Lokasi dan Sumber Data

17 sebagainya. Untuk penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan secara alamiah. Tidak cuma itu metode kualitatif juga sering disebut sebagai metode etnorgaphi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya. Mengapa metode ini dinamakan metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Karena alasan tersebut maka penulis menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini.

3.2. Lokasi dan Sumber Data

Wilayah Tamiang merupakan salah satu bagian dari Kabupaten Aceh Timur yang terletak paling timur dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pada tanggal 11 Maret 2002, wilayah Tamiang telah diresmikan oleh DPR RI menjadi kabupaten Aceh Tamiang melalui UU No. 4 tahun 2002 tentang pemekaran kabupaten Aceh Tamiang Muntasir 2003:1. Wilayah Tamiang berada di perbatasan antara provinsi Nanggroe Aceh Daussalam dan provinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 1672,61 km 2 ± 20 dari luas kabupaten Aceh Timur yaitu 8242,73 km 2 . Jumlah penduduk Tamiang pada tahun 2000 berjumlah 205.791 jiwa ± 30 dari jumlah penduduk Aceh Timur sekitar 675.450 jiwa. Dari segi geografisnya sendiri, Tamiang terletak pada posisi 03 53‟ 18,81 ‟ – 04 14‟ 51.89‟ LU dan 97 43‟ 41,51‟ – 98 14‟ 45,41‟ BT dan berbatasan dengan wilayah-wilayah berikut ini: 1. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan Langsa Timur Universitas Sumatera Utara 18 2. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatn Besitang, kabupaten Langkat, Sumatera Utara 3. Sebelah utara berbatasan dengan selat Malaka atau selat Sumatera 4. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Serba Jadi Muntasir 2003:1 Wilayah Tamiang berada pada ketinggian 0-25 meter dari permukaan laut. Pada kondisi normal, musim kemarau berlangsung pada bulan Maret-Agustus dengan suhu berkisar 28 C dan musim hujan Berlangsung pada bulan September- Februari dengan suhu 25 -29 C dan kelembaban udara 55-70. Wilayah Tamiang terbagi atas tujuh kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Tamiang Hulu dengan pusat pemerintahan di Pulau Tiga 2. Kecamatan Kejuruan Muda dengan pusat pemerintahan di Sungai Liput 3. Kecamatan Kota Kualasimpang dengan pusat pemerintahan di Kota Kualasimpang 4. Kecamatan Seruway dengan pusat pemerintahan di Seruway 5. Kecamatan Bendahara dengan pusat pemerintahan di Sungai Iyu 6. Kecamatan Karang Baru dengan pusat pemerintahan di Karang Baru 7. Kecamatan Rantau dengan pusat pemerintahan di Rantau kecamatan termuda hasil pemekaran dari kecamatan Kejuruan Muda 8. Kecamatan Manyak Payed dengan pusat pemerintahan di Tualang Cut bergabung pada tanggal 11 Maret 2002 Muntasir 2003:2 Dalam penelitian ini penulis mengambil sumber data dari kecamatan Karang Baru. Universitas Sumatera Utara 19

3.3. Instrumen Penelitian