Sekilas tentang Film Di Timur Matahri

ada Mata ganti mata, Gigi ganti gigi, ujar Alex kepada kakaknya itu saat mereka berdiskusi usai memakamkan Blasius. B. Tim Produksi Film Di Timur Matahari Sebuah film sebagus apapun dan sesukses apapun tidak luput dari tangan- tangan dingin para crew dan pihak-pihak yang terlibat dalam penggarapan film. Begitu juga dengan film Di Timur Matahari yang juga sukses berkat orang-orang yang terlibat didalamnya. Dan inilah orang-orang yang menjadikan film Di Timur Matahari sukses dan meraih beberapa penghargaan. Tabel 3.1 No Jabatan Nama 1 Producer dan Director Ari Sihasale 2 Executive Producer Nia Sihasale Zulkarnain 3 Line Produser Bengky Mulyono 4 Screenplay Jeremias Nyangoen 5 Director of Photography Nur Hidayat 6 Art Director Frans XR Paat 7 Film Editor Robby Barus 8 Sound Designer Khikmawan Santosa 9 Sound Recordist Dwi Budi Priyanto 10 Musik Ilustrator Dian HP, Bembi Gusti, Aghi Narottama 11 First Assistant Director Azhar ―Kinoi‖ Lubis 12 Second Assistant Director Hadrah Daeng Ratu 13 Third Assistant Director Hari Saputra 14 Production Coordinator Ario P. Nugroho 15 Distribusi Alenia Pictures 16 Pemain Laura Basuki, Ririn Ekawati, Lukman Sardi, Ringgo Agus Rahman, Michael Jakarimilena, Putri Nere, Abetnego Yogibalom, Lucky Martin, Simson Sikoway, Razz Manobi, Yullex Sawaki, Friska Machwi, Maria Resubun, Paul Korwa C. Profil Ari Sihasale sebagai Sutradara Film Di Timur Matahari Ari Sihasale yang bernama lengkap Juharson Estrella Sihasale, lahir di Tembagapura, Papua pada 5 Oktober 1973, bukanlah orang baru dalam industri perfilman di Indonesia. Awal karirnya Ale adalah sebagai penyanyi yang pernah tergabung dengan grup band Cool Colours, bersama Ari Wibowo, Surya Saputra, dan Johandy Yahya. Kemudian ia merambah di dunia akting dan memulai debutnya di film Cinta Selembut Awan pada tahun 2000. Kemampuan Ari Sihasale dalam berakting pun sudah tidak diragukan lagi. Ditandai dengan perannya di sejumlah judul sinetron antara lain Ali Topan, Anak Jalanan, Andini, Di Sini Cinta Pertama kali Bersemi, Camelia, Antara Jakarta-Perth, dan Heart series 1 sebagai Adam Setelah menikah dengan Nia Zulkarnaen yang juga seorang aktris, Ari dan Nia mencoba melebarkan pengalaman di bidang film untuk bermain di balakang layar dengan menyutradarai dan memproduseri beberapa judul film. Melalui rumah produksi yang mereka namai Alenia Production, sudah beberapa judul film yang mereka telurkan. Film tersebut diantaranya Denias, Senandung di Atas Awan 2006, Liburan Seru 2008, King 2009, Serdadu Kumbang 2011, dan terakhir Di Timur Matahari 2012. 2 Di beberapa film yang ia produseri dan sutradarai, Ale menampilkan latar belakang suasana di Indonesia bagian Timur. Hal itu menurut Ale, karena selain ingin mengangkat budaya Timur yang belum banyak diketahui orang, faktor kedekatan emosional Ale dengan suasana Timur turut berperan di dalamnya. Ale sendiri lahir dan pernah tinggal di Papua. 2 Profil Ari Sihasale, artikel diakses pada 29 Januari 2014 dari http:selebriti.kapanlagi.comindonesiaaari_sihasaleberitadan http:id.wikipedia.orgwikiAri_Sihasale

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Pengantar Adegan Penelitian

Sebelum menganalisa secara detail narasi dalam adegan film Di Timur Matahari, penulis akan lebih dulu memaparkan unsur-unsur naratif yang menjadi acuan dalam memahami adegan yang khusus berdasarkan unsur naratif film. 1. Tokoh Dalam film ini tokoh yang paling ditonjolkan adalah Mazmur, Thomas, Suryani, Agnes, dan Yoakim. Kelima anak-anak Pupua ini direpresentasikan sebagai anak-anak yang identik dengan keceriaan, keluguan, kepolosan di tengah konflik orang dewasa yang tak pernah berujung dan kini sudah membudaya. Mereka anak-anak yang haus akan pendidikan dan selalu semangat untuk menggapai cita-cita, namun mereka terjebak dalam kondisi dan situasi yang sulit. Salah satunya seperti ketidaktersediaanya tenaga pengajar yang sesuai dengan kapasitas pendidikan yang dibutuhkan di sana. Selain anak-anak, adapula tokoh yang tak kalah pentingnya yaitu pendeta Samuel, dokter Fatima, Mikael, dan Vina. Tokoh-tokoh ini divisualisasikan sebagai tokoh yang sangat berperan dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada di Tiom, kabupaten Lanny Jaya, Papua. Pendeta Samuel, dalam film ini berperan sebagai tokoh pemuka agama di desa Tiom. Kemudian dokter Fatima berperan sebagai seorang dokter yang ditugaskan di Papua. Lalu Mikael adalah seorang tokoh asli penduduk Papua yang kemudian merantau keluar Papua untuk mendapat pendidikan yang layak hingga kini menjadi orang yang sukses dan mampu berpikir secara terbuka. Karakter yang diperankan Mikael di film ini sebagai sosok dewasa dan berpikir terbuka, berbanding terbalik dengan kehidupan anak Papua pada umumnya. Sedangkan Vina adalah wanita keturunan China yang berperan sebagai istri dari Mikael, dalam film ini Vina pun tak kalah penting dalam kehidupan di Tiom Papua, yaitu menghibur anak-anak Papua lainnya di tengah konflik yang sedang berlangsung. 2. Masalah dan Konflik Terdapat dua masalah yang ditampilkan dalam film Di Timur Matahari, yaitu masalah pendidikan dan perdamaian. Permasalahan pertama yakni pendidikan di Tiom, kabupaten Lanny Jaya, Papua ditampilkan dalam tayangan film Di Timur Matahari disebabkan karena minimnya fasilitas pendidikan dan pengajar di sana. Hal ini ditunjukan bahwa tidak adanya guru pengganti ketika guru sebelumnya cuti dengan alasan yang tidak jelas untuk ke Jayapura selama enam bulan. Sedangkan, Mazmur dan teman-temannya sangat membutuhkan pendidikan yang layak. Permasalahan yang kedua adalah masalah keinginan untuk menuju sebuah perdamaian yang disebabkan oleh perang suku atau kelompok. Pemicu permasalahan perang suku adalah denda adat yang berlaku di sana dirasa memberatkan ketika menjadi jalan untuk menyelesaikan permasalahan. Sebagaimana dicontohkan ketika seorang terbunuh oleh suku atau kelompok lain, maka orang membunuh itu dikenakan denda adat. Ia harus membayar denda 3 Miliyar dan 200 ekor babi, bila tidak sanggup bisa bernegosiasi atau perang. Cinta kasih yang ditampilkan sutradara dalam film ini turut berperan dalam menyelesaikan masalah perdamaian di Tiom, Papua. Peran cinta kasih dalam film ini seperti antara cinta kasih seorang istri kepada suaminya, ibu kepada anaknya, Ayah kepada anaknya, cinta kasih sesama teman. 3. Lokasi Terdapat beberapa lokasi adegan merindukan pendidikan yang layak dan terjadinya perang. Adegan yang menampilkan gambaran tentang merindukan pendidikan terdapat 3 adegan. Pertama sebuah lapangan udara, di sini terdapat adegan Mazmur sedang menunggu kedatangan guru pengganti. Kedua, di sebuah ruangan kelas tempat belajar anak-anak Papua yang kurang memadai. Ketiga, adegan di halaman sebuah Honai milik pendeta Samuel, di mana adegan ini pendeta Samuel diminta oleh anak-anak untuk mengajar mereka selama guru pengganti belum datang. Sedangkan adegan yang menampilkan awal terjadinya perang hingga terselesaikan perang tersebut muncul di beberapa adegan. Pertama, lokasi pasar tempat transaksi jual beli masyarakat Tiom yakni adegan ayah Mazmur, Blasius menjual burung kepada kerabat dari ayah Yoakim. Kedua, masih di lokasi yang sama yakni adegan saat Blasius menyadari uang yang ia terima adalah uang palsu. Ketiga, adegan di depan rumah ayah Yoakim saat Blasius memukuli ayah Yoakim yang berujung pada balas dendam. Adegan keempat yakni adegan di jembatan yang menghubungkan dua desa yang berbeda, dimana ayah Yoakim membalas dendam kepada Blasius dengan memanahnya hingga tewas dan disaksikan oleh Mazmur. Kelima, adegan di lapangan tempat upacara penguburan Blasius. Keenam, adalah lokasi di lapangan terbuka perbatasan antara kedua desa yang bertikai. Adegan yang menampilkan bentuk cinta kasih pada film terdapat beberapa adegan yakni, pertama di depan Honai milik Blasius ketika Mazmur tidur di pangkuan ibunya seraya Ibunya memberi nasihat kepada Mazmur pentingnya kasih sayang. Kedua, adegan ketika Blasius dan Mazmur berjalan menuju sebuah jembatan dengan bergandengan tangan. Pada adegan tersebut ayahnya pun mengajarkan cinta kasih kepada Mazmur melalui percakapan yang menunjukan keakraban seorang ayah dan anaknya berupa nasihat dalam menggapai cita-cita. Ketiga, adegan di sebuah pohon yang berada di kejauhan dari pemukiman warga. Adegan tersebut menampilkan Ibu Mazmur hendak memotong jarinya sebagai ungkapan kehilangan atas kematian suaminya, Blasius. Keempat, adegan di honai milik bapak Yakob yang menampilkan adegan saat Mazmur mengungkapkan rasa sayang untuk teman-temannya agar tidak terjadi perang yang mengakibatkan kematian ayah teman-temannya. 4. Waktu Waktu yang digunakan dalam adegan film ini terdapat beberapa bagian. Tetapi, jika menarik dari jalur narasi film, adegan ini terjadi di pagi, siang, dan malam hari. Pengambilan waktu di beberapa lokasi adegan merindukan pendidikan diambil saat pagi hari. Pertama sebuah lapangan udara, adegan ketika Mazmur sedang menunggu kedatangan guru pengganti. Kedua, di sebuah ruangan kelas tempat belajar anak-anak Papua. Ketiga, adegan di halaman sebuah Honai milik pendeta Samuel. Sedangkan pengambilan waktu adegan yang menampilkan awal terjadinya perang ditata cahaya lebih terang yang mencerminkan waktu siang hari. Pertama,