3 Menguji hipotesis ketiga, yaitu: Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa etika auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa variabel etika auditor mempunyai
angka signifikansi 0,048 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ha3 diterima, hal ini berarti bahwa etika
auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
C. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, untuk variabel independensi auditor hasil yang diperoleh menyatakan bahwa independensi auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Susiana dan Arleen 2007 yang
melakukan penelitian mengenai pengaruh independensi, mekanisme corporate governance
, dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa independensi dan kualitas audit tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hal ini disebabkan diantaranya karena perbedaan jenis sampel yang digunakan dalam
penelitian, pada penelitian tersebut sampel yang digunakan adalah perusahaan publik yang tentunya pengetahuan mereka mengenai audit tidak begitu
mendalam, sehingga jawaban yang didapatkan dari kuesioner yang diberikan tentunya tidak maksimal dan tidak sesuai dengan yang diharapkan, jawaban
yang mereka berikan hanya sebatas hasil dari laporan keuangan yang telah dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan pada penelitian ini sampel
yang digunakan adalah auditor eksternal yang tentunya sangat mengetahui dan memahami segala sesuatu mengenai audit.
Namun hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan Nizarul, Trisni dan Liliek 2007 yang menemukan bahwa
independensi berpengaruh signifikan tehadap kualitas audit. Audit yang dilaksanakan auditor dapat dikatakan berkualitas jika memenuhi ketentuan dan
standar pengauditan. Standar pengauditan tersebut mencakup mutu profesional auditor, independensi dan penyusunan laporan audit. Hasil lain mengenai
penelitian tentang independensi menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan seorang akuntan publik dipengaruhi oleh dorongan untuk
mempertahankan klien auditnya, tetapi disisi lain terdapat beberapa kekuatan yang bisa meredakan pengaruh tersebut. Hasil penelitian juga memberikan
bukti bahwa pemisahan staf audit dari staf yang melakukan consulting service dirasakan oleh pemakai laporan akan meningkatkan independensi akuntan
publik. Pengaruh Budaya masyarakat atau organisasi terhadap pribadi akuntan publik akan mempengaruhi sikap independensinya Johnny HS, 2009.
Jadi independensi merupakan salah satu standar pengauditan yang harus dipenuhi agar audit yang dilaksanakan oleh auditor berkualitas. Dengan
demikian dapat terlihat bahwa independensi merupakan hal yang harus selalu diterapkan oleh para auditor dalam melaksanakan auditnya.
Sedangkan untuk pengalaman auditor, Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Nurul Dwi Ayuni 2008 yang menemukan bahwa pengalaman berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer. Hal ini dikarenakan pada penelitian tersebut pengalaman diuji
terhadap kualitas audit atas sistem informasi berbasis komputer sedangkan dalam penelitian ini pengalaman audit diuji terhadap kualitas audit secara
umum, tidak spesifik atas sistem informasi berbasis komputer. Namun penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Rizmah
Nurchasanah dan Wiwin Rahmanti 2004 yang menemukan bahwa faktor pengalaman audit dan faktor keterlibatan pimpinan KAP berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Pengalaman melaksanakan audit dapat mempengaruhi kualitas audit yang
dihasilkan oleh seorang auditor. Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-
tugas yang semakin kompleks, termasuk dalam melakukan pengawasan dan pemeriksaan selama berlangsungnya penugasan audit. Pengalaman yang
diperoleh oleh seorang auditor tidak hanya diperoleh melalui banyaknya penugasan audit yang dilakukan, namun pengalaman dapat diperoleh melalui
seminar, simposium, lokakarya, pelatihan dan kegiatan penunjang ketrampilan lainnya yang dapat menambah pengetahuan sebagai seorang auditor.
Hasil penelitian yang diperoleh untuk etika auditor, menyatakan bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian ini mendukung
penelitian yang telah dilakukan oleh Nizarul, Trisni dan Liliek 2007 yang menemukan bahwa interaksi independensi dan etika auditor sebagai variabel
moderasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Oleh karena itu etika auditor merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh
seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya. Dengan menerapkan etika auditor sebagaimana mestinya akan
menghasilkan audit yang berkualitas, sehingga laporan audit dapat memberikan informasi yang relevan yang digunakan oleh para pengguna
laporan keuangan yang telah diaudit sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Nichols dan Price 1976, Deis dan Giroux 1992 dalam Nizarul,
Trisni dan Liliek 2007 menyatakan bahwa etika profesional mempengaruhi kemampuan auditor untuk bertahan dibawah tekanan klien, misalnya dalam
hal menjaga independensinya. Kredibilitas auditor tentu sangat tergantung dari kepercayaan masyarakat
yang menggunakan jasa mereka. Auditor yang dianggap telah melakukan kesalahan akan berakibat hilangnya kepercayaan dari klien. Dengan demikian
klien tetap merupakan pihak yang mempunyai pengaruh besar terhadap auditor.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh independensi auditor, pengalaman audit dan etika auditor terhadap kualitas
audit. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Independensi auditor X1 berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit Y dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nizarul, Trisni dan Liliek 2007 yang menemukan bahwa independensi
berpengaruh signifikan tehadap kualitas audit. 2. Pengalaman auditor X2 berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit Y dengan nilai signifikansi sebesar 0,026. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rizmah