Gambaran Umum Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Lokasi dan Waktu Penelitian Pendekatan dan Metode yang Digunakan

31 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat

Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat adalah sebuah instansi Pembina Perpustakaan dan Kearsipan di Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 pada tanggal 21 Juli 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat. Keberadaan dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat tidak lepas dari Lembaga Perpustakaan dan Lembaga Kearsipan yang ada di Sumatera Barat. Pada awalnya Lembaga ini merupakan dua lembaga yang disatukan menjadi satu karena dikeluarkannya Peraturan Daerah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah KabupatenKota dam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dengan nama Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat yang dikepalai oleh Bapak Drs. Alwis. Pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat terdapat 47.005 jumlah buku terdiri dari 191.391 eksemplar. Selain itu juga pada bidang ini tersimpan 143 naskah yang telah didigitalisasi. Dari naskah yang telah didigitalisasi 32 termasuk juga naskah dalam bentuk tercetak yang terdiri dari 28 naskah, selebihnya hanya terdapat naskah dalam bentuk digital.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat Jl. Diponegoro No. 4 untuk perpustakaan dan Jl. Pramuka V No. 2 untuk kantor arsip. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan bulan April 2015.

3.3 Pendekatan dan Metode yang Digunakan

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Moleong 2006: 6 penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik atau analisis keseluruhan dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti berfikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena sosial melalui gambaran holistik dan memahami secara mendalam. 33

3.4 Data dan Sumber Data