Latar Belakang Surat Keterangan Penelitian Skripsi dari SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi

menyelenggarakan pendidikan yang baik dan merata bagi seluruh warganya.sebagaimana amanat konstitusi. 2 Dalam menilai keberhasilan penyelenggaraan lembaga pendidikan sekolah akan sangat bergantung kepada manajemen komponen-komponen pendukung pelaksanaan kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan sarana prasarana. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya pencapaian tujuan lembaga pendidikan sekolah, artinya bahwa satu komponen tidak lebih penting dari komponen lainnya. Akan tetapi satu komponen memberikan dukungan bagi komponen lainnya sehingga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan sekolah tersebut. 3 Komponen peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan kita, terlebih dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah, peserta didik merupakan subyek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan. Oleh karena itu keberadaan peserta didik tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan saja, akan tetapi harus merupakan bagian dari kebermutuan dari lembaga pendidikan sekolah Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mencapai keberhasilan pendidikan sekolah ialah dengan melakukan seleksi penerimaan siswa baru agar dapat memenuhi standar nasional pendidikan, adapun dalam proses seleksi calon siswa di haruskan mengikuti sejumlah tes yang telah direncanakan oleh sekolah. Sekolah dalam hal ini harus mampu melaksanakan strategi-strategi yang tepat dan benar agar pelaksanaan seleksi dapat berjalan sesuai harapan dan tujuan yang diinginkan. Acuan dasar dilakukannya proses seleksi penerimaan siswa baru pada berbagai jenjang pendidikan bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada waktu memasuki jenjang sekolah yang baru. Hal ini perlu dipertimbangkan karena kemampuan siswa sangat diperlukan di dalam proses belajar. Apabila 2 http:fai.uhamka.ac.idpost.php?dpost=124 Eman Suparman 3 Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 203 kemampuan dasar siswa tidak memadai, maka siswa tadi akan mengalami kesulitan dan merupakan hambatan dalam proses belaja, dan akibatnya output pendidikan tidak berkualitas. Oleh karena itu sekolah- sekolah sebaiknya melakukan seleksi masuk dengan melalui tes kemampuan akademik yang materinya berupa kemampuan dasar bagi mata pelajaran-mata pelajaran tertentu. Seleksi penerimaan siswa baru merupakan tindakan awal yang dapat dilakukan oleh sekolah sebagai salah satu bagian terpenting dalam pendidikan, agar dalam pelaksanaan pendidikan, sekolah dapat berfungsi secara efektif mencetak generasi depan yang menguasai IPTEK dan IMTAQ sebagaimana tujuan pendidikan kita, seleksi penerimaan siswa baru harus dipahami sebagai sebuah proses untuk memperoleh anak didik yang unggul dalam arti luas memiliki mutu yang baik. Tentunya terkait permasalahan diatas Henry Simamora pernah menyatakan dalam buku berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia STIE: YKPN, 2004. Hal 202 sebagai berikut: “Seleksi itu sendiri merupakan motivasi, jadi jika seseorang itu telah melalui proses seleksi, maka proses motivasi dengan sendirinya akan berjalan dengan baik yang disebabkan karena orang-orang tersebut telah mempunyai sikap dan prilaku yang baik atau unggul dan dengan sendirinya akan melakukan tugas mereka sesuai dengan system yang telah tertata”. 4 Penerimaan Siswa Baru PSB bagi sebuah satuan pendidikan adalah kegiatan yang amat penting karena merupakan kegiatan pertama dan mempunyai nilai strategis guna menjaring calon siswa yang berkualitas. Demikian halnya bagi SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, proses penerimaan siswa baru dijadikan strategi awal dalam menjaring calon siswa yang berkualitas secara akademik, memiliki kepribadian yang mantap, dan keimanan yang kuat, agar mereka dapat hidup dan bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya bersama orang lain ketika berada di luar sekolah. Perubahan sistem penerimaan siswa baru di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang sejak tahun ajaran 20082009 diupayakan agar kriteria yang ada selama ini sesuai dengan standar yang dinginkan oleh sekolah, agar siswa yang berperan 4 Henry Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia STIE: YKPN, 2004, Cet. 2, h. 202 sebagai input maupun output yang dihasilkan dalam proses pendidikan nantinya lebih berkualitas, karena dengan menjaring siswa baru yang berkualitas akan lebih memudahkan para guru maupun siswa untuk mengembangkan potensi dasar siswa, kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan analitis, kemampuan menyerap informasi, kemampuan adaptasi, daya juang, dan kepribadian yang baik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas input siswa baru, mulai tahun pelajaran 20082009 ditambahkan materi tes akademik yang meliputi tes bidang studi: Matematika. Calon siswa baru berasal dari MTs dan SMP negeri maupun swasta diutamakan dari lulusan SMP Muhammadiyah 22 Pamulang. Indikator kelulusan lebih menekankan pada potensi kecerdasan, potensi skolastik, dan akademik. Dengan demikian, diharapkan kualitas input lebih bagus sehingga proses pembelajaran dan lulusannya pun lebih berkualitas. Setelah didapatkan siswa yang unggul melalui proses seleksi di atas, sekolah juga perlu melakukan hal-hal yang sifatnya dapat mangasah kemampuan siswa sehingga pendidikan yang dilakukan oleh sekolah tersebut lebih bermutu, berdasarkan latarbelakang masalah di atas penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dengan menjadikannya sebagai fokus kajian penelitian yang berjudul Pelaksanaan Seleksi Penerimaan Siswa Baru di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.

B. Identifikasi Masalah

Dari berbegai masalah pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru yang ada, maka didapatkan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru yang

dilakukan pada berbagai jenjang pendidikan formal khususnya di tingkat SMA.

2. Kurang efektifnya sistem seleksi penerimaan siswa baru yang diterapkan

pada tingkat pendidikan menengah dan perguruan tinggi.

3. Masih ditemukan adanya diskriminasi dalam pelaksanaan seleksi

penerimaan siswa baru bagi sebagian calon siswa yang berasal dari kalangan kurang mampu.

C. Pembatasan Masalah

Karena begitu luasnya permasalahan yang ada mengenai hal ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang terjadi pada:

1. Pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru yang dilakukan harus mengacu

pada azas objektifitas, transparansi, akuntabilitas, tidak diskriminatif, efektif dan efisien.

2. Secara praktis pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru yang baik

membutuhkan tenaga-tenaga profesional, ketersediaan dana serta manajemen yang baik.

3. Upaya-upaya pencegahan pungutan liar harus segera dilakukan dalam

pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru pada berbagai jenjang pendidikan formal agar dapat memberikan kesempatan yang sama dalam bidang pendidikan bagi setiap warga negara usia sekolah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka didapatkan perumusan masalah yaitu, bagaimana pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru

yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang.

2. Untuk menemukan data dan informasi mengenai pelaksanaan seleksi

penerimaan siswa baru di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang.

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai syarat untuk meraih gelar S1 Strata satu UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya

sumber bacaan mengenai pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru di SMA Muhammadiyah 25 Pamulang.

3. Secara praktis skripsi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam

pelaksanaan seleksi penerimaan siswa baru di SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang.