Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

masyarakat. Karena bagaimanapun juga, seorang wanita yang menjajakan dirinya, menurut sebagian orang tidak bisa dikatakan bekerja. Pekerjaan yang dianggap layak dan baik menurut masyarakat adalah pekerjaan yang tidak melenceng dari norma dan ajaran agama yang ada. Dengan demikian, penulis berkesimpulan bahwa manusia harus mempergunakan semua anugerah Allah, baik berupa kesehatan maupun kelengkapan anggota badan. Bekerja adalah salah satu bentuk usaha manusia untuk menghargai anugerah Allah tersebut. Apabila bekerja diniati dengan ikhlak karena Allah SWT, maka pekerjaan tersebut adalah bernilai ibadah di sisi-Nya.

D. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian di atas, penulis menuangkan pendapat dan pengetahuan di dalam kerangka berpikir dengan menyimpulkan bahwa: Agama sebagai tuntunan bagi umat manusia dalam menjalani hidup di dunia, juga memberikan petunjuk kepada manusia untuk dapat selamat di akhirat. Hal ini berkenaan dengan berbagai kegiatan manusia di dunia dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan jalan bekerja. Pemadam kebakaran merupakan salah satu profesi yang membutuhkan keberanian serta keterampilan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang pemadam kebakaran dituntut untuk dapat memadamkan kebakaran secepat mungkin untuk menghindari kerugian baik materiil maupun kehilangan nyawa. Sebagai pemadam kebakaran, memang harus mempersiapkan diri terhadap resiko yang dapat terjadi saat bertugas, seperti terkena musibah hingga harus kehilangan nyawa. Islam, sebagai salah satu agama yang ada di dunia, mempunyai konsep dan ajaran istikamah dan tawakal. Dalam ajaran tersebut, seorang muslim diharapkan berusaha sekuat tenaga untuk mempersiapkan segala sesuatunya, baik berupa prosedur yang berlaku maupun peralatan yang harus dikenakan dalam menghadapi setiap resiko yang ada dalam pekerjaan. Dengan berbekal pendidikan dan pelatihan serta ajaran istikamah dan tawakal, para petugas pemadam kebakaran melaksanakan tugasnya.

BAB III SEKILAS TENTANG PEMADAM KEBAKARAN

A. Sejarah Pemadam Kebakaran di Indonesia

Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta adalah unsur pelaksana pemerintah daerah yang diberi tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran. Dibentuknya organisasi Dinas Pemadam Kebakaran ini merupakan perwujudan tanggung jawab Pemda dalam rangka memberikan perlindungan kepada warganya dari ancaman bahaya kebakaran dan bencana lainnya. Dalam mewujudkan rasa aman serta memberikan perlindungan kepada warga kota tersebut, Dinas Pemadam Kebakaran, sesuai dengan yang diatur dalam SK Gub Nomor 9 tahun 2002, tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta, Mempunyai 3 tugas pokok, yakni: 1. Pencegahan Kebakaran. 2. Pemadaman Kebakaran, dan 3. Penyelamatan Jiwa dan ancaman kebakaran dan bencana lain. 42 Sejarah DPK Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta 1. Masa sebelum kemerdekaan: Menurut buku DARI BRANDWEER BATAVIA KE DINAS KEBAKARAN DKI JAKARTA urusan pemadam kebakaran di kota jakarta mulai diorganisir pada tahun 1873 oleh pemerintah Hindia Belanda. Urusan pemadaman kebakaran ini 42 Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta, dalam www.jakarta-fire.com, diakses hari Jum’at tanggal 26 Januari 2007