tentang poligami. Dalam mengajukan perkaranya, bagi para pihak yang mengajukan permohonan poligami harus memenuhi beberapa persyaratan yang
ketat dan menunjukkan bukti-bukti serta alasan-alasan yang kuat yang bisa diterima oleh hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur. Dalam hal ini hakim
Pengadilan Agama berpedoman kepada Undang-Undang serta Kompilasi Hukum Islam dalam mempertimbangkan perkara tersebut.
Adapun alasan-alasan berpoligami yang dapat diterima oleh Pengadilan Agama Jakarta Timut diantaranya adalah seperti yang tercantum
dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 yaitu: 1.
Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai seorang istri. 2.
Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan. 3.
Istri tidak bisa melahirkan atau mandul. Dari kasus-kasus permohonan poligami yang diterima dan dikabulkan
oleh Pengadilan Agama Jakarta Timur ada beberapa alasan yang melatarbelakangi para pihak mengajukan permohonan izin poligami. Ada
kalanya mereka mengajukan permohonan poligaminya tersebut karena istri mengalami cacat badan, dan ada pula yang beralasan istri tidak bisa melahirkan
keturunan yang mana dari alasan-alasan tersebut memang sesuai dengan apa yang ada dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum
Islam pasal 57 tentang poligami. Dan ada juga poligami dilakukan secara siri atau diam-diam, dan ada juga karena alasan anak dari pernikahan poligami,
dengan cara siri tersebut, butuh akte klahiran anak legalitas anak, disinilah hakim harus lebih berperan dan berfikir bagaimana mempertimbangkan
berbagai pertimbangan dan mengambil keputusan yang dapat meyentuh rasa keadilan, manfaat, dan maslahat dari para pemohon.
Dalam hal ini hakim sebagai pihak yang berwenang memutuskan perkara izin poligami tentunya mempunyai pertimbangan-pertimbangan serta
kriteria-kriteria tertentu dalam mengabulkan perkara poligami dengan berbagai alasan yang diajukan kepadanya, karena memang hakim berwenang untuk
menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat dengan tanpa mengenyampingkan peraturan perundang-undangan
yang ada. Di samping itu alasan-alasan yang menjadi syarat diperbolehkannya poligami yang termaktub dalam Undang-Undang masih bersifat global. Masih
perlu adanya penafsiran-penafsiran hukum oleh hakim untuk memahaminya.
D. Prosedur Perkara Permohonan Izin Poligami di Pengadilan Agama
Jakarta Timur
Seorang suami yang beragama Islam yang menghendaki beristri lebih dari satu orang wajib mengajukan permohonan ijin poligami kepada
Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggal suami pemohon Syarat- syarat untuk mengajukan poligami sebagaiamana diatur dalam pasal 4 dan 5
Undang-undang No. 1 tahun 1974 maupun dalam PP nomor 9 tahun 1975 dan pasal-pasal sebagaimana disebut dalam kompilasi Hukum Islam.
Permohonan izin untuk beristeri lebih dari seorang yang diajukan oleh suami. Prosedurnya sebagai berikut :
1. Suami yang telah beristeri seorang atau tiga orang yang menghendaki
kawin lagi Pemohon, mengajukan permohonan tertulis ke pengadilan; 2.
Permohonan diajukan ke pengadilan agama di tempat tinggal Pemohon; 3.
Permohonan harus memuat: identitas para pihak Pemohon dan Termohon = isteri; posita yaitu: alasan-alasandalil yang mendasari diajukannya,
rincian harta kekayaan danatau jumlah penghasilan, identitas calon isteri, petitum yaitu hal yang dimohon putusannya dari pengadilan;
4. Alasan izin poligami harus mencakup salah satu dari alasan-alasan yang tercantum pada pasal 4 ayat 2 UU no. 1 tahun 1974, jo. Pasal 57
Kompilasi Hukum Islam, yaitu: a.
isteri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai isteri; b.
isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan;
c. isteri tidak dapat melahirkan keturunan;
5. Harus memenuhi syarat sebagaimana tercantum pada pasal 5 ayat 1 UU No. 1 tahun 1974, yaitu :
a. Adanya persetujuan isteri;
b. Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-
keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka;
3. Adanya jaminan bahwa sumi akan berlaku adil terhadap isteri-isteri dan anak-anak;
77
BAB IV ANALISIS PUTUSAN MAJLIS HAKIM PENGADILAN AGAMA JAKARTA
TIMUR NOMOR: 717 Pdt. G2012 PAJT. A.
Deskripsi Putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur
Seluruh Pengadilan di indonesia tidak terkecuali Pengadilan Agama yang menjalankan fungsi yudisial fungsi peradilan dan selaku pelaksana
kekuasaan kehakiman. Maka perkara yang masuk ke pengadilan harus menguraikan kasusnya terlebih dahulu. Apa pun bentuk perkara atau kasus yang
diajukan. Karena dengan melihat perkara yang telah diajukan dan diterima oleh pengadilan, maka akan mudah diketahui lebih lanjut duduk perkara yang sampai
berujung pada litigasi institusi peradilan yang dalam hal ini dibahas adalah perkara atau kasus poligami, sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut sebagai
berikut:
1. Ringkasan Kasus
Adalah Udjang Rosid bin R. Huzney Djoyonegoro, umur 58 tahun, agama Islam, perkerkaan wiraswasta tempat kediaman di: jalan kayu manis 8
RT. 12 RW. 07 No. 13 kelurahan kayu manis kecamatan matraman kota Jakarta timur, bersetatus menikah dengan Jamilah binti Djain Arbian, umur 58
tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan PNS tempat kediaman di jalan kayu manis 8 RT. 12 RW. 07 No. 13 kelurahan kayu manis kecamatan matraman
kota Jakarta timur. Selama pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon