Koefisien Determinan R Analisis Regresi Linier Sederhana 1. Uji Parsial uji t.

ragu-ragu sebanyak 2 orang 4,16, sedangkan responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang 2,08 dan menjawab sangat tidak setuju tidak ada.

C. Analisis Regresi Linier Sederhana 1. Uji Parsial uji t.

Tabel 4.21 Coefficients a Model Understardized Coefficient Standardized Coefficients t Sig B Std. Error Beta 1 Constant Kepemimpinan 13,363 ,293 8,539 ,180 ,201 1,565 2,624 ,123 ,110 a. Dependent Variable : Prestasi kerja karyawan Sumber : Hasil SPSS 2010 1. Hasil uji t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 13,363 + 0,293 X + e 2. Gaya Kepemimpinan X 1 Nilai t hitung gaya kepemimpinan 1,565 dan nilai t tabel sebesar 1,235 maka nilai t hitung t tabel 1,565 1,235 sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Pertaminan Instalasi Medan Group.

2. Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu 0 R 2 1. Jika R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini Universitas Sumatera Utara berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.22 Uji Goodnes of Fit Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .841a .708 .696 2.88614 1.992 a. Predictors: Constant, Gaya Kepemimpinan b. Dependent Variable: Prestasi kerja Sumber : hasil perhitungan SPSS 2010 1. R yang disebut juga koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara variabel gaya kepemimpinan dan variabel prestasi kerja adalah sebesar 0,841 atau 84,1 hal ini menunjukkan bahwa pengaruh antara variabel x terhadap variabel y sangat erat. 2. Angka R Square disebut juga koefisien determinan. Dari tabel dapat dibaca bahwa R Square R 2 adalah 70,8. Artinya 70,8 prestasi kerja pegawai PT. Pertamina Instalasi Medan Group dapat dijelaskan oleh perencanaan strategis sumberdaya manusia. Sedangkan sisanya 29,2 dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian dan analisis dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan PT. Pertamina Instalasi Medan Group merupakan pimpinan yang bervisi jauh ke depan, tekun dan selalu memberikan prestasi kerja yang baik bagi karyawannya, hal ini tercermin dari perencanaan yang senantiasa dilakukan sebelum melakukan kegiatan ataupun pengambilan keputusan. 2. Berdasarkan kesimpulan hasil analisis dan evaluasi secara deskriptif diketahui bahwa penilaian responden yang menjawab terbanyak tentang gaya kepemimpinan ialah sangat setuju, sedangkan yang responden yang menjawab terbanyak tentang prestasi kerja ialah sangat setuju Hasil analisis dan evaluasi regresi linier sederhana adalah bahwa gaya kepemimpinan b yang bernilai 0.293 berarti hubungan antara gaya kepemimpinan dengan adalah positif. 3. Nilai pengujian secara parsial Uji t yakni Gaya kepemimpinan bahwa t hitung 2,624 t tabel 2,00 dan probabilitas signifikan 0,110 0,05 Terima H o , sebab signifikan. Hal ini disebabkan gaya kepemimpinan berperan dan cenderung mendominasi dan merasa lebih unggul dari yang mereka pimpin. Maka Hipotesis sebelumnya secara parsial diterima. Berdasarkan nilai pengujian secara simultan uji F diperoleh F h = 5.612. Hasil tersebut menunjukkan Universitas Sumatera Utara