64 Dapat disimpulkan bahwa akses naskah kuno di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Provinsi Sumatera Barat hanya dilakukan di perpustakaan. Naskah kuno tidak boleh dipinjam. Dari pernyataan informan I
2
dan I
3
terdapatnya perbedaan mengenai layanan naskah kuno melalui internet akan tetapi layanan tersebut masih
belum dilaksanakan, yang dapat diakses melalui web perpustakaan hanya daftar judul naskah yang ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
tahun 2008-2014. Untuk informasi naskah kuno secara utuh belum ada di layankan di web perpustakaan. Hal ini dapat di lihat pada gambar berikut:
Gambar 4.10 Website Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat
4.1.2.7 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia SDM yang melakukan konservasi serta transformasi digital naskah kuno Minangkabau dan pengembangan SDM di Badan Perpustakaan
dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat dapat dilihat dari wawancara berikut:
65 I
2
: “Ada 5 orang staf termasuk kepala bidangnya, saya sendiri juga termasuk untuk menanganani, berarti ada 6 orang.”
I
4
: “Kalau di badan perpustakaan tidak secara khusus, sebenarnya yang mendapat amanah Gubernur sebagai instansi pemerintah provinsi adalah
bagian deposit dan pemeliharaan, stafnya sampai sekarang belum ada yang khusus untuk menangani masalah digital. Jadi untuk pengerjaan
digital masih dibantu oleh tim dari FIB Unand. Naskah di foto dan digitalkan untuk menyelamatkan isinya. Fisiknya juga perlu diselamatkan
badan perpustakaan punya staf yang menangani secara khusus, tapi untuk pendigitalan tidak punya. Proses pengambilan gambar dilakukan oleh 2
orang, untuk eksekusi satu, untuk yang menyusun view-nya, miring atau tidak miringnya, pas atau tidaknya.”
I
1
: “Ada pelatihan khususnya. Biasanya dari Perpusnas mengadakan pelatihan-pelatihan khusus untuk perawatan naskah kuno. Pelatihan
tersebut bagian dari pengembangan tersebut. Badan Perpustakaan dan Kearsipan selain menyiapkan anggaran untuk perawatan, untuk
peningkatan sumber daya manusianya dianggarkan. Perpusnas dalam hal ini mempunyai tanggung jawab untuk pelatihan tersebut, karena di
Sumatera Barat punya kewenangan sendiri untuk pelatihan yang hanya 3 hari boleh dilatih oleh SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah
selebihnya tanggung jawab diklat. Sementara diklat belum mengadakan untuk latihan-latihan spesifik seperti ini.
66 Menurut Kabid Pengamatan dan Pelestarian Bahan Pustaka Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat jumlah sumber daya manusia SDM yang ada sangat terbatas untuk menangani transformasi digital naskah kuno.
Dalam hal konservasi naskah kuno Minangkabau, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat memiliki 6 orang staf, tetapi dalam hal digitalisasi badan
perpustakaan tidak mempunyai staf khusus untuk menanganginya. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat bekerja sama dengan pihak FIB
Unand untuk mendigitalisasi naskah kuno Minangkabau. SDM yang dimiliki Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera
Barat sudah melakukan pelatihan khusus dalam pengembangan kapasitas SDM dengan target menjadikan SDM yang professional dalam bidangnya yang tentunya
dapat diandalkan dalam proses ke depannya. Akan tetapi penguasaan SDM dalam kegiatan transformasi digital belum dapat dikatakan mampu karena tim FIB Unand
yang mengerjakannya. SDM badan perpustakaan hanya bertugas untuk proses konservasi naskah kuno. Seharusnya Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi
Sumatera Barat juga melakukan pelatihan untuk transformasi digital naskah kuno, bukan hanya untuk konservasi saja, sehingga SDM menjadi lebih berpotensi di
bidang pelestarian naskah, baik itu pelestarian kandungan informasi maupun pelestarian fisik.
Transformasi digital naskah kuno Minangkabau di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat masih sedikit lambat mengingat keterbatasan
jumlah SDM dan kendala-kendala lain yang berkaitan dengan proses pengolahan alih
67 media baik dari naskah kuno yang sudah rusak serta terjadinya masalah teknis dan
peralatan.
4.1.2.8 Dana dan Anggaran