Sumber Data Metode Peneltian
                                                                                Syarat-syarat  Poligami,  Legalitas  Poligami  Dalam  Prespektif  Fiqih,  Regulasi Pelaksanaan  Poligami  Yang  Berlaku  Dalam  Perspektif    Hukum  Positif  Di
Indonesia,  dan  Poligami  dalam  Lintas  Sejarah  dan  Hikamah  Disyariatkan Poligami.
Bab Tiga Pengadilan Agama Jakarta Timur Sebagai Pelaksana Kekusaan Kehakiman  yang  terdiri  dari:  Sejarah  Singkat  Eksistensi  Pengadilan  Agama
Jakarta  Timur,  Organisasi  Pengadilan  Agama  Jakarta  Timur,  Kasus  Poligami Yang  Diterima  di  Pengadilan  Agama  Jakarta  Timur  ,  dan  Prosedur  Perkara
Permohonan Izin Poligami di Pengadilan Agama Jakarta Timur. Bab  Empat    Analisis  Putusan  Majlis  Hakim  Pengadilan  Agama  Jakarta
Timur  Nomor:  717Pdt.  G2012  PAJT  yang  terdiri  dari:  Deskripsi  Putusan Pengadilan  Agama  Jakarta  Timur,  Landasan  Yuridis  Putusan  Izin  Poligami
Nomor 717 Pdt.G2012 PAJT, dan Penetapan Pengadilan Agama Jakarta Timur Dalam Perkara Permohonan Izin Poligami
Bab  Lima  adalah  merupakan  bagian  Penutup  yang  terdiri  dari Kesimpulan, Saran-saran, dan Penutup.
14
BAB II POLIGAMI BERDASARKAN HUKUM ISLAM DAN UU NO 1 TAHUN 1974
TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA A.
Pengertian, Dasar Hukum dan Syarat-syarat Poligami
1. Pengertian Poligami
Kata monogami dapat dipasangkan dengan poligami sebagai antonim. Monogami  adalah  perkawinan  dengan  istri  tunggal,  artinya  seorang  laki-laki
menikah dengan seorang perempuan. Sedangkan poligami adalah perakwinan dengan  dua  orang  perempuan  atau  lebih  dalam  waktu  yang  sama.
1
Dengan demikian  makna  umum  poligami  ini  mempunyai  dua  kemungkinan
pengertian, seorang laki-laki menikah dengan banyak perempuan atau seorang perempuan  menikah  dengan  banyak  laki-laki.  Kemungkinan  pertama  disebut
poligini  dan  kemungkinan  kedua  disebut  poliandri.  Hanya  saja  yang berkembang pengertian itu  mengalami  pergeseran sehingga poligami dipakai
untuk  makna  laki-laki  beristri  banyak,  sedangkan  poligini  sendiri  tidal  lazim dipakai.
2
Sedangkan  pendapat  yang  lain  mengatakan  bahwa  Poligami  berasal dari kata bahasa Yunani  dari kata
“Poly”  atau ”polus”, yang berarti banyak
1
Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa Poligami diartikan sebagai sistem perkawinan yang  salah  satu  pihak  memiliki  atau  mengawini  beberapa  lawan  jenisnya  dalam  waktu  yang
bersamaan,  dan  juga  disebutkan  pengertian  dari  poligini  dan  poliandri.  Poligini  adalah  sistem perkawinan yang membolehkan seorang peria memiliki beberapa wanita sebagai istrinya dalam waktu
yang  bersamaan,  sedangkan  poliandri    adalah  sistem  perkawinan  yang  membolehkan  seorang  wanita mempunyai  suami  lebih  dari  satu  orang  dalam  waktu  yang  bersamaan.  Departemen  Pendidikan  dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 779.
2
Kuzari Achmad, Nikah Sebagai Perikatan …, h.159.