56
secara independen dari pengaruh Ikhwanul Muslimin. Langkah diplomasi yang dilakukan AS adalah usaha untuk menyingkirkan pengaruh Ikwanul Muslimin
terhadap Mursi.
118
2. Kepentingan Ekonomi AS di Mesir
Kebijakan luar negeri yang dijalankan oleh pemerintah AS terhadap Mesir bertujuan untuk mencapai kepentingan nasionalnya di negeri itu. Salah satu
kepentingan AS yaitu motif ekonomi. Meskipun Mesir tidak memiliki sumber kekayaan minyak yang besar seperti negara-negara Teluk akan tetapi Mesir
termasuk negara penghasil minyak. Pada tahun 2009 Mesir dan AS menandatangai persetujuan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi dan gas alam
senilai 30 juta dolar Amerika di negeri itu.
119
Perusahaan Minyak Apache Amerika Serikat dan Perusahaan Minyak Mesir milik negara serta Perusahaan Minyak Tharwa Mesir menandatangai persetujuan
senilai 30 juta dolar Amerika untuk eksplorasi dan eksploitasi 14 sumur minyak dan gas yang terletak di gurun bagian barat Mesir. Mesir menjadi negara
penghasil dan pengekspor energi yang penting bagi AS, penghasilan dari ekspor energi menjadi salah satu sumber penting devisa negara tersebut.
120
118
Gregory Aftandilian Egypt’s New Regime and The Future of The US-Egyptian Strategic Relationship US
Army War College, 2013, hal.10
119
CRI online Mesir dan AS Tandatangai Persetujuan Eksploitasi Migas dapat dilihat di http:indonesian.cri
.cn201200908221s100636.htm diakses pada 25 April 2015
120
CRI online Mesir dan AS Tandatangai Persetujuan Eksploitasi Migas diakses pada 25 April 2015
57
Apache Corporation adalah investor terbesar Amerika di Mesir, perusahaan
ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas. Pada tahun 2012 total investasi sahamnya mencapai US 8 miliar. Apache memegang lebih
dari 11 juta gross hektar atau sekitar sepertiga dari wilayah di Western Desert. Perusahaan minyak Amerika lainnya di Mesir adalah Devon, Amerada Hess, IPR,
Merlon, Pan Pacific dan El Paso.
121
Menurut Departemen Energi AS, selama ini Mesir memiliki cadangan gas alam sebesar 77 trilium kubik feet atau 2,18 triliun meter kubik. Jumlah cadangan
gas yang besar itu menjadikan Mesir sebagai produsen utama gas di wilayah mediterania. Mesir juga mengekspor gas 650 miliar kubik feet sepanjang 2009
dan 30 persen diantaranya melalui El Arish-Ashkelon menuju Israel atau disalurkan melalui Yordania, Suriah dan Lebanon.
122
Stabilitas Mesir juga dapat mempengaruhi kepentingan ekonomi AS di kawasan tersebut. AS berusaha menjaga stabilitas Mesir yang salah satunya
bertujuan untuk mengamankan kepentingan-kepentingan ekonominya di negeri ini seperti keamanan Terusan Suez.
Terusan Suez merupakan wilayah paling penting bagi AS karena merupakan jalur distribusi minyak mentah dunia. Hampir dua juta
barel minyak dunia perhari didistribusikan melalui kanal tersebut. Situasi yang
121
American Chamber of Commerce in Egypt Trade Resourses Egypt-US Relation dapat dilihat di http:www.amcham.org.egresources_
publicationsTrade_Resourcesegypt_us_relationsdefault.asp?tab=3 diakses pada 15 Mei 2015
122
Bloomberg Egyptian Gas to Israel, Jordan May Halt for Two Weeks dapat dilihat di http:www.bloomberg.comnewsarticles2011-02-05egypt-gas-pipeline-feeding-israel-explodes-in-sinai-
desert-arabiya-says diakses pada 29 Juni 2015
58
terjadi di Mesir akan berpengaruh terhadap harga minyak dunia, apalagi jika kanal tersebut ditutup, maka pasokan minyak dari Timur Tengah ke Barat termasuk ke
AS akan membutuhkan lebih banyak waktu. Karena Jalur Suez membuat kapal- kapal tanker menghemat jarak hingga 10 ribu km.
123
Dari segi jumlah penduduk, Mesir merupakan negara dengan populasi terpadat dibandingkan negara-negara Arab lainnya. Populasi penduduk yang padat
ini menjadikan Mesir sebagai pasar yang besar bagi AS. Mesir adalah rumah investasi yang signifikan bagi AS terutama setelah penemuan cadangan gas yang
cukup besar di Mesir.
124
Sementara itu, investasi modal non-minyak AS di Mesir 49 adalah perusahaan manufaktur di bidang teknik, farmasi dan tekstil. Diantara investasi
besar AS yaitu 3M, American Standard, Coca-Cola, Colgate-Palmolive, General Motors, Gillette, Johnson Johnson, Pepsico, Pfizer, Proctor Gamble, Bristol-
Myers, Squibb dan Xerox. Layanan sektor penting lain bagi investasi AS di Mesir mencapai 23 dari modal saham AS di Mesir.
125
123
Foreign Affairs Why Suez Still Matters:The Canal that Holds the United States and Egypt Together dapat dilihat di
https:www.foreignaffairs.comarticlesmiddle-east2013-12-03why-suez-still-matters diakses pada
29 Juni 2015
124
CRF Strengthening the U.S.-Egyptian Relationship dapat dilihat di http:www.cfr.orgegyptstrengthening
-us-egyptian-relationship-cfr-paperp8666 Diakses pada 15 Mei 2015
125
American Chamber of Commerce in Egypt Trade Resourses Egypt-US Relation diakses pada 15 Mei 2015
59
Faktor Eksternal 1. Kemenangan Muhammad Mursi sebagai Presiden Mesir dari
Ikhwanul Muslimin.
Revolusi yang terjadi di Mesir pada tahun 2011 berhasil mengakhiri pemerintahan Husni Mubarak. Sebagaimana yang terjadi di Iran, revolusi Mesir
dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan rakyat akan ketidakmampuan pemerintahan Presiden Husni Mubarak dalam mengatasi persoalan kemiskinan, pengangguran,
serta terbatasnya akses dalam menyampaikan aspirasi.
126
Setelah melalui berbagai protes dan demonstrasi, akhirnya perjuangan rakyat Mesir menuai keberhasilan dengan mundurnya Mubarak pada tahun 2011.
Pasca jatuhnya Mubarak, pemerintahan sementara Mesir langsung mengadakan pemilihan umum untuk menentukan presiden terpilih. Pemilihan umum Mesir
sendiri berjalan dalam dua putaran. Pada putaran pertama Muhammad Mursi dan Ahmad Syafiq berhasil mengungguli calon-calon lainnya sehingga berhak maju
ke putaran kedua. Pada putaran kedua, Muhammad Mursi akhirnya mengalahkan Ahmad Syafiq dan berhak menjadi Presiden Mesir selama lima tahun ke depan.
127
Terpilihnya Muhammad Mursi sebagai Presiden Mesir menjadi tantangan baru bagi AS yang dapat mempengaruhi hubungan kedua negara. Sokongan kuat
Ikhwanul Muslimin di belakang Presiden Mursi mampu mempengaruhi arah kebijakan luar negeri Mesir untuk lebih kontra dengan Israel dan negara-negara
126
A. Tamburaka, Revolusi Timur Tengah: Kejatuhan Para Penguasa Otoriter di Negara-Negara Timur Tengah
, Yogyakarta: Narasi, , 2011, hal. 69.
127
Aljazeera Celebration in Egypt as Morsi declared winner
dapat dilihat di http:www.aljazeera.com
newsmiddleeast201206201262412445190400.html diakses pada 29 Juni 2015
60
Barat, terutama AS. Kemenangan Ikhwanul Muslimin pada pemilihan umum Mesir memberikan bayangan akan terjadinya perubahan ekstrim politik luar
negeri Mesir terhadap AS,
128
sebagaimana yang pernah dialami oleh Kuba dan Iran.
Fenomena revolusi Kuba pada 1959 dan Iran pada tahun 1979 merupakan dua contoh relevan terkait efek revolusi terhadap perubahan politik luar negeri.
Revolusi yang terjadi di Kuba berawal dari ketidakpuasan rakyat Kuba akan kediktatoran pemerintahan Presiden Fulgencio Batista yang dekat dengan AS.
Pada akhirnya, Presiden Batista digulingkan dan digantikan oleh Fidel Castro yang berhalauan sosialis. Di bawah kepemimpinan Castro, politik luar negeri
Kuba terhadap AS mengalami perubahan drastis. Perubahan tersebut dapat dilihat dari kebijakan Kuba dalam melakukan nasionalisasi perusahaan asal AS yang
berujung pada putusnya hubungan diplomatik kedua negara.
129
Revolusi Iran pecah menyusul ketidakpuasan rakyat Iran akan kepemimpinan Mohammad Reza Shah Pahlevi yang dinilai terlalu otoriter dan
dekat dengan AS.
130
Pemerintahan Pahlevi pada akhirnya tumbang dan digantikan oleh pemerintahan baru yang berlandaskan teologi Islam Syiah di bawah komando
Ayatullah Khomeini.
131
Pergantian rezim pemerintahan pasca revolusi segera
128
Carnegie Endowment for International Peace President Morsi’s Effect on Egyptian Foreign Policy dapat
dilihat di http:carnegieendowment.org20120927president-morsi-s-effect-on-egyptianforeign-policydyom
diakses pada 29 Juni 2015
129
Bbc.com timeline: US-Cuba relations
dapat dilihat di http:www.bbc.comnewsworld-latin-america-
12159943 diakses pada 29 Juni 2015
130
A.M. Ansari, Supremasi Iran: Poros Setan atau Superpower Baru?, Jakarta: Zahra, 2008, hal. 77.
131
M.M.J. Fischer, Iran: From Religious Dipute to Revolution, Wisconsin: The University of Wisconsin Press, 2003, hal. 212.
61
diikuti oleh perubahan ekstrim politik luar negeri Iran terhadap AS. Indikator perubahan tersebut dapat dilihat dari pemutusan hubungan diplomatik dengan AS
tidak lama setelah Khomeini berkuasa. Ini merupakan hal yang sangat kontras, mengingat selama beberapa dasawarsa sebelumnya AS merupakan sekutu dekat
Iran.
132
Muhammad Mursi merupakan sosok presiden yang berasal dari organisasi Ikhwanul Muslimin. Kelompok ini mempunyai rencana untuk menerapkan syariat
Islam di Mesir dan mendukung pendirian negara Palestina yang merdeka dari Israel.
133
Hal ini menjadi kekhwatiran bagi Barat termasuk Amerika Serikat terhadap pemerintahan baru Mesir di bawah presiden Muhammad Mursi yang
didukung oleh Ikhwanul Muslimin. Sementara pada pemerintahan Mubarak sangat dipengaruhi oleh Barat,
bahkan hampir semua kebijakannya bersifat kooperatif dengan Amerika Serikat.
134
Pada masa itu Mesir berkembang menjadi sekutu dekat Barat dan konsisten sebagai pendukung Amerika Serikat. Hal ini ditunjukkan dengan
dukungan Mesir pada Barat dan Amerika Serikat dalam konflik Israel-Palestina. Keadaan ini memicu banyak resistensi pada pemerintah Mesir, resistensi ini
secara konsisten dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin. Ikhwanul Muslimin adalah sebuah pergerakan yang secara konsisten tidak tunduk pada Barat khususnya
Amerika Serikat, hal ini disebabkan karena Ikhwanul Muslimin sangat simpatik
132
A.M. Ansari, Supremasi Iran: Poros Setan atau Superpower Baru?, hal.55
133
Bbc.com Profile: Egypts Muslim Brotherhood
dapat dilihat di http:www.bbc.comnewsworld-middle-
east-12313405 diakses pada 29 Juni 2015
134
Ashraf Khalil, Liberation Square: Inside the Egyptian Revolution and The Rebirth of A Nation. New York: St. Martin‟s Press. 2011., hal. 21
62
dan memberikan dukungan pada perjuangan Palestina dalam melawan pendudukan Israel yang merupakan sekutu Amerika.
135
Ide-ide penolakan imperialisme Barat dan pendudukan Israel atas Palestina berhasil menarik simpati rakyat Mesir terhadap Ikhwanul Muslimin. Hal ini
dilihat dari ruang eksistensi Ikhwanul Muslimin melalui kemenangannya dalam Pemilihan Umum Parlemen dan Pemilihan Presiden. Presiden Muhammad Mursi
adalah kader Ikhwanul Muslimin yang memenangkan pemilihan presiden demokratis setelah revolusi.
136
Kemenangan ini dicapai Ikhawanul Muslimin dengan upaya mengambil hati rakyat Mesir serta dukungan pada aksi massa dan
demontrasi tahun 2011 yang lalu. Pasca terpilihnya Mursi sebagai Presiden Mesir, Amerika Serikat
mewaspadai pemerintahan baru Mesir yang dipimpin oleh Muhammad Mursi. Namun AS tetap berusaha untuk menyeimbangkan semua kepentingannya dengan
cara mempertahankan hubungan dekat AS dengan militer Mesir. Pemerintahan AS mengancam akan menghukum pemerintahan Mursi jika tidak kooperatif
dengan AS dan segala bentuk kebijakannya.
137
Bentuk kekecewaan AS terhadap Mesir diawali ketika unjuk rasa para demostran anti Amerika di Kedubes AS di Kairo. Protes ini dilakukan sejumlah
kelompok Salafi Mesir dengan cara mengganti bendera AS dengan bendera warna
135
Benny Morris, One State, Two State: Resolving the IsraelPalestine Conflict. New Heaven: Yale University Press. 2009, hal. 32-33
136
AlJazeera. Com Celebration in Egypt as Morsi declared winner. Dapat dilihat di http:www.aljazeera.com newsmiddleeast201206201262412445190400.html
Diakses pada 15 Mei 2015
137
Jeremy M Sharp Egypt: Background and US Relations Congressional Research Service 13 September 2012; hal. 7.
63
hitam bertuliskan syahadat. Aksi ini bertepatan dengan sejumlah demonstrasi di beberapa negara mayoritas Muslim yang mengakibatkan terbunuhnya beberapa
warga negara AS termasuk Duta besar AS untuk Libya. Pemerintah Mesir tidak merespon secara aktif dan memberikan perlindungan kepada Kedutaan Besar AS.
Hal ini membuat Presiden Obama mendesak pemerintahan Mesir untuk responsif dalam melindungi kedutaan dan personil AS di negeri itu. Setelah kejadian itu,
Obama dilaporkan tidak menganggap Mesir sebagai sekutu maupun musuhnya.
138
Ini merupakan awal dari kebijakan AS di bawah pemerintahan Obama yang menyatakan bahwa Mesir bukan sekutu maupun musuh bagi AS. Hal ini
memperlihatkan bahwa AS tetap bersikap secara hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan luar negerinya terhadap Mesir. Bantuan luar negeri tahunan AS tetap
digunakan sebagai alat negosiasi dengan Mesir untuk tetap menjaga kepentingan- kepentingan strategisnya di wilayah itu.
2. Posisi Sentral Mesir di Timur Tengah.