Kebijakan Sunshine Policy Presiden Kim Dae Jung 1998-2003

30 paradigma baru. Pada masa jabatannya, Kim Dae Jung mengeluarkan sebuah kebijakan Sunshine Policy engagement policy. Kebijakan sunshine policy berusaha untuk menciptakan paradigma baru hubungan antara kedua Negara Korea yang didasari oleh rasa saling menghargai yang akan memberikan pengaruh kepada masa depan rakyat Korea secara keseluruhan menciptakan kerjasama antara keduanya dengan ide utama perdamaian, rekonsiliasi, dan kerjasama. Puncak dari kebijakan ini adalah ketika diadakannya North-South Joint Declaration pada tanggal 15 Juni 2000 yang mempertemukan pertama kali kedua Negara Korea dalam KTT tersebut. Di dalam pertemuan ini Korea Utara dan Korea Selatan sepakat melakukan kerjasama diberbagai bidang dan keduanya akan melakukan dialog untuk mengimplementasikan kesepakatan ini. 56 Dalam pertemuan puncak di Pyongyang tersebut, kedua pemimpin tertinggi masing-masing menyetujui wewenang diplomasi, pertahanan dan penyusunan undang-undang tingkat rendah, yang semuanya akan diberikan kepada pemerintah regional. Pasca pertemuan puncak tesebut, hubungan antar kedua Negara Korea semakin tinggi frekuensinya. Tercatat telah beberapa kali dilakukan komunikasi melalui dialog tingkat Menteri, baik pertemuan Menteri Pertahanan dan pertemuan Komite kerjasama ekonomi. Perjanjian tahun 2000 memberikan landasan bagi dilakukannya konstruksi kembali hubungan perekonomian diantara kedua Negara. Upaya tersebut dilakukan dengan membangun infrastruktur yang menghubungkan kedua Negara, yaitu dengan jalur Kereta api dari Seoul-Shinuiju dan dilakukannya pembangunan taman industry 56 Hong Nack Kim, The Kim Dae Jung Government’s North Korea Policy Problems and Prospects, Korea and World Affairs, Vol XXIII, No. 3, Fall 1999 Korea; Research Center for Peace and Unification of Korea, 1999, h. 9. 31 Gaesong. 57 Hubungan perdagangan diantara kedua Negara Korea pun mengalami peningkatan drastis. Pada tahun 2001 tercatat nilai perdagangan diantara kedua Negara mencapai angka US 425 juta. Namun hubungan kedua Negara korea mngalami tantangan dengan adanya isu terorisme internasional dan rejim Korea Utara dilabelkan oleh pemerintah Amerika Serikat dibawah pimpinan George W. Bush sebagai Negara anggota “poros setan” Axis of Evil States dan Korea Utara dimasukkan sebagai salah satu Negara yang dimungkinkan sebagai sasaran penyerangan oleh Amerika Serikat didalam dokumen Nuclear Posture Review. 58

2.4 Kebijakan Policy for Peace and Prosperity Presiden Roh Moo Hyun

Terpilihnya Roh Moo Hyun menjadi Presiden Korea Selatan pada tahun 2003 menjadi kondisi yang kurang menguntungkan bagi Roh Moo Hyun yang baru dilantik. Dalam hal ini, pada tahun 2003 telah terjadi krisis nuklir untuk yang kedua kalinya setelah krisis nuklir tahun 1994. Krisis meningkat pada awal 2002 ketika Korea Utara secara resmi tidak menyangkal pernyataan Asisten Militer Laur Negeri AS James A. Kelly yang menyatakan bahwa Pyongyang memiliki program pengayaan uranium dan telah melanggar perjanjian mereka. Krisis tersebut menjadi tantangan bagi pemerintahan Roh Moo Hyun, upaya dialog Korea Selatan dan Korea Utara pada masa Roh Moo Hyun dijalankan melalui pendekatan Policy for Peace an Prosperity. 59 Melalui kebijakan ini Roh Moo Hyun menempatkan prioritas kebijakannya dengan menjaga stabilitas di 57 Keun-Sik Kim, Inter-Korean Relation and Thr Future of the Sunshine Policy, the Journal of East Asian Affairs , Vol. XVI, No. 1 SpringSummer 2002, The Research Institute for International Affairs, Seoul, Korea 2002, h. 105. 58 James T. Laney and Jason T. Shaplen, How to Deal with North Korea, Foreign Affairs, Vol. 82, No. 2 Mar-Apr, 2003, h. 28 59 Hyoeng Jung Park, First Year of the Roh Moo Hyun Administration, Korea and World Affairs , Vol. XXXIV, No. 4, Winner 2003, Korea : Research Center for Peace and Unification of Korea 2003, h. 9. 32 Semenanjung Korea. Fokus dari kebijakan ini adalah mencari jalan keluar krisis nuklir yang terjadi di Semenanjung Korea dan merupakan upaya reunifikasi antara kedua Negara Korea. kebijakan Peace and Prosperity ditunjukan untuk memperluas ruang lingkup dan isi dari reconciliation and cooperation policy terhadap Korea Utara yang telah dipromosikan pada masa Kim Dae Jung sebelumnya. Pemerintahan Roh Moo Hyun memperluas horizon dan mengarahkan pandangan kepada rekonsiliasi dan kerjasama antar Korea dan juga perdamaian di Semenanjung Korea. Pemerintahan Roh mencoba membangun kerangka perdamaian di Semenanjung Korea dengan institusionalisasi perdamaian melalui peningkatan hubungan antar rakyat Korea. Rencana pemerintah menyatakan bahwa semua masalah termasuk di dalamnya program nuklir Korea Utara harus dipecahkan lewat cara-cara damai dengan dialog. Rekonsiliasi dan kerjasama antar-Korea dan mendesak Korea Utara untuk berpartisipasi ke dalam komunitas internasional harus secara konsisten dipromosikan. Pemerintah Roh Moo Hyun memperluas dan memperdalam pertukaran dan kerjasama antar Korea. Korea Selatan meletakan landasan komunitas yang makmur melalui perluasan dan pembangunan proyek kerjasama ekonomi antar Korea dan menitikberatkan pada perbaikan homogenitas nasional dengan memperluas pertukaran misi sosial dan budaya. Di masa pemerintahan Roh Moo Hyun, politik luar negeri mengalami perubahan yang cukup signifikan dari pemerintahan sebelumnya. Keinginan untuk menjadi Negara yang memiliki posisi sejajar dengan Amerika Serikat mewarnai kebijakan pada masa Roh Moo Hyun. Terbukti dalam membina hubungan