121 berkombinasi dengan pembubuhan afiks dan bentuk pengulangan dengan perubahan
fonem Berikut ini penulis akan membahsnya.
A. Pengulangan Utuh
Pengulangan utuh merupakan pengulangan bentuk dasar secara keseluruhan tanpa berkombinasi dengan pembubukan afiks dan tanpa perubahan fonem.
Contoh:
sedare
„saudara‟
sedare-sedare
„saudara-saudara‟
same
„sama‟
same-same
„sama-sama
rintik
„rintik‟
rintik-rintik
„rintik-rintik‟
langet
„langit‟
langet-langet
„langit-langit‟
kate
„kata‟
kate-kate
„kata-kata‟
tuan
„tuan‟
tuan-tuan
„tuan-tuan
B. Pengulangan yang Berkombinasi dengan Pembubuhan Afiks
Pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks merupakan jenis pengulangan yang berkombinasi dengan pembubuhan afiks yaitu pengulangan
bentuk dasar disertai dengan penambahan afiks secara bersama-sama atau serentak dan bersama-sama pula mendukung satu arti.
Contoh:
ruang
„ruang‟
beruang-ruang
„beruang-ruang‟
itam
„hitam‟
keitam-itaman
„kehitam-hitaman‟
sileh
„silang‟
sileh-menyileh
„silang menyilang‟
rumah
„rumah‟
rumah-rumahan
„rumah-rumhan‟
lueh
„luas‟
selueh-luehnye
„seluas-luasnya‟
Universitas Sumatera Utara
122
C. Pengulangan Sebagian
Pengulangan sebagian ialah pengulangan sebagian dari bentuk dasarnya. Di sini bentuk dasar tidak diulang seluruhnya. Hampir semua bentuk dasar pengulangan
golongan ini berupa bentu kompleks. Berikut ini penulis akan menyajikan beberapa contoh kata ulang dari jenis ini dalam bahasa Melayu Tamiang.
Contoh:
mbawe
„membawa‟
mbawe-bawe
„membawa-bawa‟
diangkat
„diangkat‟
diangkat-angkat
„diangkat-angkat‟
nyatuke
„menyatukan‟
nyatu-nyatuke
„menyatu-nyatukan‟
peminte
„rumah‟
peminte-minte
„peminta-minta‟
sehari
„sehari‟
sehari-hari
„sehari-hari‟
D. Pengulangan dengan Perubahan Fonem
Pengulangan dengan perubahan fonem ialah pengulangan bentuk dasar dengan disertai perubahan fonem. Kata ulang yang pengulangannya termasuk
golongan ini sebenarnya sangat sedikit. Berikut ini penulis akan menyajikan contoh kata ulang dari jenis dalam bahasa Melayu Tamiang.
Contoh:
laok
„lauk‟
laok-paok
„lauk-pauk‟
ramah
„ramah‟
ramah-tamah
„ramah-tamah‟
sayor
„sayur‟
sayor-mayor
„sayur-mayur‟
jarom
„jarum‟
jarom-jemarom
„jarum-jemarum‟
tali
„tali‟
tali-temali
„tali-temali‟
Universitas Sumatera Utara
123
4.9.2 Fungsi Pengulangan Reduplikasi