Penerapan Dinar dalam Perdagangan Bilateral Indonesia

e. Penggunaan dinar dalam perdagangan internasional akan mengurangi sovreignty kekuasaan. Dengan sistem perdagangan uang fiat saat ini telah memberikan peluang dan ruang kepada negara-negara maju untuk menguasai perekonomian dunia dan memperbesar jurang antara negara kaya dengan negara miskin. Penggunaan dinar akan mengurangi ketergantungan negara berkembang dan negara miskin terhadap perekonomian negara maju, mengingat sebagian besar sumber daya alam di dunia ini berada di negara- negara berkembang.

B. Peluang Dinar dalam Perdagangan Bilateral Indonesia

1. Penerapan Dinar dalam Perdagangan Bilateral Indonesia

Menggunakan dinar sebagai alat transaksi perdagangan ekspor dan impor merupakan suatu potensi yang bisa diterapkan dalam perdagangan luar negeri Indonesia. Ada beberapa alasan dan faktor pendukung yang menjadikan dinar memiliki potensi untuk bisa diterapkan dalam perdagangan luar negeri Indonesia, antara lain: Pertama , Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia. Kondisi Indonesia sebagai salah satu negara muslim dan dinar sebagai mata uang yang ada dalam syariah islam akan memudahkan dalam mengimplementasikan dinar sebagai uang yang akan digunakan dalam transaksi luar negeri. Kedua , Indonesia adalah salah satu negara anggota OKI. Perdagangan Indonesia dengan negara OKI telah mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan adanya surplus perdagangan yang diperoleh Indonesia. Kawasan kerjasama negara OKI merupakan kawasan yang memiliki potensi yang cukup besar, karena sebagian sumber daya alam berada di negara muslim. Melakukan perdagangan dengan negara OKI tidak hanya memenuhi kebutuhan dan keperluan setiap negara semata, tetapi juga akan berpengaruh kepada persatuan dan kesatuan umat islam yang ada di dunia ini. 32 Ketiga , Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dan merupakan salah satu negara yang memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap peran dolar untuk bisa melakukan transaksi ekspor dan impor dengan mitra dagangnya. Keempat , ketergantungan terhadap dolar dan uang fiat lainnya akan berisiko terhadap perdagangan internasional Indonesia. Karena dolar dan uang fiat lainnya adalah uang kertas biasa yang setiap saat bisa terdevaluasi, terdepresiasi, dan berfluktuasi serta sangat rentan terjadi inflasi, spekulasi dan arbitrasi. Aktivitas keuangan tersebut tentunya akan mempengaruhi harga dan nilai uang fiat yang berlaku di pasar internasional yang akan berdampak pada nilai tukar mata uang domestik Indonesia. Kelima , dalam perdagangan bilateral, jumlah yang harus dibayarkan adalah sebesar defisit yang dialami oleh setiap negara peserta. Surplus perdagangan yang 32 M. Luthfi Hamidi, Gold Dinar Sistem Moneter Global yang Stabil dan Berkeadilan Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2007, Cet. 1, h. 17. diperoleh Indonesia merupakan potensi yang besar untuk bisa menerapkan dinar, khususnya dengan negara-negara muslim sebagai mitra dagangnya. Keenam , sistem perdagangan bilateral dengan dinar akan melibatkan peran serta industri perbankan yang terdiri dari bank sentral dan perbankan komersial. Indonesia adalah negara yang memiliki dual banking system yaitu perbankan konvensional dan perbankan syariah. Dengan adanya peran dari kedua industri perbankan tersebut diharapkan bisa membantu dan mempermudah penggunaan dinar sebagai alat transaksi ekspor dan impor. Selain beberapa faktor di atas, salah satu faktor yang mendukung penggunaan dinar sebagai alat transaksi perdagangan internasional Indonesia adalah jumlah cadangan emas Indonesia yang dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 lalu, jumlah cadangan emas Indonesia sebesar 1,75 milyar dolar. Cadangan emas yang dimiliki Indonesia ini akan bisa dijadikan sebagai cadangan awal dan jaminan untuk bisa melakukan perdagangan bilateral dengan sistem dinar. Tabel 4.2 Jumlah Cadangan Emas Indonesia Juta USD Tahun Jumlah 2001 761 2002 768 2003 1070,96 2004 1284,30 2005 1316,33 2006 1583,25 2007 1750,89 Sumber: Bank Indonesia

2. Regulasi tentang Penerapan Dinar dalam Perdagangan Bilateral