Metode Penelitian. Hubungan Bilateral AS dan Mesir pada Era Kolonial

16 terusan Suez yang berfungsi sebagai jalur distribusi minyak dunia yang berasal dari Timur Tengah didistribusikan ke Eropa dan AS. 29

F. Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menyajikan data sebagai kata, gambar visual, suara atau objek, dan cenderung analisis deskriptif. 30 Ini bertujuan untuk membawa pandangan sistematis dan faktual berdasarkan fakta dari variabel dan relevansinya dalam isu-isu sosial untuk menjelaskan lebih dalam hal itu. Metode kualitatif didefinisikan sebagai metode yang digunakan untuk fenomena sosial dengan menganalisis perilaku manusia, kekuasaan, otoritas, emosi, listrik dan lain-lain. 31 Pengumpulan data dalam metode kualitatif dipisahkan dalam empat cara; observasi, wawancara, dokumen dan gambar visual. Sumber utama adalah sumber langsung termasuk dokumen, membaca buku, jurnal, majalah, surat kabar dan internet. 32 Penelitian ini penulis menggunakan studi pustaka sebagai argumen utama. Langkah-langkah dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data dengan menggunakan studi pustaka untuk mencari data tertulis yang mengacu pada kasus, beberapa literatur, surat kabar dan segala jenis informasi dari internet. 29 Rr. Leany Sulitiyawati Kepentingan AS terhadap Militer Mesir Jember: Skripsi, 2011, hal. 2. 30 W. Lawrence Newman, Basic of Social Research: Qualitative and Quantitative Approach Boston: Pearson Education, Inc, 2007, hal 326 31 W. Lawrence Newman, Basic of Social Reseach, hal. 328. 32 John W Creswell, Reseach design: Qualitative and Quantitative Approaches Thausan Oaks: Sage Publications, Inc, 1994, hal 24 17 Kemudian, data ini dikumpulkan dan dianalisa sesuai dengan hubungannya dengan tujuan penelitian ini yang akan menjawab pertanyaan penelitian yang ditujukan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Pertanyaan Penelitian C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian D. Tinjauan Pustaka E. Kerangka Teoretis 1. Konsep Kebijakan Luar Negeri. 2. Konsep Kepentingan Nasional 3. Konsep Geopolitik F. Metode Penelitian. G. Sistematika Penelitian

BAB II Hubungan Bilateral Amerika Serikat-Mesir

A. Hubungan Bilateral AS-Mesir Pada Era Kolonial B. Hubungan Bilateral AS-Mesir Pada Era Gamal Abdel Naseer C. Hubungan Bilateral AS-Mesir Pada Era Presiden Anwar Sadat D. Hubungan Bilateral AS-Mesir Pada Era Presiden Husni Mubarok

BAB III Kemenangan Muhammad Mursi dalam Pemilu Presiden Mesir Tahun 2012

18

A. Peran Ikhwanul Muslimin dalam Politik Mesir

B. Peran Militer dalam Politik Mesir

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemenangan Muhammad Mursi dalam Pemilu Presiden Mesir 2012 1. Kemenangan Partai Kebebasan dan Keadilan FJP dalam Pemilu Legislatif Mesir

2. Dukungan Kuat dari Ikhwanul Muslimin

3. Sikap Anti-Rezim Mubarak

BAB IV Analisa Kebijakan Luar Negeri AS terhadap Mesir pada Paruh Pertama pemerintahan Mursi di Mesir A. Kebijakan Luar Negeri AS terhadap Mesir pada Paruh Pertama Pemerintahan Muhammad Mursi di Mesir

B. Faktor Internal

1. Struktur Pemerintahan AS

2. Kepentingan Ekonomi AS di Mesir C. Faktor Eksternal 1. Kemenangan Muhammad Mursi sebagai Presiden Mesir dari kelompok Ikhwanul Muslimin. 2. Posisi Sentral Mesir di Timur Tengah D. Implikasi Kebijakan Luar Negeri AS di Mesir Terhadap Kawasan Regional Timur Tengah BAB V PENUTUP 19 BAB II HUBUNGAN BILATERAL AMERIKA SERIKAT-MESIR

A. Hubungan Bilateral AS dan Mesir pada Era Kolonial

Mesir adalah salah satu negara kawasan Timur Tengah yang memiliki hubungan baik dengan negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, sejak era kolonial hingga saat ini. Pada abad ke-19, Mesir merupakan sebuah provinsi semi otonom di Kekaisaran Ottoman yang mengalami kemunduran kemudian ditopang oleh kerajaan Inggris. Saat itu, Mesir menjadi wilayah yang berharga bagi Inggris dan Perancis, karena hasil pertanian yang melimpah, pasar domestik yang besar, serta lokasinya yang sangat strategis antara Laut Tengah dan Laut Merah. Inggris juga melihat Mesir sebagai wilayah yang berperan penting untuk mengamankan jalur laut. 33 Salah satu kebijakan sultan Ottoman yang ke-40 Mehmed VI menjadi kelemahan bagi Mesir pada masa ini yakni adanya perlindungan hukum pada kalangan tertentu. Selain itu, pihak kerajaan memberikan keuntungan yang besar bagi perekonomian masyarakat Eropa di Mesir. hal ini menyebabkan kelumpuhan perekonomian lokal dengan dibanjirinya barang-barang manufaktur dari Eropa sehingga mengakibatkan pedagang lokal Mesir mengalami kebangkrutan. 34 33 Library of Congress, Federal Research Division, Egypt: A Country Study, dapat dilihat di http:lcweb2.loc.govfrdcsegtoc.html diakses pada 24 Maret 2015 34 Library of Congress, Federal Research Division, Egypt: A Country Study, diakses pada 24 Maret 2015 20 Beberapa dekade kemudian Mesir hanya mengembangkan perekonomian berbasis ekspor kapas dengan harga yang terus berfluktuasi. Hal ini menjadikan perekonomian Mesir menjadi lemah dan sangat rentan jika hanya bergantung pada hasil panen yang baik. Tidak terciptanya keragaman ekonomi yang kuat menyebabkan Mesir tidak bisa menghasilkan devisa yang memadai untuk membangun bangsanya. 35 Keadaan ini menjadi peluang bagi Barat khususnya Inggris dan Perancis untuk menarik simpati Mesir yang saat itu dilanda krisis finansial. Tercatat bahwa Pemerintah Mesir meminjam uang dalam jumlah besar dari bank-bank Eropa untuk membangun Terusan Suez pada tahun 1869. Enam tahun pasca terselesaikannya pembangunan tersebut, Mesir terpaksa menjual seluruh sahamnya kepada Suez Canal Company, pihak yang mengoperasikan Terusan Suez untuk membayar semua hutang luar negerinya. Namun Mesir tidak mampu menyelesaikan pembayaran seluruh hutang luar negerinya. Sehingga Inggris dan Perancis mengambil alih dan terlibat langsung dalam politik Mesir. Hal ini terus berlanjut sampai abad ke-20 pertengahan. 36 35 Jeremy M. Sharp “Egypt: Background and U.S. Relations” CRS Report for Congress 2:RL33003, 12 Agustus 2008 dapat dilihat di http:fpc.state.govdocumentsorganization109518.pdf diakses pada 13 Maret 2015. 36 Jeremy M. Sharp “Egypt: Background and U.S. Relations” diakses pada 13 Maret 2015. 21

B. Hubungan Bilateral AS-Mesir pada Masa Gamal Abdel Naseer