiks ke- tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawalai dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks ke- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: Universitas Sumatera Utara 79 prefiks ke- + fonem vokal [e] ke- + empat keempat „keempat‟ ke- + enam keenam „keenam‟ prefiks ke- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] ke- + lime kelime „kelima‟ ke- + lua kelua „keluar‟ prefiks ke- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] ke- + due kedue „kedua‟ ke- + tue ketue „ketua‟ Pada contoh yang telah penulis sajikan di atas, dapat kita lihat bahwa prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berwalan vokal maupun konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks ke- dan kemudian akan penulis analisis. Distribusi prefiks ke- prefiks ke- + fonem vokal [e] ke- + empat Num ke- + enam Num prefiks ke- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] ke- + lime Num ke- + luar Adv prefiks ke- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [d] dan [t] ke- + due Num Universitas Sumatera Utara 80 ke- + tue Adj Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan semua kelas yaitu kelas kata numeralia, adjektiva maupun adverbia.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks di- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks ke- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: ke- + due Num = kedue Adv ke- + tue Adj = ketue N Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang dapat kita lihat prefiks ke- dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata numeralia menjadi adverbia dan adjektiva menjadi nomina.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks ke- + kelas kata = nosi ke- + lime Num = kelime Adv „menyatakan urutan… ‟ ke- + tue Adj = ketue N „orang yang dianggap … ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika prefiks ke- melekat pada kelas kata numeralia maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya Universitas Sumatera Utara 81 menyatakan urutan. Pada saat prefiks ke- melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya orang yang dianggap mampu memimpin.

4.6.7. Prefiks se-

Berikut ini penulis akan menyajikan prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang prefiks se- tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawalai dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis prefiks se- dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: prefiks se- + fonem vokal [a] dan [i] se- + atap seatap „seatap‟ se- + ikat seikat „seikat‟ prefiks se- + fonem konsonan nasal bilabial [m] se- + malam semalam „semalam‟ se- + mule semule „semula‟ prefiks se- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] se- + lame selame „selama‟ se- + langkah selangkah „selangkah‟ Universitas Sumatera Utara 82 Prefiks se- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] se- + care secare „secara‟ se- + jalan sejalan „sejalan‟ prefiks se- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [t] se- + tali setali „setali‟ se- + tinggi setinggi „setinggi‟ Prefiks se- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] se- + belom sebelom „sebelum‟ se- + bungkos sebungkos „sebungkus‟ prefiks se- + fonem konsonan geseran laringal [h] se- + hari sehari „sehari‟ se- + hingge sehingge „sehingga‟ prefiks se- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] se- + gunong segunong „segunung‟ se- + keluarge sekeluarge „sekeluarga‟ prefiks se- + fonem konsonan getar apiko alveolar [r] se- + rumah serumah „serumah‟ se- + rupe serupe „serupa‟ prefiks se- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] se- + mule semule „semula‟ se- + sudah sesudah „sesudah‟ Pada contoh yang telah penulis sajikan di atas, dapat kita lihat bahwa prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada kata dasar yang berwalan vokal maupun konsonan Universitas Sumatera Utara 83

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi prefiks se- dan kemudian akan penulis analisis. Distribusi prefiks se- prefiks se- + fonem vokal [a] dan [i] se- + atap N se- + ikat V prefiks se- + fonem konsonan nasal bilabial [m] se- + malam Adv se- + mule Adv prefiks se- + fonem konsonan sampingan apiko alveolar [l] se- + lame Adv se- + langkah V prefiks se- + fonem konsonan hambat letup medio platal [c] dan [j] se- + care Adv se- + jalan V prefiks se- + fonem konsosnan hambat letup apiko alveolar [t] se- + tali N se- + tinggi Adj prefiks se- + fonem konsonan hambat letup bilabial [b] se- + belom Adv se- + bungkos N prefiks se- + fonem konsonan geseran laringal [h] se- + hari Adv Universitas Sumatera Utara 84 se- + hinge Adv prefiks se- + fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] se- + gunong N se- + keluarge N prefiks se- + fonem konsonan getar apiko alveolar [r] se- + rumah N se- + rupe N prefiks se- + fonem konsonan geseran lamino dental [s] se- + mule Adv se- + sudah Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba, adjektiva dan adverbia.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, prefiks se- juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: se- + atap N = seatap Adv se- + jalan V = sejalan Adv se- + tinggi Adj = setinggi Adv Universitas Sumatera Utara 85 Pada contoh di atas, dapat kita ketahui prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi adverbia, verba menjadi adverbia dan adjektiva menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks se- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh prefiks se- + kelas kata = nosi se- + atap N = seatap Adv „menyatakan satu‟ se- + jalan V = sejalan Adv „menyatakan satusama… ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika prefiks se- melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya menyatakan satu. Pada saat prefiks se- melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya menyatkan satu atau sama.

4.7 Sufiks Akhiran

Pada bahasa Melayu Tamiang penulis menemukan empat sufiks. Adapun ketujuh sufiks pada bahasa Melayu Tamiang tersebut yang penulis jumpai antara lain adalah -an, -ke dan -nye. Berikut ini penulis akan menganalisis satu per satu sufiks pada Bahasa Melayu Tamiang. Universitas Sumatera Utara 86

4.7.1 Sufiks -an

Pada bahasa Melayu Tamiang, sufiks -an tidak mengalami proses perubahan- perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang sufiks -an tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis sufiks -an dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diakhiri fonem vokal. Contoh: fonem vokal [i], [u] dan [e] + sufiks -an bagi + -an bagian „bagian‟ bantu + -an bantuan „bantuan‟ bace + -an bacean „bacean‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk -an pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diakhiri fonem vokal [i], [u] dan [e]. Selain dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem vokal, sufiks - an pada bahasa Melayu Tamiang juga dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem konsonan. Betikut ini penulis akan menganalisis bentuk sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: Universitas Sumatera Utara 87 fonem konsonan nasal bilabial [m] + sufiks -an anyam + -an anyaman „anyaman‟ minom + -an minoman „minuman‟ gengam + -an genggaman „gengaman‟ rendam + -an rendaman „rendaman‟ hukom + -an hukoman „hukuman‟ fonem konsosnan apiko alveolar [r] + sufiks -an aler + -an aleran „aliran‟ getar + -an getaran „getaran‟ hibor + -an hiboran „hiburan‟ jemor + -an jemoran „jemuran‟ lempar + -an lemparan „lemparan‟ fonem konsonan letup bilabial [p] + sufiks -an hadap + -an hadapan „hadapan‟ harap + -an harapan „harapan‟ hisap + -an hisapan „hisapan‟ sisep + -an sisepan „sisipan‟ usap + -an usapan „usapan‟ fonem konsonan nasal apiko alveolar [n] + sufiks -an ampon + -an amponan „ampunan‟ himpon + -an himponan „himpunan‟ jalan + -an jalanan „jalanan‟ jalen + -an jalenan „jalinan‟ khitan + -an khitanan „khitanan‟ Universitas Sumatera Utara 88 fonem konsonan apiko dental [t] + sufiks -an angkat + -an angkatan „angkatan‟ buat + -an buatan „buatan‟ ikat + -an ikatan „ikatan‟ muat + -an muatan „muatan‟ raket + -an raketan „rakitan‟ fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] + sufiks -an buang + -an buangan „buangan‟ dukong + -an dukongan „dukungan‟ didek + -an didekan „didikan‟ desak + -an desakan „desakan‟ gesek + -an gesakan „gesekan‟ fonem konsonan geseran lamino dental [s] + sufiks -an atas + -an atasan „alasan‟ bungkos + -an bungkosan „bungkusan‟ gores + -an goresan „goresan‟ hempas + -an hempasan „hempasan‟ kias + -an kiasan „kiasan‟ Dari contoh bentuk sufiks -an yang penulis sajikan di atas, dapat kita lihat sufiks -an tidak benrubah bentuk ketika melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem vokal maupun konsonan

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi sufiks -an dan kemudian akan penulis analisis. Universitas Sumatera Utara 89 Contoh: raket N + -an makan V + -an besar Adj + -an Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa sufiks -an dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba dan adjektiva.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, sufiks -an juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: minom V + -an = minoman N sisep V + -an = sisepan Adv besar Adj + -an = besaran Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata verba menjadi nomina, verba menjadi adverbia dan adjektiva menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi sufiks -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + sufiks -an = nosi raket N + -an = raketan N „benda hasil… ‟ Universitas Sumatera Utara 90 masak V + -an = masakan N „benda hasil… ‟ besar Adj + -an = besaran Adv „perkiraan„ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika sufiks -an melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata nomina dan nosinya benda hasil pekerjaan. Pada saat sufiks -an melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya benda hasil pekerjaan. Ketika sufiks -an melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya perkiraan.

4.7.2 Sufiks -ke

Pada bahasa Melayu Tamiang, sufiks -ke tidak mengalami proses perubahan- perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang sufiks -ke tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis sufiks -ke dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diakhiri fonem vokal. Contoh: fonem vokal [i], [u] dan [e] + sufiks -ke ganti + -ke gantike „bagian‟ Universitas Sumatera Utara 91 buku + -ke bukuke „bantuan‟ cerite + -ke ceriteke „bacean‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk -ke pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diakhiri fonem vokal [i], [u] dan [e]. Selain dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem vokal, sufiks - ke pada bahasa Melayu Tamiang juga dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem konsonan. Betikut ini penulis akan menganalisis bentuk sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: fonem konsonan nasal bilabial [m] + sufiks -ke kirem + -ke kiremke „kirimkan‟ padam + -ke padamke „padamkan‟ rendam + -ke rendamke „gengaman‟ siram + -ke siramke „siramkan‟ tanam + -ke tanamke „tanamkan‟ fonem konsosnan apiko alveolar [r] + sufiks -ke ajar + -ke ajarke „ajarkan‟ bakar + -ke bakarke „bakarkan‟ dengar + -ke dengarke „dengarkan‟ jemor + -ke jemorke „jemurkan‟ piker + -ke pikerke „pikirkan‟ fonem konsonan nasal apiko alveolar [n] + sufiks -ke aman + -ke amanke „amankan‟ Universitas Sumatera Utara 92 jalan + -ke jalanke „jalankan‟ simpan + -ke simpanke „simpankan‟ timbon + -ke timbonke „timbunkan‟ ayon + -ke ayonke „ayunkan‟ fonem konsonan apiko dental [t] + sufiks -ke angkat + -ke angkatan „angkatan‟ buat + -ke buatan „buatan‟ ikat + -ke ikatan „ikatan‟ muat + -ke muatan „muatan‟ raket + -ke raketan „rakitan‟ fonem konsonan dorso velar [g] + sufiks -ke dayong + -ke dayongke „buangan‟ gantong + -ke gantongke „gantungkan‟ hilang + -ke hilangke „hilangkan‟ kereng + -ke kerengke „kerengkan‟ pulang + -ke pulangke „pulangkan‟ fonem konsonan geseran lamino dental [s] + sufiks -ke alas + -ke alaske „alaskan‟ gares + -ke gareske „gariskan‟ halos + -ke haloske „haluskan‟ hapos + -ke haposke „hapuskan‟ jelas + -ke jelaske „jelaskan‟ fonem konsonan geseran laringal [h] + sufiks -ke asah + -ke asahke „asahkan‟ Universitas Sumatera Utara 93 belah + -ke belahke „belahkan‟ jatoh + -ke jatohke „jatuhkan‟ laboh + -ke labohke „jatuhkan‟ nikah + -ke nikahke „nikahkan‟ fonem konsonan sampingan lateral [l] + sufiks -ke ambel + -ke ambelke „ambilkan‟ hasel + -ke haselke „hasilkan‟ pukol + -ke pukolke „pukulkan‟ amal + -ke amalke „amalkan‟ Dari contoh bentuk sufiks -ke yang penulis sajikan di atas, dapat kita lihat sufiks -ke tidak merubah bentuk ketika melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem vokal maupun konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi sufiks -ke dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: gunteng N + -ke ambel V + -ke kecik Adj + -ke satu Num + -ke Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa sufiks -an dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba, numeralia dan adjektiva.

C. Fungsi

Universitas Sumatera Utara 94 Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, sufiks -ke juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: sapu N + -ke = sapuke V besar Adj + -ke = besarke V satu Num + -ke = satuke V Pada contoh di atas, dapat kita ketahui sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba, adjektiva menjadi verba dan numeralia menjadi verba.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi prefiks ke- pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + sufiks ke = nosi gunteng N + -ke = guntengke V „melakukan pekerjaan‟ bace V + -ke = baceke V „melakukan pekerjaan‟ jaoh Adj + -ke = jaohke V „buat agar… „ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika sufiks -ke melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Pada saat sufiks -ke melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 95 Ketika sufiks -ke melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat agar seperti yang dikatakan oleh.

4.7.3 Sufiks -nye

Pada bahasa Melayu Tamiang, sufiks -nye tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan sufiks -ke pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang sufiks -nye tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Sufiks -nye pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis sufiks -nye dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diakhiri fonem vokal. Contoh: fonem vokal [i], [u] dan [e] + sufiks -nye gigi + -ke giginye „giginya‟ cucu + -ke cucunye „cucunya‟ cinte + -ke cintenye „cintanya‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk -nye pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diakhiri fonem vokal [i], [u] dan [e]. Universitas Sumatera Utara 96 Selain dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem vokal, sufiks - nye pada bahasa Melayu Tamiang juga dapat melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem konsonan. Betikut ini penulis akan menganalisis bentuk sufiks -nye pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: fonem konsonan nasal bilabial [m] + sufiks -nye dalam + -nye dalamnye „dalamnya‟ tajam + -nye tajamnye „tajamnya‟ hukom + -nye hukomnye „hukumnya‟ siram + -nye siramnye „siramnya‟ tanam + -nye tanamnye „tanamnya‟ fonem konsosnan apiko alveolar [r] + sufiks -nye ayor + -nye ayornye „airnya‟ besar + -nye besarnye „besarnya‟ dasar + -nye dasarnye „dasarnya‟ ekor + -nye ekornye „ekornya‟ jalor + -nye jalornye „jalurnya‟ fonem konsonan nasal apiko alveolar [n] + sufiks -nye bukan + -nye bukannye „bukannya‟ jalan + -nye jalannye „jalannya‟ cermin + -nye cerminnye „cerminnya‟ hujan + -nye hujannye „hujannya‟ iman + -nye imannye „imannya‟ Universitas Sumatera Utara 97 fonem konsonan apiko dental [t] + sufiks -nye adat + -nye adatnye „adatnya‟ bibet + -nye bibetnye „bibitnya‟ cicet + -nye cicetnye „cicitnya‟ jerat + -nye jeratnye „jeratnya‟ obat + -nye obatnye „obatnya‟ fonem konsonan dorso velar [g] dan [k] + sufiks -nye gunteng + -nye guntengnye „guntingnya‟ jareng + -nye jarengnye „jaringnya‟ baek + -nye baeknye „baiknya‟ cantek + -nye canteknye „cantiknya‟ letak + -nye letaknye „letaknya‟ fonem konsonan geseran lamino dental [s] + sufiks -nye emas + -nye emasnye „emasnya‟ haros + -nye harosnye „harusnya‟ lepas + -nye lepasnye „lepasnya‟ manes + -nye manesnye „manisnya‟ gares + -nye garesnye „garisnya‟ fonem konsonan geseran laringal [h] + sufiks -nye buah + -nye buahnye „buahnya‟ darah + -nye darahnye „darahnya‟ kaseh + -nye kasehye „kasihnya‟ rendah + -nye rendahnye „rendahnya‟ seliseh + -nye selisehnye „selisihnya‟ Universitas Sumatera Utara 98 fonem konsonan sampingan lateral [l] + sufiks -nye akal + -nye akalnye „akalnya‟ amal + -nye amalnye „amalnya‟ asal + -nye asalnye „asalnya‟ adel + -nye adelnye „adilnya‟ Dari contoh bentuk sufiks -ke yang penulis sajikan di atas, dapat kita lihat sufiks -nye tidak merubah bentuk ketika melekat pada kata dasar yang diakhiri oleh fonem vokal maupun konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi sufiks -nye dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: daon N + -nye lari V + -nye dalam Adj + -nye banyak Num + -nye Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa sufiks -nye dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, verba dan adjektiva.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi sufiks -nye pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, sufiks -nye juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi sufiks -nye pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: Universitas Sumatera Utara 99 gunteng N + -nye = guntengnye N tinggi Adj + -nye = tingginye N banyak Num + -nye = banyaknye Num Pada contoh di atas, dapat kita ketahui sufiks -nye pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata adjektiva menjadi nomina.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi sufiks -nye pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + sufiks -nye = nosi anak N + -nye = anaknye Adv „menyatakan milik… ‟ lari V + -nye = larinye N „menyatakan cara… ‟ tinggi Adj + -nye = tingginye N „menyatakan keadaan… „ banyak Num + -nye = banyaknye Num „menyatakan jumlah… „ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika sufiks -nye melekat pada kelas kata nomina maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya menyatakan milik. Pada saat sufiks -nye melekat pada kelas kata verba maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya menyatakan suatu cara. Ketika sufiks -nye melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya menyatakan suatu keadaan. Terakhir saat sufiks -nye melekat pada kelas kata numeralia maka kelas kata akan tetap menjadi kelas kata numeralia dan nosinya menyatakan jumlah. Universitas Sumatera Utara 100 4.8 Simulfiks Afiks Gabung Pada penelitian yang telah penulis lakukan, penulis menemukan ada dua belas simulfiks pada bahasa Melayu Tamiang. Adapun ketujuh prefiks pada bahasa Melayu Tamiang tersebut yang penulis jumpai antara lain adalah be- + … + -an, be- + … + -ke, di- + … + -ke, di- + … + -i, me- + … + -i, me- + … + -ke dan pe- + … + -an. Berikut ini penulis akan menganalisis satu persatu prefiks pada Bahasa Melayu Tamiang. 4.8.1 Simukfiks be- + … + -an Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks be- + … + -an tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks be- + … + -an tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks be- + … + -an dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Contoh: Kata dasar + simulfiks be- … -an be- + alas + -an bealasan „beralasan‟ Universitas Sumatera Utara 101 be- + ator + -an beatoran „beraturan‟ be- + due + -an beduean „cintanya‟ be- + gesek + -an begesekan „bergesekan‟ be- + ireng + -an beirengan „beriringan be- + kaet + -an bekaetan „berkaitan‟ be- + lari + -an belarian „berlarian‟ be- + muat + -an bemuatan „bermuatan be- + pakai + -an bepakaian „bepakaian‟ be- + sebar + -an besebaran „bersebaran be- + tukar + -an betukaran „bertukaran‟ be- + ukor + -an beukoran „berukuran‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi sufiks -nye dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: be- + pakai V + -an be- + due Num + -an Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks be- + … + -an dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina dan verba. Universitas Sumatera Utara 102

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks be- + … + -an juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: be- + pakai V + -an = bepakaian V be- + due Num + -an = beduean Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata numeralia menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks be- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks be- … -an = nosi be- + lari V + -an = belarian V „ be- + due Num + -an = beduean Adv „ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks be- + … + -an melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya . Pada saat simulfiks be- + … + -an melekat pada kelas kata numeralia maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya. Universitas Sumatera Utara 103 4.8.2 Simukfiks be- + … + -ke Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks be- + … + -ke tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks be- + … + -ke tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks be- + … + -ke dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Contoh: Kata dasar + simulfiks be- … -ke be- + lapih + -ke belapihke „berlapiskan‟ be- + modal + -ke bemodalke „bermodalkan‟ be- + alas + -ke bealaske „beralaskan‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi sufiks -nye dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: Universitas Sumatera Utara 104 be- + modal N + -ke Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks be- + … + -ke dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks be- + … + -ke juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: be- + lapih N + -ke = belapihke Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks be- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks be- … -ke = nosi be- + lapih V + -ke = belapike Adv „menyatakan cara… ‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks be- + … + -ke melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata adverbia dan nosinya . Universitas Sumatera Utara 105 4.8.3 Simukfiks di- + … + -ke Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks di- + … + -ke tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks di- + … + -ke tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks di- + … + -ke dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Contoh: Kata dasar + simulfiks di- … -ke di- + ambel + -ke diambelke „diambilkan‟ di- + bace + -ke dibaceke „dibacakan‟ di- + cerite + -ke diceriteke „diceritakan‟ di- + dahulu + -ke didahuluke „didahulukan‟ di- + gares + -ke digareske „digariskan‟ di- + halos + -ke dihaloske „dihaluskan‟ di- + ikat + -ke diikatke „diikatkan‟ di- + jalan + -ke dijalanke „dijalankan‟ di- + kate + -ke dikateke „dikatakan‟ di- + lempar + -ke dilemparke „dilemparkan‟ Universitas Sumatera Utara 106 di- + manje + -ke dimanjeke „dimanjakan‟ di- + nanti + -ke dinantike „dinantika‟ di- + pecah + -ke dipecakke „dipecahkan‟ di- + rase + -ke diraseke „dirasaka‟ di- + sapu + -ke disapuke „disapukan‟ di- + tambah + -ke ditambahke „ditambahkan‟ di- + ulor + -ke diulorke „diuluran‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi simulfiks di- + … + -ke dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: di- + sapu N + -ke di- + due Num + -ke di- + jalan V + -ke di- + manje Adj + -ke Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks di- + … + -ke dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, numeralia, adjektiva dan verba.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks di- + … + -ke juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut Universitas Sumatera Utara 107 ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: di- + jalan V + -ke = dijalanke V di- + due Num + -ke = didueke Adv di- + sapu N + -ke = disapuke V di- + manje Adj + -ke = dimanjeke Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata numeralia menjadi adverbial, nomina menjadi verba dan adjektiva menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks di- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks di- … -ke = nosi di- + bace V + -ke = dibaceke V „melakukan pekerjaan‟ di- + due Num + -ke = didueke V „membuat jadi„ di- + sapu N + -ke = disapuke V „melakukan pekerjaan‟ di- + halos Adj + -ke = dihaloske V „membuat jadi‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks di- + … + -ke melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Pada saat simulfiks di- + … + -ke melekat pada kelas kata numeralia maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Ketika simulfiks di- + … + -ke Universitas Sumatera Utara 108 melekat pada kelas kata nomina maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan menggunakan alat. Terakhir saat simulfiks di- + … + -ke melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. 4.8.4 Simukfiks di- + … + -i Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks di- + … + -i tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks di- + … + -i tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks di- + … + -i dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Contoh: Kata dasar + simulfiks di- … -i di- + aler + -i dialeri „dialiri‟ di- + bohong + -i dibohongi „dibohongi‟ di- + cinte + -i dicintei „dicintai‟ Universitas Sumatera Utara 109 di- + dekat + -i didekati „didekati‟ di- + gunteng + -i diguntengi „diguntingi‟ di- + hadiri + -i dihadiri „dihadiri‟ di- + ikut + -i diikuti „diikuti‟ di- + jaoh + -i dijaohi „dijauhi‟ di- + kikes + -i dikikesi „dikikisi‟ di- + lapih + -i dilapihi „dilapisi‟ di- + makan + -i dimakani „dimakani‟ di- + obat + -i diobati „diobati‟ di- + nikah + -i dinikahi „dinikahi‟ di- + payong + -i dipayongi „dipayungi‟ di- + racon + -i diraconi „diracuni‟ di- + siram + -i disirami „disirami‟ di- + tebang + -i ditebangi „ditebangi‟ di- + ulang + -i diulangi „diulangi‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang tidak mengalami perubahan ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi simulfiks di- + … + -i dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: di- + gunteng N + -i di- + makan V + -i Universitas Sumatera Utara 110 di- + dekat Adj + -i Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks di- + … + -i dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, adjektiva dan verba.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks di- + … + -i juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: di- + ambel V + -i = diambeli V di- + gunteng N + -i = diguntengi V di- + jaoh Adj + -i = dijaohi Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba dan adjektiva menjadi adverbial.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks di- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks di- … -i = nosi di- + tebang V + -i = ditebangi V „melakukan pekerjaan‟ di- + obat N + -i = diobati V „melakukan pekerjaan„ di- + dekat Adj + -i = didekati V „membuat jadi‟ Universitas Sumatera Utara 111 Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks di- + … + -i melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Pada saat simulfiks di- + … + -i melekat pada kelas kata nomina maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan dengan menggunakan alat seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Ketika simulfiks di- + … + -i melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. 4.8.5 Simukfiks me- + … + -i Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks me- + … + -i tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks me- + … + -i tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks me- + … + -i dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Contoh: kata dasar + simulfiks me- … -i Universitas Sumatera Utara 112 me- + ambel + -i ngambeli „mengambili‟ me- + buang + -i mbuangi „membuangi‟ me- + cabot + -i ncaboti „mencabuti‟ me- + datang + -i ndatangi „mendatangi‟ me- + ekor + -i ngekori „menngekori‟ me- + gunteng + -i ngguntengi „mengguntingi‟ me- + injak + -i nginjaki „menginjaki‟ me- + jalan + -i njalani „menjalani‟ me- + kipas + -i ngipasi „mengipasi‟ me- + lempar + -i melempari „melempari‟ me- + makan + -i memakani „memakani‟ me- + obat + -i ngobati „mengobati‟ me- + nikah + -i menikahi „menikahi‟ me- + penoh + -i memenohi „memenuhi‟ me- + racon + -i meraconi „meracuni‟ me- + selam + -i nyelami „menyelami‟ me- + tambah + -i nambahi „menambahi‟ me- + uros + -i ngurosi „mengurusi‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang mengalami perubahan di awal kata dasar ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan tertentu.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi simulfiks me- + … + -i dan kemudian akan penulis analisis. Universitas Sumatera Utara 113 Contoh: me- + gunteng N + -i me- + lempar V + -i me- + jaoh Adj + -i Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks me- + … + -i dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, adjektiva dan verba.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks me- + … + -i juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: me- + ambel V + -i = ngambeli V me- + racon N + -i = meraconi V me- + dekat Adj + -i = ndekati Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi verba dan adjektiva menjadi adverbial.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks me- + … + -i pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks me- … -i = nosi Universitas Sumatera Utara 114 me- + makan V + -i = memakani V „melakukan pekerjaan‟ me- + kipas N + -i = ngipasi V „melakukan pekerjaan„ me- + jaoh Adj + -i = njaohi V „membuat jadi‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks me- + … + -i melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Pada saat simulfiks me- + … + -i melekat pada kelas kata nomina maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan menggunakan alat. Ketika simulfiks me- + … + -i melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. 4.8.6 Simukfiks me- + … + -ke Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks me- + … + -ke tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks me- + … + -ke tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks me- + … + -ke dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Universitas Sumatera Utara 115 Contoh: kata dasar + simulfiks me- … -ke me- + ajar + -ke ngajarke „mengajarkan‟ me- + bawe + -ke mbaweke „membawakan‟ me- + cerite + -ke nceriteke „menceritakan‟ me- + dahulu + -ke ndahuluke „mendahulukan‟ me- + ganti + -ke ngguntengi „mengguntingi‟ me- + hapos + -ke nghaposke „menghapuskan‟ me- + jadi + -ke njadike „menjadikan‟ me- + kate + -ke ngateke „mengatakan‟ me- + lepas + -ke melepaske „melepaskan‟ me- + mati + -ke mematike „mematikan‟ me- + nyate + -ke menyateke „menyatakan‟ me- + pakai + -ke makaike „memakaikan‟ me- + rase + -ke meraseke „merasakan‟ me- + satu + -ke nyatuke „menyatukan‟ me- + tanye + -ke nanyeke „menanyakan‟ me- + ucap + -ke ngucapke „mengucapkan‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang mengalami perubahan di awal kata dasar ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan tertentu.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi simulfiks me- + … + - ke dan kemudian akan penulis analisis. Universitas Sumatera Utara 116 Contoh: me- + hapos V + -ke me- + dekat Adj + -ke me- + satu Num + -ke Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks me- + … + -ke dapat berdistribusi dengan kelas kata numeralia, adjektiva dan verba.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks me- + … + -ke juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: me- + ajar V + -ke = ngajarke V me- + dekat Adj + -ke = ndekatke V me- + satu Num + -ke = nyatuke V Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata adjektiva menjadi verba dan numeralia menjadi verba.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks me- + … + -ke pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks me- … -ke = nosi Universitas Sumatera Utara 117 me- + buke V + -ke = mbukeke V „melakukan pekerjaan‟ me- + besar Adj + -ke = mbesarke V „membuat jadi„ me- + satu Num + -ke = nyatuke V „membuat jadi‟ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks me- + … + -ke melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan tetap menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Pada saat simulfiks me- + … + -ke melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuaj jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. Ketika simulfiks me- + … + - ke melekat pada kelas kata numeralia maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya membuat jadi seperti yang dikatakan oleh kata dasar. 4.8.7 Simukfiks pe- + … + -an Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks pe- + … + -an tidak mengalami proses perubahan-perubahan fonem yang timbul akibat pertemuan morfem satu dengan morfem yang lain atau yang sering disebut proses morfofonemik. Berikut ini penulis akan menyajikan simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang.

A. Bentuk

Pada bahasa Melayu Tamiang simulfiks pe- + … + -an tidak akan mengalami perubahan ketika bertemu dengan fonem pada kata dasar. Simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang dapat melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri dengan fonem vokal dan konsonan. Berikut ini penulis akan menganalisis simulfiks pe- + … + -an dengan mengambil beberapa contoh kata dasar pada bahasa Melayu Tamiang yang diawali dan diakhiri oleh fonem vokal dan konsonan. Universitas Sumatera Utara 118 Contoh: kata dasar + simulfiks pe- … -an pe- + amat + -an pengamatan „pengamatan‟ pe- + beli + -an pembelian „pembelian‟ pe- + cuci + -an pencucian „pencucian‟ pe- + dengar + -an pendengaran „pendengaran‟ pe- + ganti + -an penggantian „penggantian‟ pe- + halos + -an penghalosan „penghalusan‟ pe- + jage + -an penjagean „penjagaan‟ pe- + kecik + -an pengecikan „pengecilan‟ pe- + lari + -an pelarian „pelarian‟ pe- + olah + -an pengolahan „pengolahan‟ pe- + piker + -an pemikeran „pemikiran‟ pe- + raket + -an perketan „perakitan‟ pe- + simpan + -an penyimpanan „penimpanan‟ pe- + tampar + -an penamparan „penamparan‟ pe- + ukor + -an pengukoran „pengukuran‟ Dapat kita lihat dari analisis di atas, bentuk me- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang mengalami perubahan di awal kata dasar ketika melekat pada kata dasar yang diawali dan diakhiri fonem vokal dan konsonan tertentu.

B. Distribusi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh distribusi simulfiks pe- + … + - an dan kemudian akan penulis analisis. Contoh: Universitas Sumatera Utara 119 pe- + lari V + -an pe- + raket N + -an pe- + halos Adj + -an Pada contoh yang penulis sajikan, nampak bahwa simulfiks pe- + … + -an dapat berdistribusi dengan kelas kata nomina, adjektiva dan verba.

C. Fungsi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh dan menganalisis fungsi simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang. Pada bahasa Melayu Tamiang, simulfiks pe- + … + -an juga memiliki fungsi merubah kelas kata. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh: pe- + gunteng N + -an = pengguntengan Adv pe- + kecik Adj + -an = pengecikan Adv pe- + cuci V + -an = pencucian Adv Pada contoh di atas, dapat kita ketahui simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang dapat merubah kelas kata dasar dari kelas kata nomina menjadi adverbial, adjektiva menjadi adverbia dan verba menjadi adverbia.

D. Nosi

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh nosi simulfiks pe- + … + -an pada bahasa Melayu Tamiang. Contoh kelas kata + simulfiks pe- … -an = nosi pe- + dengar V + -an = pendengaran N „alat‟ Universitas Sumatera Utara 120 pe- + raket N + -an = peraketan V „melakukan pekerjaan‟ pe- + halos Adj + -an = penghalosan V „menyatakan jumlah… „ Dari contoh di atas, dapat kita lihat ketika simulfiks pe- + … + -an melekat pada kelas kata verba maka kata dasar akan berubah menjadi kelas kata nomina dan nosinya menyatakan alat. Pada saat simulfiks pe- + … + -an melekat pada kelas kata nomina maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan. Ketika simulfiks pe- + … + -an melekat pada kelas kata adjektiva maka kelas kata akan berubah menjadi kelas kata verba dan nosinya melakukan pekerjaan seperti yang dikatakan oleh kata dasar.

4.9 Proses Kata Ulang Reduplikasi

Proses pengulangan atau reduplikasi adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruhnya maupun sebagian baik dengan variasi fonem maupun tidak Ramlan 1983:55. Sedangkan menurut Muslich 2007:48 proses pengulangan merupakan peristiwa pembentukan kata dengan jalan mengulang bentuk dasar, baik seluruhnya maupun sebagian, baik bervariasi fonem maupun tidak baik berkombinasi dengan afiks maupun tidak.

4.9.1 Bentuk Kata Ulang

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di lapangan, penulis menemukan empat bentuk kata ulang reduplikasi pada bahasa Melayu Tamiang. Adapun empat bentuk kata ulang reduplikasi pada bahasa Melayu Tamiang tersebut adalah bentuk pengulangan utuh, pengulangan sebagian, pengulangan yang Universitas Sumatera Utara 121 berkombinasi dengan pembubuhan afiks dan bentuk pengulangan dengan perubahan fonem Berikut ini penulis akan membahsnya.

A. Pengulangan Utuh

Pengulangan utuh merupakan pengulangan bentuk dasar secara keseluruhan tanpa berkombinasi dengan pembubukan afiks dan tanpa perubahan fonem. Contoh: sedare „saudara‟ sedare-sedare „saudara-saudara‟ same „sama‟ same-same „sama-sama rintik „rintik‟ rintik-rintik „rintik-rintik‟ langet „langit‟ langet-langet „langit-langit‟ kate „kata‟ kate-kate „kata-kata‟ tuan „tuan‟ tuan-tuan „tuan-tuan

B. Pengulangan yang Berkombinasi dengan Pembubuhan Afiks

Pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks merupakan jenis pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks yaitu pengulangan bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks secara bersama-sama atau serentak dan bersama-sama pula mendukung satu arti. Contoh: ruang „ruang‟ beruang-ruang „beruang-ruang‟ itam „hitam‟ keitam-itaman „kehitam-hitaman‟ sileh „silang‟ sileh-menyileh „silang menyilang‟ rumah „rumah‟ rumah-rumahan „rumah-rumhan‟ lueh „luas‟ selueh-luehnye „seluas-luasnya‟ Universitas Sumatera Utara 122

C. Pengulangan Sebagian

Pengulangan sebagian ialah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya. Di sini bentuk dasar tidak diulang seluruhnya. Hampir semua bentuk dasar pengulangan golongan ini berupa bentu kompleks. Berikut ini penulis akan menyajikan beberapa contoh kata ulang dari jenis ini dalam bahasa Melayu Tamiang. Contoh: mbawe „membawa‟ mbawe-bawe „membawa-bawa‟ diangkat „diangkat‟ diangkat-angkat „diangkat-angkat‟ nyatuke „menyatukan‟ nyatu-nyatuke „menyatu-nyatukan‟ peminte „rumah‟ peminte-minte „peminta-minta‟ sehari „sehari‟ sehari-hari „sehari-hari‟

D. Pengulangan dengan Perubahan Fonem

Pengulangan dengan perubahan fonem ialah pengulangan bentuk dasar dengan disertai perubahan fonem. Kata ulang yang pengulangannya termasuk golongan ini sebenarnya sangat sedikit. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh kata ulang dari jenis dalam bahasa Melayu Tamiang. Contoh: laok „lauk‟ laok-paok „lauk-pauk‟ ramah „ramah‟ ramah-tamah „ramah-tamah‟ sayor „sayur‟ sayor-mayor „sayur-mayur‟ jarom „jarum‟ jarom-jemarom „jarum-jemarum‟ tali „tali‟ tali-temali „tali-temali‟ Universitas Sumatera Utara 123

4.9.2 Fungsi Pengulangan Reduplikasi

Fungsi proses pengulangan merupakan kemampuan preoses pengulangan untuk merubah kelas kata. Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, fungsi pengulangan dalam bahasa Melayu Tamiang tidak merubah kelas kata berdasarkan jenis kata ulang.

A. Pengulangan Utuh

Pengulangan utuh merupakan pengulangan bentuk dasar secara keseluruhan tanpa berkombinasi dengan pembubukan afiks dan tanpa perubahan fonem berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi pada jenis pengulangan utuh. Contoh: sedare N sedare-sedare N „saudara-saudara‟ same Adv same-same Adv „sama-sama rintik N rintik-rintik N „rintik-rintik‟ langet N langet-langet N „langit-langit‟ kate N kate-kate N „kata-kata‟ tuan N tuan-tuan N „tuan-tuan pada jenis pengulangan utuh ini fungsi dari kata dasar yang mengalami pengulangan tidak mengalami perubahan kelas kata setelah menjadi bentuk kata ulang.

B. Pengulangan yang Berkombinasi dengan Pembubuhan Afiks

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi pada jenis pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks dalam bahasa Melayu Tamiang. Contoh: ruang N beruang-ruang N „beruang-ruang‟ Universitas Sumatera Utara 124 itam Adj keitam-itaman Adv „kehitam-hitaman‟ sileh Adv sileh-menyileh Adv „silang menyilang‟ rumah N rumah-rumahan N „rumah-rumhan‟ lueh Adj selueh-luehnye Adv „seluas-luasnya‟ Pada contoh di atas dapat kita lihat fungsi pada fungsi pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks. Ada beberapa contoh yang merubah fungsi kelas kata sesudah mengalami proses pengulangan antara lain dari kelas kata adjektiva menjadi kelass kata adverbia.

C. Pengulangan Sebagian

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi pada jenis pengulangan sebagian dalam bahasa Melayu Tamiang. Contoh: mbawe V mbawe-bawe V „membawa-bawa‟ diangkat V diangkat-angkat V „diangkat-angkat‟ nyatuke Num nyatu-nyatuke V „menyatu-nyatukan‟ peminte N peminte-minte N „peminta-minta‟ sehari Adj sehari-hari Adv „sehari-hari‟ Pada contoh di atas dapat kita lihat fungsi pada jenis pengulangan sebagian. Ada beberapa contoh kata ulang yang merubah fungsi kelas kata sesudah mengalami proses pengulangan antara lain dari kelas kata numeralia menjadi kelas kata verba dan dari kelas kata adjektiva menjadi kelas kata adverbia. Universitas Sumatera Utara 125

D. Pengulangan dengan Perubahan Fonem

Berikut ini penulis akan menyajikan contoh fungsi pada jenis pengulangan dengan perubahan fonem dalam bahasa Melayu Tamiang. Contoh: laok N laok-paok Adv „lauk-pauk‟ ramah Adj ramah-tamah Adv „ramah-tamah‟ sayor N sayor-mayor Adv „sayur-mayur‟ jarom N jarom-jemarom Adv „jarum-jemarum‟ tali N tali-temali Adv „tali-temali‟ Pada contoh di atas dapat kita lihat fungsi pada jenis pengulangan dengan perubahan fonem. Ada beberapa contoh kata ulang yang merubah fungsi kelas kata sesudah mengalami proses pengulangan antara lain dari kelas kata nomina menjadi kelas kata adverbia dan dari kelas kata adjektiva menjadi kelas kata adverbia.

4.9.3 Nosi Pengulangan Reduplikasi

Nosi pada pengulangan ini adalah arti yang timbul setelah pengulangan, baik pengulangan pada kata dasar maupun bentuk dasar. Berdasarkan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari lapangan dapat dirumuskan bahwa nosi yang ditimbulkan dari pengulangan kata pada bahasa Melayu Tamiang adalah sebagai berikut: 1. Pengulangan pada kelas kata nomina.

a. Menyatakan banyak

Contoh: Universitas Sumatera Utara 126 beruang-ruang „banyak ruang‟ sedare-sedare „banyak saudara‟ rumah-rumah „banyak rumah‟ baju-baju „banyak baju‟ mobil-mobil „banyak mobil‟

b. Menyatakan menyerupai