Switch
Client LAN Lab.
Komputer Client 1
Ethernet 192.168.0.10
192.168.0.1 Client 2
Ethernet 192.168.0.11
192.168.0.1 Client 3
Ethernet 192.168.0.12
192.168.0.1 Client 4
Ethernet 192.168.0.13
192.168.0.1 Client 5
Ethernet 192.168.0.14
192.168.0.1 Client 6
Ethernet 192.168.0.15
192.168.0.1 Client 7
Ethernet 192.168.0.16
192.168.0.1 Client 8
Ethernet 192.168.0.17
192.168.0.1
Client WLAN
Ruang Guru Client 9
Wireless 192.168.0.101
192.168.0.1 Client 10
Wireless 192.168.0.102
192.168.0.1 Client 11
Wireless 192.168.0.103
192.168.0.1 Client 12
Wireless 192.168.0.104
192.168.0.1 Client 13
Wireless 192.168.0.111
192.168.0.1
Terdapat 4 Interface yang ada pada sisi Router yaitu dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Interface Local : merupakan Interface yang terkoneksi dengan jaringan local yang akan menghubungkan client dengan
Router yang ber IP 192.168.0.1 2. Interface ISP 1 : merupakan Interface yang terkoneksi dengan
jaringan yang menuju ke gateway ISP 1 yang ber IP 192.168.1.10
3. Interface ISP 2: merupakan Interface yang terkoneksi dengan jaringan yang menuju ke gateway ISP 2 yang ber IP
192.168.2.2
4. Interface Proxy Merupakan Interface yang terkoneksi dengan jaringan menuju ke gateway yang ber IP 192.168.10.2
Alur proses pengiriman paket pada load balancing metode PCC menggunakan Proxy, yaitu :
1. Sistem terdiri dari 4 kelompok jaringan yaitu kelompok jaringan antar local dan Router, kelompok jaringan antara
Router dan ISP 1, kelompok jaringan antara Router dan ISP 2 dan kelompok jaringan antara Router dan Proxy
2. Sistem akan memproses semua data dari client yang menuju ke akses internet pada sisi Router dimana akan terjadinya
proses mangle dan proses routing paket yang akan diarahkan ke Proxy dari ISP 1 dan ISP 2. Seperti digambarkan pada
gambar berikut :
Gambar 4.9 Proses Sistem
Sumber : Diolah oleh Penulis
3. Paket data yang masuk ke Router seperti paket request client, paket suara dan video streaming akan di marking pada
tahapan mangle, kemudian metode PCC akan menghashing informasi dari IP header sesuai dengan ketentuan dan hasilnya
akan dibandingkan dengan hasil yang ada pada interger reminder. Setelah dibandingkan maka akan ditentukan
marking paket untuk paket data tersebut. 4. Pada tahapan Proxy, data yang masuk ke Router seperti
request client akan melewati proxy dan di simpan sebagai cache.
5. Pada tahapan routing, paket data akan dilewatkan sesuai dengan marking paketnya. Rule routing akan membaca
marking dari paket data yang berasal dari proses mangle dan rule routing akan menspesifikasikan gateway ISP mana yang
harus dilewati paket sesuai dengan marking yang ada pada paket data.
4.4. Simulasi Prototipe Simulation Prototype
Pada tahap ini dilakukan simulasi atau uji coba dari sistem yang dibangun dan diimplementasikan pada jaringan load balancing dengan
metode PCC dan proxy server sebagai caching menggunakan tool simulator.
Ada beberapa tool yang penulis gunakan untuk mensimulasikan sistem yang akan di bangun sebagai prototipe karena kemampuannya yang
dapat merepresentasikan topologi jaringan dan memberikan status layaknya sebuah sistem yang nyata. Tujuan dibuatnya prototipe oleh
penulis antara lain : 1. Memperkecil resiko kegagalan saat proses
pembangunan dan implementasi sistem pada lingkungan jaringan yang sesungguhnya.
2. Menjamin bahwa kesalahan yang terjadi pada saat proses perancangan, pembangunan dan implementasi tidak mengganggu dan tidak
mempengaruhi lingkungan sistem yang nyata.
Dalam melakukan simulasi prototipe sistem ini penulis menggunakan aplikasi Microsoft Visio merupakan sebuah program aplikasi komputer
yang sering digunakan untuk membuat diagram alir flowchart, brainstorm, dan skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Corporation.
Aplikasi ini menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram- diagramnya. Untuk mensimulasikan berjalannya sistem jaringan penulis
menggunakan simulator VM ware versi 7 karena mampu membuat suatu virtual mechine yang seolah-olah mempunyai fungsi yang sama dengan
sistem nyata. Simulator ini mendukung kegiatan untuk menjalankan sistem operasi baik server, client dan network mulai dari instalasi, boot sampai
pada sistem running dalam jaringan yang menggunakan load balancing dengan metode PCC dan proxy server sebagai caching.
4.5. Implementasi Metode PCC implementation
Pada PCC load balancing akan ada PCC matcher yang memungkinkan sebuah router untuk mengingat alamat sumber dan tujuan
pada saat melakukan suatu koneksi ke internet. Seperti yang telah jelaskan pada bab sebelumnya bahwa PCC
matcher akan memungkinkan untuk membagi lalulintas ke aliran yang sama dengan kemampuan untuk menyimpan paket-paket dengan pilihan
yang spesifik dalam satu aliran tertentu. PCC mengambil bidang yang dipilih dari Internet Protocol Header, dan dengan bantuan algoritma
hashing mengubah bidang yang dipilih menjadi 32-bit. Nilai ini kemudian
dibagi dengan penyebut tertentu dan sisanya kemudian dibandingkan dengan remainder tertentu, jika sama maka paket akan ditangkap.
Kemudian dapat dipilih dari src-address, dst-address, src-port, dst-port dari header untuk digunakan dalam operasi ini. Dalam pengertian lain,
pada PCC load balancing akan diingat alamat sumber dan tujuan sehingga terjadi hubungan client server secara utuh.
4.5.1. Inisialisasi Interface Router
Inisialisasi Interface berguna untuk memudahkan penulis dalam melakukan pengembangan system dengan cara memberikan
nama pada masing-masing Interface sebagai fungsinya. Langkah- langkah nya sebagai berikut :
Interface Ethernet set 0 comment= disable=no name=Public1
set 1 comment= disable=no name=Local set 2 comment= disable=no name=Public2
set 3 comment= disable=no name= Proxy
Perintah “set 0” merupakan perintah untuk mengkonfigurasi ether 0 yang terdapat pada Router dengan perintah untuk
menghidupkan Interface dan memberi nama Interface yaitu Public1
. Begitu
pula keterangan
untuk perintah-perintah
selanjutnya. Keterangan lainnya seperti gambar berikut :
Gambar 4.10 Interface Router