Kurva Absorbansi Larutan Formalin

Lestari, SD Negeri 060890, SD Negeri 060788. Hasil nya sekitar 30 sampel bakso yang dijual di Sekolah Dasar di kota Medan mengandung formalin.

4.3. Kurva Absorbansi Larutan Formalin

Kurva absorbansi dibuat untuk mengetahui panjang gelombang maksimum dari larutan formalin. Hasil penentuan panjang gelombang maksimum larutan formalin dengan konsentrasi 2 ppm diperoleh pada 412 nm. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh ini berbeda dengan yang terdapat dalam literatur yaitu 415 nm Herlich, 1990. Perbedaan panjang gelombang 3 nm ini masih dalam batas toleransi yang diperkenankan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu lebih kurang 3 nm. Hal ini berarti bahwa panjang gelombang maksimum ini dapat diterima untuk analisis formalin pada sampel. Kurva serapan maksimum larutan formalin dengan konsentrasi 2 ppm secara spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 360nm – 460 nm dapat dilihat pada Gambar 3, dan Data panjang gelombang maksimum larutan formalin dapat dilihat pada Tabel 4. Gambar 3. Kurva serapan maksimum Larutan Formalin dengan konsentrasi 2 ppm secara spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 360nm – 460 nm. 4.4 Kurva Waktu Kerja Larutan Formalin Universitas Sumatera Utara Penentuan waktu kerja kestabilan warna larutan formalin baku dengan pereaksi Nash secara spektrofotometri sinar tampak dilakukan dengan selang waktu 1 menit selama 30 menit Pane, 2008. Dari data yang diperoleh, waktu pengukuran yang stabil dimulai dari menit ke-17 sampai menit ke-18. Sehingga dapat disimpulkan bahwa larutan formalin dengan pereaksi Nash stabil selama 1 menit. Data Pengamatan pada Lampiran 6. Kurva waktu kerja larutan Formalin dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Kurva Waktu Kerja Larutan Formalin 4.5 Kurva Kalibrasi Larutan formalin Penentuan kurva kalibrasi larutan formalin dilakukan dengan membuat konsentrasi pengukuran yaitu 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3 ppm. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm. Dari hasil perhitungan persamaan regresi kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis Y = = 0,2082 x - 0,0019 dengan koefisien korelasi r sebesar 0,9700. Sehingga, hasil koefisien korelasi yang diperoleh dapat dikatakan mempunyai interpretasi yang tinggi dimana adanya korelasi yang positif antara kadar dengan serapan. Artinya, dengan meningkatnya 0,37 0,38 0,39 0,4 0,41 0,42 0,43 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Waktu menit A b s o r b a n s i Universitas Sumatera Utara konsentrasi maka absorbansi juga akan meningkat Usman Akbar, 2006. Kurva kalibrasi larutan formalin dengan berbagai konsentrasi secara spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 412 nm. Data kurva kalibrasi larutan formalin dan perhitungan persamaan regresi pada Lampiran 7 dan 8. Kurva kalibrasi larutan formalin dengan berbagai konsentrasi secara spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 412 nm dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Kurva Kalibrasi Larutan Formalin dengan Berbagai Konsentrasi secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Panjang Gelombang 412 nm.

4.6 Kadar Formalin Pada Sampel