Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI

Dengan demikian Gender Mainstreaming menjadi bahan perbincangan perempuan aktivis, LSM, dan lain sebagainya yang bergerak di masalah perempuan, wal hasil, Gender Mainstreaming menjadi salah satu Instruksi Presiden nomor sembilan tahun dua ribu Inpres No. 9 Th. 2000 dengan tujuan meningkatkan kedudukan, peran, dan kualitas perempuan, serta upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, berbangsa, dan bernegara. Gender Mianstreaming merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan Lembaga Pemerintah di Pusat dan Daerah.

E. Kerangka Berfikir

Pendidikan merupakan hal yang terpenting bagi kehidupan manusia, karena manusia sangat membutuhkan pendidikan bagi kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pendidikan manusia bisa mengetahui apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan, mengetahui tata cara komunikasi dengan orang lain, mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih baik di negara Indonesia maupun di negara lain dan juga dapat meningkatkan martabat hidup seseorang. Aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan merupakan keinginan bersama, bukan halnya perempuan yang menginginkan kesetaraan dalam pendidikan akan tetapi laki-laki pun menginginkan akan hal itu, sehingga tidak terjadinya kesenjangan-kesenjangan di bidang pendidikan yang dialami oleh perempuan. Dengan adanay kesetaraan gender dalam pendidikan, maka keadilan yang ada di rumah, sekolah, maupun masyarakat akan terwujud. Hal ini dibantu dengan sebuah alat yang menghapus ketidakadilan tersebut yaitu dengan pendidikan. Apabila kita melihat kenyataan dan pendapat-pendapat orang bahwa, laki-laki lebih berkompeten dalam mengambil posisi yang lebih menentukan dalam pengelolaan pendidikan baik dalam birokrasi pendidikan di daerah, maupun dalam pengelolaan satuan pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan lebih banyaknya laki- laki yang menduduki jabatan struktural sejak tingkat pusat sampai dengan pendidikan. Dalam suatu penjurusan yang berada di sekolah-sekolah menengah terlihat bahwa laki-laki identik dengan penjurusan teknik, dan perempuan identik dengan sekretaris, tata boga dan sebagainya. Di sini kita lihat bahwa ketidaksetaraan gender menjadi semakin jelas, hal ini mengakibatkan keterpurukan perempuan dalam kehidupan. Karena kita ketahui dengan adanya pendidikan manusia bisa meningkatkan martabat dan meningkatkan kualitas kehidupan yang sejajar dengan kehidupan manusia yang lainnya. Bagaimana perempuan bisa meningkatkan martabat kehidupan mereka sebagai perempuan, pendidikan saja mereka tidak merasakan. Di sini terlihat ketidakadilan dalam memperoleh pendidikan yang mengakibatkan adanya kesenjangan dalam gender. Penelitian yang berada di sekolah menengah di Kec. Kresek Balaraja membahas tentang penerapan kesetaraan gender dalam proses pendidikan yang menyangkut: materi pembelajaran, tehnik penyampaian pembelajaran, proses pembelajaran, sistem pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran, serta tentang penyelenggaraan manajemen pendidikan dan administrasi dalam aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan. Hal ini yang mencakup tentang pelaksanaan kesetaraan gender dalam pendidikan di sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja dan yang meliputi: materi pembelajaran antara laki-laki dan perempuan, tehnik penyampaian pembelajaran antara laki-laki dan perempuan, proses pembelajaran antara laki-laki dan perempuan, sistem pembelajaran dalam akses laki-laki dan perempuan, dan evaluasi dalam akses laki-laki dan perempuan, serta tentang manajemen pendidikan dan administrasi sekolah meliputi: pemilihan penjurusanprogram studi antara laki-laki dan perempuan, proses pengelolaan manajemen pendidikan, profil pendidikan antara laki-laki dalam memperoleh pendidikan. Hal ini digunakan untuk memperoleh permasalahan tentang kesenjangan gender dalam pendidikan yang ada di sekolah tingak menengah yang berada di Kec. Kresek Balaraja. Setelah mengetahui gambaran tentang sejauh mana penerapan atau penggunaan pendidikan yang berada di daerah Kec. Kresek Balaraja dalam kesetaan gender. Hal ini akan menciptakan pertanyaan-pertanyaan tentang kesetaraan gender dalam pendidikan, kemudian pertanyaan itu dapat dicarikan solusi sehingga permasalahan tentang penggunaan pendidikan dapat menuju tingkat setara baik laki-laki maupun perempuan. Sehingga terciptalah aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan di Kec. Kresek Balaraja. Pemecahan-pemecahan permasalahan yang bersifat kesetaraan gender dalam pendidikan diantaranya: dengan adanya peningkatan kesadaran baik bagi siswa, orang tua, dan masyarakat akan pentingnya pendidikan baik itu bagi laki-laki maupun perempuan, serta menerapkan kesetaraan gender dalam pemilihan jurusanprogram studi antara laki-laki dan perempuan, pengelolaan manajemen pendidikan serta penerimaan siswasiswi baru. Sehingga terciptalah aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan di sekolah-sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja. Kerangka berfikir tentang aplikasi kesetaraan gender dalam pendidikan, dapat dilihat secara ringkas dalam skema berikut ini: Kerangka Berfikir P didik G d Proses Pembelajaran, dan Pengelolaan Manajemen Pendidikan Sekolah- sekolah Menegah di Kec. Kresek Balaraja dilihat Dari Aplikasi Kesetaraan Gender dalam Pendidikan Gambaran Obyek Pemecahan Masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian