mulai dari segi regulasi perbankan hingga mekanisme transaksi yang harus diikuti oleh industri perbankan.
b. Dampak terhadap Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah
Perbankan konvensional dan perbankan syariah akan memiliki peran yang cukup besar dalam melakukan transaksi perdagangan bilateral. Dalam transaksi
bilateral, bank komersial berperan dalam menerbitkan LC bagi pengekspor dan pengimpor. Selain itu, bank komersial juga berperan dalam menyelesaikan
transaksi pembayaran ekspor dan impor dengan bank komersial luar negeri dan pembayaran kepada Bank Indonesia.
Sistem perdagangan bilateral akan memberikan kesempatan kepada perbankan dalam negeri untuk bisa melakukan transaksi dalam skala regional dan
internasional. Dengan banyaknya LC yang diterbitkan tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pendapatan bank dan akan memperluas
hubungan perbankan dalam negeri dengan perbankan komersial yang ada di negara lain.
Saat ini, LC tidak hanya diterbitkan oleh bank-bank konvensional, tetapi juga bisa diterbitkan oleh bank-bank syariah, seperti Bank Muamalat, Bank Syariah
Mandiri, Bank Mega Syariah Indonesia dan Unit Usaha Syariah lainnya. Dalam penerapan dinar sebagai alat transaksi bilateral, tidak hanya dinarnya yang sesuai
dengan nilai syariah, tetapi segala transaksi yang berhubungan dengan perdagangan bilateral juga harus sesuai dengan akad syariah. Di Indonesia,
terdapat beberapa akad LC syariah yang telah difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional DSN dalam fatwa No. 34DSN-MUIIX2002 tentang LC impor dan
fatwa No. 35DSN-MUIIX2002 tentang LC ekspor.
38
Adapun akad-akad yang bisa digunakan adalah akad Kafalah penjaminan, Wakalah perwakilan,
Murabahah pembelian, Musyarakah dan Mudharabah DSN, 2003. Salah satu contoh akad yang sudah dipraktekkan adalah akad LC yang dikeluarkan oleh
Bank Syariah Mandiri yang menggunakan sistem Kafalah, dimana bank bertindak sebagai penjamin kafil dan nasabah bertindak sebagai pihak yang dijamin
makful alaih. LC syariah bebas dari overdue interest yaitu bebas dari bunga yang dibebankan kepada eksportir karena perbedaan waktu antara saat bank
syariah dalam negeri membayar kepada eksportir dengan saat bank syariah dalam negeri menerima pembayaran dari bank penerbit LC luar negeri.
Produk LC syariah yang dikeluarkan oleh beberapa bank syariah tersebut, bisa digunakan sebagai salah satu alternatif oleh nasabah eksportirimportir
ketika melakukan transaksi ekspor dan impor yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan bertambahnya penggunaan LC syariah, tentunya akan berpengaruh
terhadap perbankan syariah dari segi finansial dan perluasan hubungan jaringan dengan perbankan luar negeri. Negara OKI terdiri dari negara-negara timur
tengah yang kaya, sehingga dengan adanya hubungan perbankan syariah Indonesia dengan kawasan timur tengah tersebut, bisa mendorong serta
38
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional Ciputat: CV. Gaung Persada, 2006, Ed. 3, h. 208 dan 221.
meningkatkan investasi para investor timur tengah ke dalam negeri. Jika sebagian dari jumlah ekspor dan impor dengan negara OKI menggunakan LC yang
diterbitkan oleh perbankan syariah, tentunya juga akan berpengaruh besar terhadap eksistensi perbankan syariah di Indonesia.
4. Keuntungan Penggunaan Dinar dalam Perdagangan Bilateral Indonesia