57
3 GADUNG
10 42
11 53
75 73
148 11
67 2
69 137
140 277
109 13
122 212
213 425
4 NAGRAK
12 40
13 53
71 98
169 13
37 7
44 79
72 151
14 48
5 53
197 101
298 15
41 6
47 74
88 162
16 44
11 55
102 105
207 210
42 252
523 464
987 5
CITALAGA 17 55
6 61
88 85
173 18
37 9
46 61
80 141
19 39
7 46
75 70
145 20
46 3
49 85
90 175
21 59
7 66
128 102
230 236
32 268
437 427
864 6
CIASIH 22
61 9
70 124
111 235
23 46
8 54
101 70
171 24
39 5
44 78
75 153
25 28
4 32
50 57
107 174
26 200
353 313
666 JUMLAH
1139 169
1308 2322 2161 4483
58
Perkembangan manusia yang bersosial dan berbudaya akan didasari oleh tingkat pendidikannya dan pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat
penting dalam meningkatkan indek pembangunan manusia untuk menuju tingkat kesejahteraan. Dengan tingkat pendidikan yang maksimal dan dimanfaatkan maka
akan meningkatkan keterampilan sehingga akan tumbuh kewirausahaan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, menghasilkan karya berupa benda maupun
jasa hasil dari budi dan karya. Di bawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata- rata pendidikan warga Desa Ciwalat.
5
Tabel 4 Tingkat Pendidikan
TINGKAT PENDIDIKAN L
P JUMLAH
Belum masuk TKPAUD 207
206 413
Sedang TKPAUD 38
20 58
Sedang sekolah 423
425 854
Tidak pernah sekolah 5
13 18
Tidak tamat SD 545
396 941
Tamat SDSederajat 762
855 1617
Tamat SMPSederajat 85
83 168
Tamat SMASederajat 32
18 50
5
Arsip Desa Ciwalat yang diambil pada tanggal 13 Mei 2011 di Balai Desa Ciwalat Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi.
59
Tamat D-1Sederajat 2
2 Tamat D-2Sederajat
3 1
4 Tamat D-3Sederajat
Tamat S-1Sederajat 15
2 11
Jumlah 2117
2019 4136
Jumlah Total 2293
2190 4483
Dalam hal pendidikan, tidak akan menghasilkan prestasi yang baik tanpa ditunjang oleh sarana pendidikan yang baik tentunya. Di bawah ini tabel sarana
pendidikan yang ada di Desa Ciwalat.
6
Tabel 5 Sarana Pendidikan
No. Sekolah
Jumlah 1.
TKPAUD 9 Buah
2. SDMI
3 Buah 3.
SMPSLTP 1 Buah
Penduduk Desa Ciwalat mayoritas menganut agama Islam, hal ini terlihat pada data yang diperoleh dari sensus kependudukan Desa Ciwalat.
7
6
Arsip Desa Ciwalat yang diambil pada tanggal 13 Mei 2011 di Balai Desa Ciwalat Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi.
7
Arsip Desa Ciwalat yang diambil pada tanggal 13 Mei 2011 di Balai Desa Ciwalat Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi.
60
Tabel 6 Agama penduduk
Agama Laki-Laki
Perempuan Jumlah
Islam 2293
2190 4483
Penduduk Desa Ciwalat umumnya bermata pencaharian sebagai petani sehingga keadaan ekonomi di Desa Ciwalat lebih di dominasi oleh pertanian.
Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
8
Tabel 7 Mata Pencaharian Penduduk
Jenis Pekerjaan Laki-Laki
Perempuan Jumlah
Petani 215
250 465
Buruh Tani 683
640 1323
Buruh Migran TKWTKI 1
41 42
Pegawai Negeri Sipil 15
1 16
Pengrajin Industri Rumah Tangga 5
4 9
Pedagang Keliling 10
5 15
Peternak 48
48 Pembantu Rumah Tangga
5 65
70 Pensiunan PNSTNIPOLRI
7 7
8
Arsip Desa Ciwalat yang diambil pada tanggal 13 Mei 2011 di Balai Desa Ciwalat Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi.
61
Pengusaha Kecil dan Menengah 45
2 47
Dukun Kampung Terlatih 2
3 5
Jasa Pengobatan Alternatif 1
1 Karyawan Perusahaan Swasta
5 5
Sopir 5
5 Tukang Ojeg
53 53
Jumlah Total 1100
1011 2111
C. Pandangan Warga Desa Ciwalat tentang Perkawinan di Bawah Umur
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa anggota masyarakat, didapatkan bahwa alasan utama dilakukannya perkawinan di bawah umur di
Desa Ciwalat adalah karena adanya sistem perjodohan oleh orang tua. Adapun yang dimaksud dengan perkawinan di bawah umur yaitu perkawinan yang
dilakukan setelah lulus Sekolah Dasar SD, sekitar usia 12-14 tahun.
9
Perkawinan di bawah umur menurut sebagian orang adalah indah diawal dan sengsara diakhir. Banyak pendapat mengatakan, bahwa menikah pada usia
muda sudah tidak zaman lagi. Akan tetapi, dalam faktanya masih banyak wanita yang memilih untuk menikah pada usia muda.
10
9
Ade Nuryaman Sekdes Desa Ciwalat, Wawancara Pribadi, di Balai Desa Ciwalat pada tanggal 14 Mei 2011
10
Rasta Meridian,
Menikah Muda
antara Pro
dan Kontra,
http:www.artikelpernikahan.com201105menikah-muda-antara-pro-dan-kontra.html, diakses
tanggal 05 Juli 2011 pukul 20.34 WIB
62
Menikah pada usia muda sepertinya bukanlah karena “sudah zaman” atau “tidak zaman lagi”, namun lebih kepada pilihan seseorang. Karena dalam
menikah pada usia muda, terdapat keuntungan dan kerugian. Seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa pelaku perkawinan di bawah umur yang ada di Desa
Ciwalat. Diantaranya berpendapat, dengan menikah pada usia muda dapat
terhindar dari gangguan laki-laki yang suka menggoda wanita.
11
Selain itu, keuntungan yang lainnya adalah dapat menunjang kebutuhan ekonomi keluarga
dan merasa ada yang melindungi suami, dengan begitu hidup bisa lebih tentram dan bahagia.
12
Perkawinan di bawah umur di samping berdampak positif bagi para pelakunya, tidak dapat dipungkiri akan timbul juga dampak negatif terutama
dalam persoalan hak dan kewajiban diantara kedua belah pihak, baik dalam hubungannya dengan mereka sendiri, terhadap anak-anak, maupun terhadap
keluarga mereka masing-masing, yaitu sebagai berikut:
13
11
Lina Warga Desa Ciwalat, Wawancara Pribadi, di Kp. Ciselut pada tanggal 14 Mei 2011
12
Lati Warga Desa Ciwalat, Wawancara Pribadi, di Kp. Ciselut pada tanggal 14 Mei 2011
13
Fitra Puspitasari, Perkawinan Usia Muda: Faktor-faktor Pendorong dan Dampaknya Terhadap Pola Asuh Keluarga. Studi Kasus di Desa Mandala Giri Kecamatan Leuwisari Kabupaten
Tasikmalaya, http:www.solex-un.netrepositoryidhlthCR10-Res3-ind.pdf , diakses tanggal 05 Juli 2011 pukul 21.29 WIB
63
1. Dampak terhadap suami istri Tidak bisa dipungkiri bahwa pada pasangan suami istrti yang telah
melangsungkan perkawinan di usia muda tidak bisa memenuhi atau tidak mengetahui hak dan kewajibannya sebagai suami istri. Hal tersebut timbul
dikarenakan belum matangnya fisik maupun mental mereka yang cenderung keduanya memiliki sifat keegoisan yang tinggi.
2. Dampak terhadap anak-anaknya Masyarakat yang telah melangsungkan perkawinan pada usia muda atau
di bawah umur akan membawa dampak, terutama dari segi kesehatan istri dan anak yang dilahirkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan dr. Teti Ernawati,
Sp.OG dijelaskan bahwa bagi wanita yang menikah di bawah usia 20 tahun, jika hamil maka kemungkinan besar kehamilannya akan mengalami gangguan-
gangguan seperti muntah-muntah yang lebih hebat bahkan kandungannya dapat juga mengalami pendarahan. Selain itu, kemungkinan bayi yang dilahirkan akan
mengalami prematur atau berat badannya tidak normal sekitar 2 sampai 2,5 kg dan jika tumbuh hingga dewasa akan mengalami penyakit regeneratif pada usia
lanjut 40 tahunan seperti penyakit gula dan jantung.
14
14
Teti Ernawati dr. Spesialis Kandungan, Wawancara Pribadi, di Rumah Sakit RS Syarif Hidayatullah pada tanggal 24 Agustus 2011