E. Kendala-kendala Yang Dihadapi Dalam Proses Seleksi
Untuk dapat memperoleh input yang sesuai dengan kebutuhan, bukan hal yang mudah, sekolah harus menentukan kriteria khusus calon siswa yang seperti apa
yang akan diterima dalam sekolah tersebu. Banyak sekali serangakaian proses yang ditempuh terutama bagi peserta didik tersebut. Maka ditemukan banyak
tantangan dalam seleksi. Tantangan tersebut diantaranya: 1
Ketidaksesuaian suply terkait dengan ketersediaan calon, bila makin banyak pelamar, maka memungkinkan bagi lembaga untuk memilih yang
terbaik, tetapi hal ini juga berarti menambah pekerjaan administratif, memerlukan waktu yang lebih banyak, membutuhkan sumber daya yang
lebih banyak juga untuk melakukan proses seleksi, dan juga membutuhkan biaya yang lebih banyak hanya untuk proses seleksi.
2 Adanya halangan berupa ethis etika dalam hal ini, terjadi kesetaraan
jender berkaitan dengan sarana lalu adanya family sistem, dimana beberapa pelamar yang mempunyai koneksi ”dimudahkan” oleh orang di
dalam lembaga untuk masuk ke lembaga tersebut. Di Indonesia, sudah sering ditemukan adanya unsur KKN dalam proses seleksi, adanya
sogokan, surat sakti, maupun letkol dan letjen lewat kolong, lewat jendela. Untuk beberapa lembaga, tidak terdapat transparansi dalam hasil
seleksi, hal ini dapat membuat beberapa calon menjadi kurang puas. Terkadang seleksi pun hanyalah sebuah formalitas, dalam hal ini
calonpelamar sebenarnya sudah dipastikan masuk lembaga tersebut, tetapi test seleksi masih tetap dilakukan.
3 Lalu hambatan yang terakhir adalah kondisi organisasi organisasional
dimana organisasi yang melakukan proses seleksi memiliki keterbatasan sarana, pembiayaan, dan alokasi sehingga terkadang proses seleksi tidak
berjalan maksimal.
46
Selain faktor-faktor di atas, dalam pelaksanaan manajemen sumber daya manusia setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu rekutmen, seleksi
dan orientasi. Dalam rekutmen semakin besar jumlah pelamar, akan memudahkan
46
http:karisma0512.wordpress.comcategorymanajemen-peserta-didik
untuk memilih pelamar yang berkualitas tinggi. Akan tetapi pada kenyataan fakta di lapangan, hal tersebut sulit terwujud karena yang terjadi walaupun pelamar
banyak, karena untuk mendapatkan pelamar yang sesuai dengan harapan organisasi tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Hal tersebut disebabkan pula oleh adanya faktor-faktor lain yang dihadapi dalam melaksanakan proses seleksi, walaupun penyeleksi melakukannya dengan
amat baik, karena yang menjadi objek dari seleksi adalah manusia yang pada dasarnya memiliki perbedaan antara satu dan lainnya.
Adapun menurut Mutiara Sibarani Panggabean dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam proses seleksi
antara lain: tolak ukur, penyeleksi, dan pelamar.
47
1 Tolak ukur
Tolak ukur adalah kesulitan untuk menentukan standar atau tolak ukur yang akan dipergunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara obyektif.
Misalnya, mengukur kejujuran atau kesetiaan. Bobot nilai yang diberikan sering berdasarkan pada pertimbangan subjektif saja, karena tolak ukur yang digunakan
mengandung prinsip yang sama terhadap para pelamar yang datang dengan latar belakang yang berbeda-beda.
2 Penyeleksi
Kesulitan untuk mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur, dan objektif penilaiannya, merupakan salah satu faktor yang seringkali dihadapi
dalam pelaksanaan seleksi. 3
Pelamar Untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar bukanlah perkara yang
mudah, karena mereka selalu berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik saja tentang dirinya sedangkan hal-hal yang kurang baik
disembunyikan. Hal ini terjadi karena pelamar adalah manusia yang mempunyai pikiran, kepintaran dan keahlian untuk mengelabuhi penyeleksi.
47
Mutiara Sibarani Panggabean, Manajemen Sumber Daya Manusia…, h. 33
KERANGKA BERPIKIR
Henry Simamora dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa seleksi adalah proses dimana sebuah organisasi, lembaga atau
perusahaan memilih dari kelompok pelamar, orang atau orang-orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang
ada pada saat ini. Adapun menurut Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan dalam bukunya Administrasi Pendidikan menjelaskan bahwa yang dimaksud
dengan sistem penerimaan siswa baru ini adalah, “Cara-cara, jalan-jalan atau teknik-teknik yang digunakan untuk menyeleksi siapa-siapa diantara para calon
siswa yang akan diterima sebagai siswa baru. Penerimaan Siswa Baru adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah
mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh sekolah itu. Dari beberapa uraian di atas, maka dapatlah difahami bahwa seleksi penerimaan siswa
baru merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi atau lembaga untuk memilih atau menyeleksi sejumlah orang yang telah memenuhi
kriteria untuk menduduki posisi dalam waktu dan keadaan tertentu.