Pengaruh terhadap Perdagangan Luar Negeri

Gambar 4.8 Penyelesaian Akhir Transaksi Bilateral dengan Menggunakan Dinar

C. Dampak dan Kemungkinan Pengaruh Penggunaan Dinar terhadap Sistem

Moneter Indonesia Penerapan dinar dalam perdagangan bilateral Indonesia terutama dengan negara-negara muslim sebagai mitra dagangnya, akan berpengaruh terhadap perdagangan luar negeri, sistem moneter dan perbankan nasional.

1. Pengaruh terhadap Perdagangan Luar Negeri

Penggunaan dinar sebagai alat transaksi pembayaran ekspor dan impor akan berdampak dan berpengaruh terhadap beberapa hal diantaranya jumlah uang fiat yang digunakan sebagai alat pembayaran, berdampak terhadap komposisi ekspor dan impor Indonesia dengan kawasan OKI dan negara Timur Tengah lainnya dan berdampak terhadap cadangan devisa emas Indonesia. Pertama , penggunaan dinar akan berdampak terhadap jumlah penggunaan mata uang asing seperti dolar, euro, yen dan lain-lain untuk melakukan transaksi ekspor dan impor. Berdasarkan data tentang ekspor dan impor non migas dengan negara OKI pada tahun 2007, diketahui bahwa ekspor Indonesia terhadap kawasan OKI adalah sekitar 12 dari total ekspor non migas nasional. Sedangkan impor adalah sekitar 6 dari total impor non migas nasional. Jika diasumsikan bahwa ekspor non migas tersebut dilakukan menggunakan dolar dan kemudian diganti dengan dinar, maka ekspor Indonesia yang menggunakan dolar akan berkurang sebesar 12. Begitupun dengan impor Indonesia akan terjadi pengurangan impor dengan menggunakan dolar sebesar 6. Dengan asumsi di atas, maka akan diperoleh jumlah ekspor dan impor non migas Indonesia berdasarkan dinar. Jumlah ekspor menggunakan dinar adalah 10,85 milyar dolar atau sebesar 11,8 dari total ekspor non migas dan untuk impor sebesar 3,04 milyar dolar atau sebesar 5,8 dari total impor non migas. Data selengkapnya bisa dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini: Tabel 3.6 Ekspor dan Impor Non Migas Berdasarkan Valuta 2007 Juta US 2007 Mata Uang Ekspor Impor Ekspor Impor US Dolar 73.057,8 38.985,1 79,4 74,2 Gold Dinar 10.857,5 3.047,4 11,8 5,8 Euro 1.840,2 3.257,5 2,0 6,2 Yen 2.208,3 4.465,9 2,4 8,5 Singapore Dolar 2.668,3 840,6 2,9 1,6 Australia Dolar 276,0 998,3 0,3 1,9 Rupiah 644,1 315,3 0,7 0,6 Lainnya 460,1 630,5 0,5 1,2 Total 92.012,3 52.540,6 100,0 100,0 Sumber: Bank Indonesia data diolah Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa ekspor non migas dengan negara OKI sebesar 10,85 milyar dolar bisa mengurangi jumlah penggunaan dolar sebesar 11,8. Sebelum adanya penggunaan dinar, jumlah ekspor dengan menggunakan dolar adalah sebesar 91,2. Setelah adanya penggunaan dinar, maka penggunaan dolar berkurang menjadi 79,4. Begitupun impor dengan menggunakan dinar bisa mengurangi jumlah penggunaan dolar sebesar 5,8 yaitu dari 80 menjadi 74,2. Kedua , penggunaan dinar sebagai alat transaksi bilateral akan berpengaruh terhadap hubungan perdagangan Indonesia dengan negara OKI. Pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan dinar memang masih kecil, hanya sebesar 12 untuk ekspor dan 6 untuk impor. Tetapi jumlah tersebut akan bisa terus ditingkatkan dengan cara meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara OKI yang lain. Dalam beberapa tahun terakhir perdagangan Indonesia dengan negara kawasan OKI selalu mengalami peningkatan. Meningkatnya perdagangan dengan kawasan OKI akan memberikan pengaruh yang lebih besar lagi terhadap sektor perdagangan luar negeri Indonesia. Dengan terjadinya peningkatan perdagangan antar sesama negara OKI yang menggunakan dinar, tidak hanya berdampak terhadap pengurangan jumlah penggunaan uang fiat dalam transaksi ekspor dan impor, tetapi juga akan berdampak terhadap persatuan dan kesatuan negara-negara muslim di dunia ini. Kondisi sistem moneter dan perdagangan dunia memungkinkan untuk terjadinya kelompok dan blok-blok perdagangan yang ditujukan untuk mempermudah dalam melakukan perdagangan sesama anggota. Tetapi permasalahan yang justru terjadi adalah bahwa negara muslim belum bisa mengoptimalkan perdagangan luar negeri sesama mereka. Perdagangan sesama negara OKI hanya sekitar 12 dari total semua perdagangan negara OKI dan sekitar 7 dari total perdagangan dunia, padahal sekitar 60 sumber daya alam di dunia ini berada di negara-negara muslim. Kondisi ini tidak terlepas dari masih sedikitnya perdagangan sesama negara OKI dan besarnya ketergantungan terhadap perdagangan dengan negara-negara non muslim. Beberapa negara muslim adalah penghasil keju dan tekstil, seperti Lebanon dan Mesir, akan tetapi negara-negara muslim justru mengimpor keju dan tekstil dari negara-negara non muslim negara barat. Penggunaan dinar sebagai alat transaksi perdagangan sesama negara OKI merupakan salah satu solusi atas permasalahan di atas. Penggunaan dinar oleh semua negara muslim dan menjadikannya sebagai mata uang tunggal monetary union alat pembayaran perdagangan sesama mereka akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap persatuan dan kesatuan serta pertumbuhan perdagangan negara-negara muslim. Hal ini bisa terlihat dari pengalaman negara Uni Eropa dengan kesatuan unit moneter yaitu uang Euro. Dengan didukung oleh 12 negara Eropa, euro bisa menjadi mata uang yang kuat dan bersaing dengan dua mata uang lainnya yaitu dolar Amerika dan yen Jepang dalam arena perdagangan dan keuangan internasional. 35

2. Pengaruh terhadap Sistem Moneter