tidak setuju. Untuk siswa perempuan 90 setuju dan 8 tidak setuju. Sedangkan hasil angket dari guru yang mempunyai 48 responden manytakan, 75 setuju kalau
jurusanprogram studi untuk siswa laki-laki dan 25 tidak setuju. Untuk siswa perempuan 92 setuju dan 8 tidak setuju. Artinya jurusanprogram studi keahlian
penjualan untuk siswa laki-laki dan siswa perempuan.
C. Analisis Kesetaraan Gender dalam Pendidikan dan Profil Manajemen di Sekolah Menengah Kec. Kresek Balaraja
1. Kesetaraan gender dalam pendidikan
Berbicara masalah kesesetaraan gender dalam pendidikan yang ada di sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja, terkait dengan proses pelaksanaan kesetaraan gender
tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini bisa kita lihat dari hasil wawancara dengan para kepala sekolah yang mempunyai peranan penting bagi terlaksananya
proses pembelajaran. Menurut kepala SMK PGRI 1, “kesetaraan gender perlu diterapkan pada
sekolah menengah, hal untuk mendapatkan pendidikan tidak perlu dibedakan karna disekolah ini kebanyakan perempuan.”
73
Secara tidak langsung pada sekolah SMK
73
Ramli Rosehan, Kepala SMK PGRI 1, Wawancara Langsung, Kresek Balaraja, 29 September 2006.
PGRI 1 sudah bersifat setara dalam pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari kebijakan pendidikan yang ada disekolah bahwasannya; “semua proses pembelajaran
pendidikan bersifat setara antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.”
74
Hal ini juga dikatakan oleh kepala SMA PGRI, “secara umum manusia mempunyai hak yang sama dan juga mempunyai kewajiban masing-masing sehingga
kesetaraan itu ada dalam pendidikan.”
75
Dikatakan oleh wakil kurikulum STM YUPPENTEK 3, “meskipun kodrat perempuan berbeda dengan laki-laki dan
perempuan lebih banyak mempunyai psikomotor akan tetapi hal ini tidak mengurangi dalam pendidikan, jadi kesetaraan dalam pendidikan itu sangatlah perlu.”
76
Secara langsung pada sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja mengetahui akan pentingnya
pendidikan tersebut, dengan pentingnya pendidikan itu maka baik laki-laki maupun perempuan wajib mendapatkan kesetaraan dalam pendidikan.
Dalam hal kesetaraan gender dalam pendidikan Kec. Kresek Balaraja sudah bisa dikatakan setara dalam pendidikan, salah satu contohnya bisa dilihat pada STM
yang mempunyai jurusan mesin dan hal ini identik dengan laki-laki. Akan tetapi pada STM Kec. Kresek Balaraja tidak harus laki-laki yang bisa masuk, perempuan pun
bisa untuk memasuki pada sekolah tersebut. Hal ini sama dikatakan oleh kepala STM KORPRI 02, “dalam kebijakan pendidikan yang ada disekolah pendidikan
diberlakukan untuk laki-laki dan perempuan, tidak ada perbedaan dalam
74
Ibid.
75
Suprin, Kepala SMA PGRI, Wawancara langsung. Kresek Balaraja, 29 September 2006.
76
Edi Priyono, Kepala Sekolah STM YUPPENTEK 3, Wawancara Langsung, Kresek Balaraja 1 Oktober 2006.
mendapatkan pendidikan tersebut.”
77
Hal ini sama dikatakan oleh kepala MA AL- KHAERIYAH, “kebijakan dalam pendidikan harus bersifat setara, sehingga akan
menciptakan kemampuan daya pikir dan keluasan untuk belajar antara laki-laki dan perempun.”
78
Dalam kegiatan belajar mengajar yang menciptakan manusia yang kreatif dan dapat mengaplikasikan kreatifnya tersebut, maka baik siswa laki-laki maupun siswa
perempuan harus diperlakukan sama. Salah satu contohnya bisa dilihat dari kegiatan- kegiatan siswa sebagai utusan perwakilan sekolah, menurut Kepala Sekolah
Menengah: “Dalam kegiatan-kegiatan diluar sekolah yang mengirim siswa sebagai utusan
perwakilan sekolah, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Tergantung dari jenis kegiatan, prestasi, kemampuan, dan minat yang dimiliki oleh siswa.”
79
Hal ini bisa menggambarkan proses pembelajaran pada sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja ini yang sudah bersifat setara dalam pendidikan, baik itu dari
kebijakan, kegiatan belajar mengajar maupun dari proses pembelajaran pada sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja. Meskipun kesetaraan gender dalam pendidikan
sudah teraplikasi pada sekolah menengah Kec. Kresek Balaraja, akan tetapi para kepala sekolah masih memberlakukan kesetaraan gender itu sampai sekarang, “
dalam kegiatan belajar mengajara diberlakukan yang sama baik itu, dalam tugas
77
Muhammad Dodi Sumarna, Kepala STM KORPRI 02, Wawancara langsung, Kresek Balaraja 2 Oktober 2006.
78
Ahmad Wajedi, Kepala MA AL-KHAERIYAH, Wawancara Langsung, Kresek Balaraja 2 Oktober 2006.
79
Data Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah Menengah Kec. Kresek Balaraja.
siswa, kegiatan siswa, tata tertib, peluang, bantuan, fasilitas, komoditas yang bersifat setara dalam kegiatan belajar mengajar sampai kapanpun.”
80
2. Profil Manajemen Pendidikan