sampel bila jumlah subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”
69
Teknik pengambilan sampel digunakan sampel kelompok cluster sample, yaitu berdasarkan perwakilan dari masing-masing kelompok dengan rincian 10
angket kelas 11, 10 angket kelas 12, dan 10 angket kelas 13 dengan jumlah keseluruhan 30 angket pada tiap sekolah. Kategorinya meliputi kelompok Sekolah
Menengah Atas SMA meliputi: SMA ISLAM AL-FALAH, SMA MANDIRI, dan SMA PGRI. Sekolah Menengah Kejuruan SMK meliputi: SMK AL-HIKMAH,
SMK YUPPENTEK, SMK PGRI, dan SMK MANDIRI. Sekolah Tehnik Mesin STM yaitu: STM KORPRI 02. Dan Madrasah Aliyah MA meliputi: AL-
KHAERIYAH, MADRASAH ALIYAH NEGERI, AL-SYARIEF, dan MANBA’UL HIKMAH.
E. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian diskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan fakta-fakta yang objektif sesuai dengan kondisi dan situasi yang
sebenarnya terjadi pada saat penelitian dilakukan. Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah tentang aplikasi kesetaraan
gender dalam pendidikan pada Sekolah Menengah. Data yang diambil sehubungan dengan hal tersebut adalah proses pembelajaran pendidikan di Sekolah Menengah,
proporsi jumlah siswa Sekolah Menengah menurut aplikasi kesetaraan gender dan pemilihan jurusanprogram studi, latar belakang para siswa memilih jurusanprogram
studi, proses pengelolaan manajemen pendidikan di Sekolah Menengah, jumlah kepala sekolah, jumlah guru, dan jumlah lulusan sekolah menurut aplikasi kesetaraan
gender dalam pendidikan.
69
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. ke-5, h. 112
E. Tehnik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan antara metode engumpulan
data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan tehnik sebagai berikut:
1. Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan statistik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam
penelitian ini penulis mengadakan pengamatan langsung di sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja. Hal ini untuk memperoleh tentang penerapan kesetaraan
gender dalam proses pembelajaran.
2. Angket
Cara ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada guru, dan siswa pada Sekolah Menengah Kec. Kresek Balaraja. Masing-masing sekolah
diberikan 30 angket meliputi: 10 angket kelas 10, 10 angket kelas 11, dan 10 angket kelas 12, yang dijadikan sebagai responden yang digunakan untuk
mendapatkan data dan informasi-informasi yang berhubungan dengan aplikasi kesetaraan gender dalam pendiidkan atau faktor lain yang berkaitan dengan
masalah yang diambil.
3. Wawancara
Cara ini dilakukan untuk menggali data melalui interview atau percakapan langsung dengan bagian dengan Kepala Sekolah tingkat menengah di
Kec. Kresek Balaraja, dan bagian tata usaha. Untuk memperoleh data mengenai penjurusanprogram studi, proses pembelajaran pendidikan, dan proses
pengelolaan manajemen pendidikan, di Sekolah Menengah di Kec. Kresek Balaraja.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah dengan menyelidiki dokumen-dokumen tertulis untuk memperoleh data proporsi jumlah siswa menurut aplikasi kesetaraan gender
dalam pendidikan, dan pemilihan jurusanprogram studi. Jumlah kepala sekolah, jumlah guru, jumlah lulusan untuk tahun ajaran 20052006, dan jumlah sekolah
menurut aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan yang berada di Kec. Kresek Balaraja.
F. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel. Variabel tersebut adalah aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan, dimana pengertian aplikasi
kesetaraan gender dalam pendidikan dapat disimpulkan yaitu merupakan
penerapan atau penggunaan peluang dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh usaha sadar yang di lakukan oleh orang dewasa
untuk membantu dan membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak didik secara teratur dan sistematis kearah kedewasaan melalui bimbingan pengajaran,
latihan-latihan, dan dicurahkan dalam rangka mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik ketingkat kedewasaan, dan hal ini dilakukan baik di
dalam maupun diluar sekolah yang berlangsung seumur hidup, demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Proses pembelajaran pendidikan
yang meliputi; materi pembelajaran, tehnik penyampaian, sistem pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Proses manajemen pendidikan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah manajemen kesiswaan dalam kesetaraan gender dilihat dari proses pengelolaan manajemen pendidikan, pemilihan jurusanprogram proses
pembelajaran, manajemen pendidikan, dan profil pendidikan Sekolah Menengah Kec. Kresek Balaraja.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Indikator
Variabel Indikator • Proses pembelajaran pendidikan antara laki-laki dan
perempuan.
•
Materi pembelajaran antara laki-laki dan perempuan. • Tehnik penyampaian dalam proses pembelajaran
antara laki-laki dan perempuan. • Sistem pembelajaran dalam akses laki-laki dan
perempuan. • Evaluasi pembelajaran dalam akses laki-laki dan
perempuan. • Proses pengelolaan manajemen pendidikan antara
laki-laki dan perempuan. • Manajemen Kesiswaan dalam kesetaraan gender pada
pemilihan jurusanprogram studi. Aplikasi Kesetaraan
Gender Dalam Pendidikan
• Profil pendidkan antara laki-laki dan perempuan.
G. Kisi-Kisi Instrumen