tambahkan akuades secukupnya dan kocok hingga homogen. Kemudian cukupkan larutan hingga garis tanda dan dihomogenkan. Pembuatan larutan kerja formalin
40 ppm dibuat dengan cara pipet 10 ml larutan formalin 1000 ppm menggunakan pipet volum kemudian masukkan ke dalam labu tentukur 250 ml. Ke dalam labu
tentukur tersebut tambahkan air suling secukupnya dan dikocok hingga homogen. Cukupkan larutan hingga garis tanda dan dihomogenkan.
3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N
Timbang seksama 1 g kalium bifthalat yang sebelumnya telah dikeringkan selama 2 jam pada 120
o
C , kemudian larutkan dalam 15 ml air bebas CO
2
. Titrasi dengan NaOH menggunakan indikator fenolftalein hingga terjadi warna merah
jambu yang mantap. Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak tiga kali dan dihitung normalitas larutan Ditjen POM, 1979.
1 ml natrium hidroksida 1 N setara dengan 204, 2 mg kalium bifthalat. Normalitas NaOH =
2 ,
204 .
x ml
NaOH Vol
mg Bifthalat
m BeratKaliu
3.5.2 Pembakuan Asam Klorida 1 N
Timbang seksama 150 mg natrium karbonat anhidrat yang sebelumnya telah dikeringkan selama 1 jam pada suhu 270
o
C, kemudian larutkan dalam 15 ml air. Tambah 2 tetes indikator merah metil, ditambahkan asam klorida perlahan
dari buret sambil diaduk hingga larutan berwarna merah muda pucat. Panaskan larutan hingga mendidih, dinginkan. Titrasi kembali bila perlu hingga warna
merah muda pucat tidak hilang dengan pendidihan lebih lanjut. Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak tiga kali dan dihitung normalitas larutan Ditjen
POM, 1995.
Universitas Sumatera Utara
1 ml asam klorida 1 N setara dengan 52, 99 mg natrium karbonat anhidrat. Normalitas HCl =
52,99 .
CO Na
3 2
x ml
HCl Vol
mg anhidrat
Berat
3.5.3 Penetapan Kadar Larutan Baku Formalin
Timbang seksama 1,5 g larutan formalin, tambahkan pada campuran 12,5 ml hidrogen peroksida 6 dan 25 ml NaOH 1 N, hangatkan di atas penangas air
hingga pembuihan berhenti. Titrasi dengan asam klorida 1 N menggunakan indikator fenolftalein. Dilakukan titrasi blanko Ditjen POM, 1979. Dilakukan
perlakuan yang sama sebanyak tiga kali dan dihitung kadar larutan. 1 ml natrium hidroksida 1 N setara dengan 30,03 mg formaldehida
Kadar =
100 .
03 ,
30 x
mg Formalin
Lar Berat
x HCl
Normalitas x
Vt Vb
−
Dimana : V
b
= Volume blanko V
t
= Volume titrasi
3.5.4 Pemeriksaan Kualitatif Formalin pada Sampel
Sampel bakso diambil sebanyak 100 g dihaluskan dan dicuci dengan air panas sebanyak 100 ml, kemudian disaring dan dilakukan pengujian pada filtrat.
Sebanyak 1 ml filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 5 ml larutan asam kromatropat 0,05. Larutan kemudian dipanaskan dalam penangas
air selama 15 menit. Diamati selama pemanasan, jika terbentuk warna violet menunjukkan adanya formalin Herlich, 1990. Bakso dicuci lagi dengan 100 ml
air panas, disaring dan dilakukan pemeriksaan kualitatif seperti cara diatas. Dengan pencucian lebih lanjut hingga 800 ml air, air cucian menunjukkan hasil
negatif jika direaksikan dengan larutan asam kromatropat.
Universitas Sumatera Utara
3.5.5 Penetapan Kadar Formalin 3.5.5.1 Penentuan Kurva Absorbansi dari Larutan Formalin