27
2. Sejarah Pemantauan Gempa di Indonesia
Sejarah Pemantauan Gempa di Indonesia sudah dimulai sejak 1898. Kala itu pemerintah Hindia Belanda mengawalinya dengan Seismograf mekanik ewing.
Pada tahun 1908, Belanda menambahnya dengan seismograf wiechert komponen horizontal, dan 20 tahun kemudian dilengkapi dengan seismograf wiechert
komponen vertical. Seismograf model awal ini dipasang di Jakarta, Medan, Bengkulu dan Ambon. Delapan tahun setelah Indonesia merdeka, jaringan
pemantau gempa ini ditambah dengan seismograf elektromagnetik sprengnether. Secara bertahap seismograf tipe ini dipasang di Ambon. Inilah seismograf pertama
di tanah air. Sesuai dengan kebutuhan zaman, peralatan dan jaringan tersebut masih
terus menerus disempurnakan. Salah satu perkembangan yang cukup menarik terjadi pada tahun 1974, yakni ketika UNDP-UNESCO turut serta dalam
pengembangan seismologi. Proyek ini meliputi standarisasi seismograf, proses pengolahan data, dan pengembangan jaringan pemantau. Perkembangan yang
sangat signifikan itu ditandai dengan pemasangan seismograf periode pendek komponen Z di 27 stasiun pemantau di Indonesia.
Lima belas tahun kemudian BMG menyempurnakannya dengan sistem telematri di 28 stasiun pemantau. Ke dua puluh delapan ini selanjutnya
dikelompokkan ke dalam lima wilayah, yang masing-masing memilki pusat gempa bumi regional regional seismological center. Dengan sistem pemantauan secara
28
real time yang dipusatkan di Jakarta sebagai pusat gempa bumi nasional national seismological center. Jaringan inilah yang masih beroperasi sampai saat ini.
Dalam perjalanannya, jaringan dan peralatan itu pun masih terus menjalani penyempurnaan. Antara 1997-2001, misalnya Jepang melengkapinya dengan
seismograf jenis broadband di 23 stasiun. Dan antara 2001-2006, mereka melanjutkan pemasangan peralatan yang sama di 22 stasiun. Perkembangan juga
ditandai dengan didirikannya sistem pemantauan seismik nasional, 3 pusat seismik regional mini di Padang Panjang, Kepahyang, Palu dan pemasangan 15 digital
strong-motion eccelerograph.
3. Ancaman Gempa Bumi