Pendalaman Arsitektur tropis Pendalaman Desain

Toilet 30 m2 TSS 30.00 m 2 Security 9 m2 TSS 9.00 m 2 Sub Total 115.00 m 2 Sirkulasi 30 34.50 m 2 TOTAL 149.50 m 2 149.50 m 2 TOTAL LUAS Tabel 5.1 Program Ruang Hotel Resort

5.9. Pendalaman Desain

Pada tugas akhir mahasiswa diwajibkan untuk menentukan pendalaman tema apa yang digunakan dalam perancangan Arsitektur. Pada proyek Hotel Resort Putri Naga ini memilih pendalaman tema Arsitektur Modern Tropis. Hal ini disebabkan pembangunan hotel sangat berhubungan dengan kondisi alam sekitar yang termasuk daerah tropis kering, ditambah lagi dengan letak bangunan yang berada pada puncak bukit yang berbatasan langsung dengan pantai dan laut. Dan bangunan penduduk setempat juga merupakan tipe – tipe bangunan tropis, sehingga wujud bangunan hotel ini tidak dirasa asing oleh penduduk setempat.

5.9.1. Pendalaman Arsitektur tropis

Pendekatan arsitektur tropis merupakan unsure utama dalam proses perancangan proyek ini. Hal ini untuk menjaga keharmonisan antara bangunan hotel dengan kondisi lingkungannya sehingga memberikan sentuahan alami pada bangunan sekaligus tapaknya. A. Pendekatan Pengguna Pendekatan ini digunakan karena sangat perlu bagi perancang untuk mengetahui keingingan yang dibutuhkan bagi yang akan menggunakan atau menghuni desain hotel ini. Pengguna utama adalah para tamu yang menginap di hotel ini, para pendatang yang menginginkan suatu suasana liburan yang santai dan nyaman Universitas Sumatera Utara serta menyenangkan. Diharapkan ada suatu tambahan suasana yang berbeda dan khas yang dimiliki hotel ini. Karena itu konsep yang dinamis digunakan dalam proses desain hotel ini. Konsep dinamis ini diterapkan pada bentuk denah bangunan yang merupakan dari bentuk dasar lingkaran yang terpecah-pecah, sehingga memeberikan ruang – ruang terbuka pada sisi tertentu pada bangunan yang kemudian dimanfaatkan untuk keluar masuknya udara dan cahaya secara alami. Penerapan bentuk lingkaran ini tidak hanya diterapkan pada bangunan utama dan pendukung saja namun juga pada area cottage dan restoran sea food, dengan transformasi bentuk yang berbeda-beda yang bertujuan menambah keharmonisan tiap massa didalam tapak ini. B. Pendekatan Arsitektur. 1. Pelindung Matahari Apabila posisi bangunan pada arah Timur dan Barat tidak dapat dihindari, maka pandangan bebas melalui jendela pada sisi ini harus dihindari karena radiasi panas yang langsung masuk ke dalam bangunan melalui bukaankaca akan memanaskan ruang dan menaikkan suhutemperatur udara dalam ruang. Di samping itu efek silau yang muncul pada saat sudut matahari rendah juga sangat mengganggu. Gambar di bawah adalah elemen arsitektur yang sering digunakan sebagai pelindung terhadap radiasi matahari solar shading devices. 1 Cantilever Overhang 2 Louver Overhang Horizontal 3 Panels atau Awning 4 Horizontal Louver Screen Universitas Sumatera Utara 1 dan 2 Efektif digunakan pada bidang bangunan yang menghadap Utara –Selatan 3 dan 4 Efektif digunakan pada bidang bangunan yang menghadap Timur-Barat juga mengurangi efek silau pada saat sudut matahari rendah 5 Egg Crate kombinasai elemen horizontal dan vertikal 6 Vertical Louver bisa diputar arahnya 5 dan 6 Paling Efektif digunakan pada bidang bangunan yang menghadap Timur- Barat. Berfungsi juga sebagai ‘Windbreak’, penting untuk daerah yang mempunyai ‘banyak’ angin. Tabel 5.2 Jenis Shading Matahari 2. Elemen Lansekap - Vegetasi Di samping elemen arsitektur, elemen lansekap seperti pohon dan vegetasi juga dapat digunakan sebagai pelindung terhadap radiasi matahari. Keberadaan pohon secara langsungtidak langsung akan menurunkan suhu udara di sekitarnya, karena radiasi matahari akan diserap oleh daun untuk proses fotosintesa dan penguapan. Efek bayangan oleh vegetasi akan menghalangi pemanasan permukaan bangunan dan tanah di bawahnya. Lippsmeier memperlihatkan suatu hasil penelitian di Afrika selatan, pada ketinggian 1m di atas permukaan perkerasan beton menunjukkan suhu yang Universitas Sumatera Utara lebih tinggi sekitar 4°C dibandingkan suhu pada ketinggian yang sama di atas permukaan rumput. Perbedaan ini menjadi sekitar 5°C apabila rumput tersebut terlindung dari radiasi matahari. Pohon dan tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengatur aliran udara ke dalam bangunan. Penempatan pohon dan tanaman yang kurang tepat dapat menghilangkan udara sejuk yang diinginkan terutama pada periode puncak panas. Menurut White R.F dalam Concept in Thermal Comfort, Egan, 1975 kedekatan pohon terhadap bangunan mempengaruhi ventilasi alami dalam bangunan. Gambar 5.7. Sirkulasi Angin Pohon berjarak 1,5 m dari Bangunan Pohon berjarak 3 m dari Bangunan Pohon berjarak 9 m dari Bangunan, gerakan udara di dalam bangunan semakin besarbaik. - Unsur Air Untuk memodifikasi udara luar yang terlalu panas masuk ke dalam bangunan dapat dilakukan dengan membuat air mancur di dalam bangunan. Keberadaan air akan menurunkan suhu udara di sekitarnya karena terjadi penyerapan panas pada proses penguapan air. Selain menurunkan suhu udara, proses penguapan akan menaikkan kelembaban. Untuk daerah iklim tropis basah seperti di Indonesia yang memiliki kelembaban yang tinggi maka peningkatan kelembaban harus dihindarkan. Oleh sebab itu penggunaan unsur air harus mempertimbangkan adanya gerakan udara angin sehingga tidak terjadi peningkatan kelembaban. C. Pendekatan Lingkungan sekitar. Cara yang dapat dilakukan untuk dapat menyesuaikan rancangan bangunan dengan kondisi alam sekitar . misalnya: Universitas Sumatera Utara - Mengurangi adanya dinding sekat pembatas ruangan. Ruangan yang menyatu untuk berbagai fungsi, contohnya ruang tamu dan ruang keluarga tidak dipisahkan dengan dinding menjadi dua ruang. Tetapi cukup dengan variasi perbedaan ketinggian lantai atau menggunakan partisi yang tidak permanent. - Rancang dengan ventilasi pada bagian depan, belakang, samping kiri dan samping kanan dinding bangunan. Ventilasi ini akan berfungsi sebagai jalur masuk dan keluarnya aliran sirkulasi udara. - Rancang bangunan dengan ventilasi dibagian dinding sopi-sopi. Ventilasi pada sopi-sopi berfungsi sebagai aliran masuk dan keluarnya udara pada ruang diantara plafond dan genting ruang loteng. - Pilihlah bahan atap yang dapat melindungi dan menyerap panas sinar matahari dengan baik.rancangan Bangunan atas seperti genting yang terbuat dari tanah liat atau keramik adalah salah satu bahan yang baik untuk meredam panas. Selain itu, dibawah penutup atap anda dapat menambahkan lembaran bahan insulator. - Rancangan bangunan agar dinding terluar dari rumah memiliki jarak kosong dengan dinding pagar halaman. - Rancang bangunan rumah dengan ketinggian plafond agar melebihi dari 3 meter. Ketinggian plafond ini akan menghambat proses pemanasan yang terjadi didalam ruangan. panas yang ada akan dapat cepat dinetralisir oleh aliran angin yang masuk. - Warna dan tekstur eksternal akan mempengaruhi radiasi sinar matahari yang diterima bangunan. Karakteristik permukaan mepengaruhi transmisi panas dalam bangunan. Warna permukaannya akan mempengaruhi nilai pemantulan dan panas yang diserap. Dalam hal ini tekstur yang kasar pada permukaan akan meningkatkan area reradiasi. Sedangkan permukaan datar yang halus akan lebih reflektif dan meminimalkan panas yang diterima. - Konstruksi rumah dengan taman yang ditanami dengan pohon yang rindang. Pola vegetasi akan mempengaruhi pergerakan udara, radiasi, kelembaban, dan terang langit. Tanaman, semak-semak, dan pohon menyerap radiasi pada proses fotosintesis, mendinginkan lingkungan di sekitarnya. Vegetasi juga bisa memaksimalkan angin dan meningkatkan tingkat kelembaban - Vegetasi ini akan dapat menahan terik sinar matahari secara langsung dan menahan partikel-partikel debu. Ken Yeang mengatakan bahwa seharusnya Universitas Sumatera Utara terjadi hubungan antara inorganic material dan organic material. Dalam hal ini inorganic material berarti bangunan, dan organic material berarti tanaman. - Gunakan bahan penutup jendela yang dapat mengurangi kekuatan sinar matahari. Contohnya adalah penggunaan kaca film atau vertical blind. atau dapat juga digunakan kanopi untuk melindungi sinar matahari sehingga sinar matahari dapat langsung tertahan oleh adanya kanopi. - Perhatikan penempatan tampak muka rumah Fasade yang disesuaikan dengan arah datang sinar matahari. Ada baiknya tampak rumahKonstruksi Bangunan tidak langsung menghadap kearah datangnya matahari. paling arah tampak rumah adalah 45-90 derajat dari arah datangnya sinar matahari ketika terbit. - Kapasitas panas dinding paling baik adalah yang memiliki termal lag yang bisa menyebabkan re-radiasi di malam hari. Selain itu juga bisa mencegah rusaknya material karena kelembaban. Material konstruksi seharusnya bukan material yang menyimpan panas.

5.9.2. MaterialBahan Bangunan