Adegan Awal Konflik Makna Denotasi, Konotasi, dan Mitos

kesetiakawanan yang begitu erat. Jika satu nyawa hilang harus dibayar satu nyawa sehingga itu yang menimbulkan peperangan yang tak pernah berhenti sebelum membayar denda adat yang berlaku di sana. “Ya, satu nyawa hilang harus dibayar satu nyawa sehingga itu yang menimbulkan peperangan. Seperti jika ada di pihak saya mati oleh pihak Anda, saya harus balas. Di pihak Anda pun harus ada yang mati satu. Tidak ada tawar-menawar di sana, harga diri harga mati”. 8 a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 4.2 Tabel di atas merupakan serangkaian narasi yang saling berkaitan satu sama lain. Dalam rangkaian gambar di atas, sutradara mencoba menampilkan mengenai sebuah awal terjadinya konflik peperangan yang terjadi dalam film Di Timur Matahari. Seluruh adegan ini ditampilkan mulai dari Blasius yakni ayah dari Mazmur yang menjual burung merpatinya kepada salah seorang teman adari ayah yoakim hingga Blasius meninggal. Pada gambar 1 tabel 4.2 terlihat blasius sedang bertransaksi jual beli burung merpati dengan salah seorang teman dari ayah yoakim yang disaksikan oleh ayah yoakim, Mazmur dan Thomas. Transaksi pun berjalan dengan lancar hingga akhinya Blasius dan ayah yoakim tersebut mengangitkan jarinya hingga berbunyi. Hal itu menggambarkan bahwa keduanya sudah menjadi saudara. Pada gambar 2 tabel 4.2 telihat Blasius berada dalam sebuah toko baju sedang mengamati uang hasil penjualan burung merpatinya. Mulanya Blasius yakni ayah dari Mazmur mengajak Mazmur dan juga Thomas untuk membelikan sebuah kaos tim sepak bola selayaknya seorang ayah yang ingin membahagiakan anaknya dan juga keponakannya. Lalu, setelah Mazmur 8 Wawancara dengan Guide anjungan provinsi Papua Taman Mini Indonesia Indah pada 7 Februari 2014. memilah dan melilih baju yang cocok untuknya, Blasius pun membayarnya. Namun, ketika membayar dengan uang seratus ribu rupiah penjaga toko pun terkejut mengetahui uang yang digunakan untuk membayar baju tersebut adalah uang palsu. Penjaga toko mengembalikan uang tersebut, lalu Blasius membayarnya dengan uang yang lain. Namun, ternyata semua uang hasil penjualan burung merpatinya adalah uang palsu. Pada akhirnya Blasius batal membelikan baju untuk Mazmur dan Thomas. Berikut dialog Blasius dengan penjaga toko : Blasius : Berapa?? Penjaga Toko : Seratus, dua bapak Blasius : Seratus ya sambil menyerahkan uangnya Penjaga Toko : Sambil mengamati uang bapak, ini uang palsu Blasius : Ini uang bukan uang palsu, ini uang asli seratus ribu denga nada ngototnya Penjaga Toko : Coba bapak cek dulu, itu uang palsu Blasius : mengamati uang, lalu membayarnya dengan uang yang lain Tidak ada yang palsu di sini, kau yang tipu-tipu Penjaga Toko : Tidak tipu bapak, ini sama saja bapak ini uang palsu coba bapak cek baik-baik Blasius : kembali mengamati semua uangnya lalu berkata kepada Mazmur dan Thomas heh, buka semua Besok kita ke sini lagi lagi kita beli Pada gambar 3 tabel 4.2 terlihat Blasius memukuli ayah Yoakim. Merasa Blasius telah ditipu, Blasius pun marah, kemudian ia mendatangi ayah Yoakim dan memukuli wajahnya dengan penuh emosi. Tidak hanya memukuli, tetapi Blasius juga mengancam untuk membawanya ke kantor polisi. Berikut ucapan Blasius kepada ayah Yoakim sambil melemparkan uang palsu tersebut ke wajahnya “Lubang tikus mana pun akan ku cari, ketemu di kantor Polisi”. Setelah memperingatkan ayah Yoakim, Blasius pun pergi dengan diikuti oleh Mazmur. Pada gambar 4 tabel 4.2 terlihat ayah Yoakim beserta temannya yang membawa panah siap menghadang Blasius di sebuah jembatan. Blasius pun melewati jembatan tersebut bersama Mazmur, karena Mazmur takut ia meminta kepada Blasius yakni ayahnya untuk melewati jalan lain, Blasius pun menghiraukan permintaan Mazmur. Berikut dialognya: Mazmur : Bapak, kita bias lewat jalan lain toh? Blasius : dengan tengan menjawab Jangan takut, tunggu sini yah Blasius pun terus berjalan ke arah dua orang yang siap memanahnya. Namun, ketakutan Mazmur akan ayahnya membuat Mazmur memanggilnya “bapaaaakkkkk”, lalu Blasius berbalik arah ke arah Mazmur. Di saat Blasius berbalik arah itu lah panah ditembakan ke arah punggung Blasius dan akhirnya Blasius pun meninggal di saat itu juga. Pada gambar 5 tabel 4.2 terlihat kedua pria tersebut berlari kearah Mazmur yang sedang menangisi kematian ayahnya. Kedua pria itu ingin membunuh Mazmur juga, karena mereka takut kejadian atas pembunuhan Blasius dilaporkan kepada keluarganya. Sebab, jika keluarga besarnya tahu kematian Blasius akibat dibunuhnya, maka ia harus membayar denda adat yang ditentukan oleh keluarga Blasius. Pada gambar 6 tabel 4.2 terlihat Blasius yang siap dikuburkan. Sebelum penguburan jenazah Blassius, dilakukan upacara-upacara adat daerah Papua, seperti tari-tarian, nyanyi-nyanyian dan juga penyampaian nasihat dari tokoh masyarakat setempat.

3. Adegan Cinta Kasih

Tabel 4.3 Visualisasi : Denotasi Pada gambar pertama pertama terlihat seorang wanita sedang mengacungkan suatu benda di tangannya dengan disaksikan anak kecil dari kejauhan. Pada gambar kedua terlihat dua tangan yang saling bersentuhan dan salah satu jari dari tangan itu terbungkus daun. Pada gambar ketiga terlihat jari tangan seseorang yang tidak sempurna. Ada beberapa jari yang putus dari kedua tangaanya dan sedang merapihkan buah jambu. Pada gambar keempat terlihat seorang wanita sedang memangku seorang anaknya di depan honai pada waktu malam hari. Pada gambar kelima terlihat seorang bapak dengan pakaian adat Papua dan anak kecil sedang bertatapan. Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Konotasi Konotasi yang ingin disampaikan pada rangkaian adegan cinta kasih ini menampilkan sosok cinta kasih di bumi Papua khususnya daerah Tiom masih begitu erat. Hal itu terlihat dari adegan 1,2, dan 3 yang menampilkan kebiasaan masyarakat di sana yakni memotong salah satu jarinya untuk menunjukan rasa kehilangan. Mereka menganggap lebih baik kehilangan jari daripada kehilangan orang yang disayangi. Kemudian pada gambar empat menjelaskan rasa cinta kasih antara seorang ibu dengan anaknya. Hal itu dibuktikan dengan adegan ibu yang memangku anaknya dan memberi nasihat kepada anaknya untuk saling mengasihi tanpa saling menyakiti satu sama lain baik kepada laki-laki maupun perempuan. Sedangkan konotasi yang hendak disampaikan pada gambar 5 adalah cinta kasih kepada sesama teman. Yaitu pada saat Mazmur meminta kepada orang yang dihormati oleh masyarakat Tiom yakni bapak Yakob untuk menghentikan perang. Karena ia tak ingin teman- temannya bernasib sama dengan dirinya yaitu kehilangan ayahnya. Mitos Budaya Papua khususnya di daerah pegunungan hingga saat ini masih mempertahankan adat potong jari, hal ini dilakukan untuk mengenang anggota keluarganya yang telah meninggal. Umumnya pemotongan jari tersebut dilakukan oleh kaum perempuan, karena kebanyakan kaum lelaki di sana meninggal akibat berperang. Seperti yang disampaikan oleh guide anjungan provinsi Papua di TMIIyang mengatakan bahwa, “Tradisi potong jari di sana bagi anggota keluarga wajib agar bisa mengenang dari satu keluarganya yang sudah tidak ada lagi. Seperti saat istri ditinggal suaminya meninggal, istrinya akan melalukan potong jari begitu pun sebaliknya. Tetapi sebagian besar tradisi potong jari itu dilakukan oleh perempuan karena kematian lak-laki lebih banyak akibat perang. Namun tradisi itu dilakukan hanya pada keluarga inti seperti suami, istri, dan anak. Bukan seperti silsilah keluarga besar turun temurun. Biasanya tradisi ini dilakukan di daerah pegunungan ”. 9 Selain itu ajaran cinta kasih kepada semua makhluk selalu diajarkan dalam agama atau paham manapun. Karena cinta kasih merupakan bentuk upaya penyelarasan kehidupan seluruh makhluk baik itu kepada sesama manusia, manusia dengan hewan ataupun alam di sekitarnya. Begitu pun dalam ajaran Islam, ajaran cinta kasih sangat dianjurkan kepada setiap umatnya. Rasulullah berpesan kepada umatnya melalui hadits yang diriwayatkan Turmudzi, “Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya”. Dalam hadits tersebut kasih sayang seorang Muslim tidaklah terhadap saudara se- Muslim saja, tetapi untuk semua umat manusia. 9 Wawancara dengan Guide anjungan provinsi Papua Taman Mini Indonesia Indah pada 7 Februari 2014.

a. Narasi Antar Adegan Utama dan Pendukung pada Tabel 4.3

Tabel di atas merupakan beberapa adagan cinta kasih yang ditekankan oleh sutradara dalam memperoleh perdamaian yang ada di Tiom, Papua. Dalam potongan gambar di atas, sutradara mencoba menampilkan mengenai cinta kasih yang kuat dalam film Di Timur Matahari. Beberapa adegan ini ditampilkan mulai dari pemotongan jari sampai cinta kasih kepada sesama. Pada gambar 1 tabel 4.3 terlihat ibu mazmur sedang memotong jari di sebuah batu besar dengan menggunkan pisau. Agar tak terdengar suara jerit kesakitannya ia pergi dari keramaian dan menutup mulutnya dengan menggigit kayu. Pada gambar 2 tabel 4.3 terlihat sebuah jari tangan yang terbungkus oleh daun. Jari tersebut adalah milik ibu Mazmur. Memotong jari adalah salah satu kebiasaan orang Papua jika salah satu dari keluarganya meninggal dunia, hal itu dilakukan untuk mengenang keluarganya yang telah meninggal. Dalam cuplikan film Di Timur Matahari ini, ibu Mazmur berkata “…cinta itu indah, tapi kehilangan itu yang menyakitkan”. Pada gambar 3 tabel 4.3 terlihat kedua tangan kehilangan empat jarinya. Kebiasaan potong jari bagi masyarakat Papua sudah menjadi hal yang biasa, kehilangan satu anggota keluarga, potong satu jari dan seterusnya. Namun dalam film Di Timur Matahari ini, sutradara ingin menyampaikan kepada masyarakat Indonesia lainnya dan khususnya masyarakat Papua melalui Michael Jakarimilena yang berperan sebagai Mikael yang berkata “…yang baik kita pertahankan, dan yang sudah tidak cocok harus berani kita rubah”. Dari kutipan dalam sebuah film tersebut menggambarkan bahwa pesan yang yang